Kaltara Akan Jadi Konsentrasi Industri Energi Hidro
A
A
A
JAKARTA - Kalimantan Utara (Kaltara) akan dijadikan konsentrasi industri yang intensif di bidang energi, khususnya hidro. Paslanya, salah satu provinsi di Pulau Kalimantan itu mempunyai sumber daya alam (SDA) pendukung yang kuat berupa sungai.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menyatakan, untuk mewujudkan program tersebut dilakukan rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Rapat ini juga dihadiri Gubernur Kaltara Irianto Lambrie serta lembaga terkait.
"Isi dalam rapat, pemerintah sudah memutuskan bahwa mengkonsentrasikan industri energi hidro di Kaltara. Sebab, infrastruktur pendukungnya demikian dasyat," ujar dia usai rapat di Jakarta, Jumat (15/8/2017).
Nantinya, lanjut Lembong, konsentrasi industri yang intensif energi, terutama smelter dan industri logam serta industri berbasis hidro. Lebih khususnya industri transmisi listriknya, perencanaan pelabuhannya, dan perencanaan konektivitas jalanan.
"Jadi, rapat tadi baru tahap perencanaan, belum sampai tehnis. Karena rapat teknisnya bakal kami lakukan minggu depan dengan para eselon I di kementerian-kementerian terkait," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga menegaskan bahwa posisi Kaltara ini sangat strategis. Sebab, lokasinya di Selat Makasar sehingga banyak kapal yang membawa biji besi dan batu bara dari Australia.
"Sehingga secara teori dapat dibelokkan ke Kaltara. Catatannya, ini batu baranya dari logam untuk smelter," ujar mantan Menteri Perdagangan ini.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menyatakan, untuk mewujudkan program tersebut dilakukan rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Rapat ini juga dihadiri Gubernur Kaltara Irianto Lambrie serta lembaga terkait.
"Isi dalam rapat, pemerintah sudah memutuskan bahwa mengkonsentrasikan industri energi hidro di Kaltara. Sebab, infrastruktur pendukungnya demikian dasyat," ujar dia usai rapat di Jakarta, Jumat (15/8/2017).
Nantinya, lanjut Lembong, konsentrasi industri yang intensif energi, terutama smelter dan industri logam serta industri berbasis hidro. Lebih khususnya industri transmisi listriknya, perencanaan pelabuhannya, dan perencanaan konektivitas jalanan.
"Jadi, rapat tadi baru tahap perencanaan, belum sampai tehnis. Karena rapat teknisnya bakal kami lakukan minggu depan dengan para eselon I di kementerian-kementerian terkait," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga menegaskan bahwa posisi Kaltara ini sangat strategis. Sebab, lokasinya di Selat Makasar sehingga banyak kapal yang membawa biji besi dan batu bara dari Australia.
"Sehingga secara teori dapat dibelokkan ke Kaltara. Catatannya, ini batu baranya dari logam untuk smelter," ujar mantan Menteri Perdagangan ini.
(izz)