Dampak Tol Laut Mulai Terasa, Harga dan Biaya Produksi Makin Murah
A
A
A
JAKARTA - Efek program tol laut yang menjadi andalan pemerintahan Jokowi-JK, dengan salah satunya peningkatan fasilitas pelabuhan diyakini mulai terasa dengan menekan biaya logistik dan membuat harga murah. Diterangkan sejauh ini sudah terdapat penurunan harga di luar Jawa serta membuat biaya produksi lebih efesien.
Senior Vice President Marketing and Business PT Pelindo III, Sugiono menyatakan harga di pulau terpencil sudah tidak beda jauh di daerah penghasil, Jawa. "Apalagi, kapal dengan program tol laut lebih murah lagi. Daripada kapal umum. Kapal tol laut ini hemat sekitar 30%. Sehingga biaya transportasi pun bisa lebih kecil," ungkapnya di Jakarta, Jumat (22/9/2017).
Tol laut dapat membuat harga menjadi lebih murah, lantaran kapal kini terjadwal untuk datang sehingga pembangunan juga lebih cepat terlaksana. Tol laut merupakan jalur pelayaran bebas hambatan, menghubungkan pelabuhan-pelabuhan antar pulau di Indonesia. Setelah terhubung dengan tol laut, maka diharapkan tidak ada lagi kelangkaan barang seperti sembako, kelangkaan BBM, dan semen.
Lebih lanjut Sugiono mengutarakan, harga semen di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami penurunan dimana sebelumnya Rp55.000 per sak di Waingapu, Rote maupun Sagu. Sekarang harga mampu ditekan dengan harga Rp47.500 per sak. Bahkan, harga bisa turun antara 20 sampai 50%. "Sementara untuk semen dan sembako, sebagian sudah didrop di NTT," ujar dia.
Dampak positif juga disampaikan Kepala Kantor Perwakilan PT Pelindo I Jakarta, Asih Kurnia yang menerangkan program tol laut mampu menurunkan biaya-biaya hingga 50%. "Lumayan besar efesiensinya kepada biaya produksi," katanya.
Sementara Senior Vice President of Operations Pelindo II David P Sirait menambahkan, secara domestik pada 2012 ke Pontianak untuk pengiriman 20 feet full kontainer biayanya mencapai Rp6,5 juta sampai Rp7 juta. Tapi kini biayanya hanya Rp2,5 juta. "Bisa dibayangkan turunnya. Selain memang kami menggunakan program andalan juga ada perbaikan infrastruktur program tol laut," katanya.
David juga mengungkapkan, Pelabuhan Tanjung Priok bisa melakukan pengiriman barang ke Amerika dan eropa dengan kapal 10 ribu teus. Untuk efesiensi di New Priok Port juga bisa dilakukan, semula membutuhkan waktu 33 hari harus mampir Singapura dan Malaysia dan biaya bongkar muat. "Tapi dengan infrastruktur yang dibangun sekarang hanya 23 hari. Padahal, biaya bongkar muat di Singapura satu kontrainer USD150," pungkas David.
Senior Vice President Marketing and Business PT Pelindo III, Sugiono menyatakan harga di pulau terpencil sudah tidak beda jauh di daerah penghasil, Jawa. "Apalagi, kapal dengan program tol laut lebih murah lagi. Daripada kapal umum. Kapal tol laut ini hemat sekitar 30%. Sehingga biaya transportasi pun bisa lebih kecil," ungkapnya di Jakarta, Jumat (22/9/2017).
Tol laut dapat membuat harga menjadi lebih murah, lantaran kapal kini terjadwal untuk datang sehingga pembangunan juga lebih cepat terlaksana. Tol laut merupakan jalur pelayaran bebas hambatan, menghubungkan pelabuhan-pelabuhan antar pulau di Indonesia. Setelah terhubung dengan tol laut, maka diharapkan tidak ada lagi kelangkaan barang seperti sembako, kelangkaan BBM, dan semen.
Lebih lanjut Sugiono mengutarakan, harga semen di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami penurunan dimana sebelumnya Rp55.000 per sak di Waingapu, Rote maupun Sagu. Sekarang harga mampu ditekan dengan harga Rp47.500 per sak. Bahkan, harga bisa turun antara 20 sampai 50%. "Sementara untuk semen dan sembako, sebagian sudah didrop di NTT," ujar dia.
Dampak positif juga disampaikan Kepala Kantor Perwakilan PT Pelindo I Jakarta, Asih Kurnia yang menerangkan program tol laut mampu menurunkan biaya-biaya hingga 50%. "Lumayan besar efesiensinya kepada biaya produksi," katanya.
Sementara Senior Vice President of Operations Pelindo II David P Sirait menambahkan, secara domestik pada 2012 ke Pontianak untuk pengiriman 20 feet full kontainer biayanya mencapai Rp6,5 juta sampai Rp7 juta. Tapi kini biayanya hanya Rp2,5 juta. "Bisa dibayangkan turunnya. Selain memang kami menggunakan program andalan juga ada perbaikan infrastruktur program tol laut," katanya.
David juga mengungkapkan, Pelabuhan Tanjung Priok bisa melakukan pengiriman barang ke Amerika dan eropa dengan kapal 10 ribu teus. Untuk efesiensi di New Priok Port juga bisa dilakukan, semula membutuhkan waktu 33 hari harus mampir Singapura dan Malaysia dan biaya bongkar muat. "Tapi dengan infrastruktur yang dibangun sekarang hanya 23 hari. Padahal, biaya bongkar muat di Singapura satu kontrainer USD150," pungkas David.
(akr)