Kaltara Siap Kawal Investasi China-Korea Sebesar Rp370 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie mendapat amanat dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan untuk mengawal investasi China dan Korea Selatan di daerahnya.
Kedua negara maju di Asia itu akan mengucurkan dana sebesar USD28 miliar atau setara Rp370,71 triliun (estimasi kurs Rp13.239/USD) untuk tahap pertama. Dengan investasi sebesar itu, Irianto siap melakukan sinkronisasi dan mengkonkretkan para calon investor ke provinis termuda di Indonesia ini.
"Dalam rapat dengan Pak Luhut, kami diminta secepatnya melakukan sinkronisasi dan mengkonkretkan investasi tersebut," terangnya di Jakarta, Jumat (15/9/2017).
Investasi tersebut merupakan integrasi pembangunan kawasan industri dan pembangkit listrik. Sungai Kayan di Kecamatan Peso, Kaltara memiliki potensi energi sangat besar, yang bisa menghasilkan listrik hingga 9.000 Megawatt (MW).
Dan menurut Irianto, PT Kayan Hydro Energy sejak 2010 sudah membangun PLTA dan awal tahun depan akan melakukan konstruksi PLTA terbesar di Indonesia. "Kayan Energi akan memulai beroperasi tahun depan," kata Irianto.
Saat ini, mereka sedang melengkapi persyaratan untuk izin konstruksi bendungan yang diterbitkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (Baca Juga: China dan Korea Berencana Investasi USD28 Miliar di Kaltara
Rencananya, bendungan tahap pertama akan menghasilkan tenaga listrik sebesar 900 MW. Dan totalnya akan membangun lima bendungan dengan daya keseluruhan 9.000 MW.
"Satu bendungan itu memerlukan waktu lima tahun. Jadi secara keseluruhan menghabiskan waktu 15 tahun sampai 20 tahun, itu khusus Kayan Energi," ujar dia.
Kedua negara maju di Asia itu akan mengucurkan dana sebesar USD28 miliar atau setara Rp370,71 triliun (estimasi kurs Rp13.239/USD) untuk tahap pertama. Dengan investasi sebesar itu, Irianto siap melakukan sinkronisasi dan mengkonkretkan para calon investor ke provinis termuda di Indonesia ini.
"Dalam rapat dengan Pak Luhut, kami diminta secepatnya melakukan sinkronisasi dan mengkonkretkan investasi tersebut," terangnya di Jakarta, Jumat (15/9/2017).
Investasi tersebut merupakan integrasi pembangunan kawasan industri dan pembangkit listrik. Sungai Kayan di Kecamatan Peso, Kaltara memiliki potensi energi sangat besar, yang bisa menghasilkan listrik hingga 9.000 Megawatt (MW).
Dan menurut Irianto, PT Kayan Hydro Energy sejak 2010 sudah membangun PLTA dan awal tahun depan akan melakukan konstruksi PLTA terbesar di Indonesia. "Kayan Energi akan memulai beroperasi tahun depan," kata Irianto.
Saat ini, mereka sedang melengkapi persyaratan untuk izin konstruksi bendungan yang diterbitkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (Baca Juga: China dan Korea Berencana Investasi USD28 Miliar di Kaltara
Rencananya, bendungan tahap pertama akan menghasilkan tenaga listrik sebesar 900 MW. Dan totalnya akan membangun lima bendungan dengan daya keseluruhan 9.000 MW.
"Satu bendungan itu memerlukan waktu lima tahun. Jadi secara keseluruhan menghabiskan waktu 15 tahun sampai 20 tahun, itu khusus Kayan Energi," ujar dia.
(ven)