Go-Jek Berbagi Tips Magang di Perusahaan Startup
A
A
A
PERUSAHAAN rintisan (startup) kini menjadi salah satu incaran para generasi milenial yang sedang mencari pengalaman sebelum merambah dunia kerja. Senada dengan minat para generasi muda, kebutuhan tenaga kerja dari perusahaan start-up cukup tinggi.
Tidak jarang, para perusahaan start-up berlomba-lomba membuka rekrutan. Untuk bisa bergabung pada perusahaan yang dituju tentunya ada beberapa siasat atau tips yang bisa dilakukan.
Go-Jek, salah satu penyedia layanan on-demand tak ketinggalan menyediakan kesempatan bagi para mahasiswa untuk mencoba kehidupan nyata dunia kerja, melalui program Go-Squads Tech. Progam ini untuk mempersiapkan generasi muda yang siap bersaing di dunia kerja khususnya di bidang teknologi.
Program Go-Squads Tech batch pertama berlangsung selama dua bulan yaitu Juli dan Agustus 2017. Terpilih 10 peserta untuk program ini yang berasal dari UI, ITB, UnHas, NTU, dan Chicago University. Selama dua bulan para peserta bekerja secara berkelompok untuk menyelesaikan proyek berbeda, yang dipresentasikan di akhir masa magang.
Perbedaan dengan program magang yang digelar kebanyakan perusahaan di mana pekerjaan mahasiswa magang akan tergantung pada kebutuhan, pada program Go-Squads, para mahasiswa yang terpilih akan mengerjakan proyek yang akan dirancang khusus untuk mereka.
Selain itu, mereka mendapat bimbingan langsung dari senior engineer dan Chief Technology Officer Go-Jek, Ajey Gore, pelatihan soft skill serta pengenalan terhadap teknologi lain seperti IoS, Android, Data Science, etc.
"Kami melihat ada gap yang diajarkan di sekolah dengan industri. Ini bukan sepenuhnya salah sekolahnya, tapi memang industri berubah cepat banget, apalagi bidang teknologi," kata Head of GO-ACADEMY, Vicario Reinaldo dalam rilisnya, Jakarta, Selasa (26/9/2017).
Dalam kegiatannya tersebut, Vicario membagikan tips dan trik agar dapat magang di perusahaan start-up penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi ini, antara lain:
Kenali seluk beluk perusahaan
Sebelum magang, hal yang perlu diperhatikan adalah mencari informasi terkait perusahaan tempat akan magang. Dengan mengenal perusahaan di tempatnya magang, seorang mahasiswa dapat memiliki persiapan yang lebih matang serta memulai pekerjaannya dengan baik.
Seperti di GO-JEK, seorang mahasiswa magang sebelum bekerja idealnya tidak hanya mengetahui layanan yang dimiliki Go-Jek namun juga memahami budaya perusahaan Go-Jek.
Bersikap proaktif dan miliki rasa ingin tahu yang kuat
Ketika magang jangan malu untuk bertanya, rajinlah bertanya mengenai hal-hal yang tidak dipahami. Bersikap pro-aktif ketika mengerjakan sesuatu akan menjadi nilai plus.
Terlebih, kegiatan magang di Go-Jek dimentori para engineer senior dan bahkan direksi Go-Jek langsung, yakni Chief Technology Officer Go-Jek, Ajey Gore. Sayang, jika kesempatan tersebut tidak dimanfaatkan untuk menggali informasi dari orang-orang tersebut.
Perluas jaringan dengan orang sekitar
Ketika menjalani magang, kita akan bertemu dengan banyak orang dari berbagai bidang di perusahaan. Hal ini dapat menjadi kesempatan untuk berkenalan dan membangun koneksi.
Di Go-Jek sendiri, ada berbagai macam divisi mulai dari marketing, legal, keuangan dan teknik informasi. Meskipun program magang di Go-Jek berfokus pada bidang IT, tidak ada salahnya untuk berkenalan dan juga bergaul dengan divisi lain yang ada. Tidak ada yang tahu, jika jalinan komunikasi ini akan berguna pada dunia kerja nantinya.
Berperilaku yang baik
Penilaian magang bukan hanya dari pekerjaan tapi juga dari cara berperilaku kita saat magang. Berperilaku baik, sopan serta antusias saat magang akan menjadi penilaian tersendiri pada saat magang.
Di Go-Jek, lingkungan kerja sangat santai di mana tidak ada gap yang lebar antara atasan dan bawahan, tetapi hal tersebut bukan berarti bawahan bisa berperilaku tidak sopan. Saling menghormati tetap harus dilakukan akan tercipta suasana kerja yang positif.
Selain Go-Squads, program Go-Academy yang sedang dirintis Go-Jek juga memiliki beberapa pilar lain yaitu Go-Scholar, Go-Talk, Go-Visit dan Go-Learn. Go-Scholar merupakan program beasiswa pemrograman intensif selama enam bulan yang terdiri dari tiga bulan coding bootcamp dan tiga bulan pemagangan serta pelatihan soft skill di Go-Jek.
Diharapkan setelah enam bulan, lulusan dari Go-Scholar akan memiliki kompetensi yang mumpuni untuk menjadi programmer yang mampu bekerja di tech industryy atau bahkan di kelas dunia.
Tidak jarang, para perusahaan start-up berlomba-lomba membuka rekrutan. Untuk bisa bergabung pada perusahaan yang dituju tentunya ada beberapa siasat atau tips yang bisa dilakukan.
Go-Jek, salah satu penyedia layanan on-demand tak ketinggalan menyediakan kesempatan bagi para mahasiswa untuk mencoba kehidupan nyata dunia kerja, melalui program Go-Squads Tech. Progam ini untuk mempersiapkan generasi muda yang siap bersaing di dunia kerja khususnya di bidang teknologi.
Program Go-Squads Tech batch pertama berlangsung selama dua bulan yaitu Juli dan Agustus 2017. Terpilih 10 peserta untuk program ini yang berasal dari UI, ITB, UnHas, NTU, dan Chicago University. Selama dua bulan para peserta bekerja secara berkelompok untuk menyelesaikan proyek berbeda, yang dipresentasikan di akhir masa magang.
Perbedaan dengan program magang yang digelar kebanyakan perusahaan di mana pekerjaan mahasiswa magang akan tergantung pada kebutuhan, pada program Go-Squads, para mahasiswa yang terpilih akan mengerjakan proyek yang akan dirancang khusus untuk mereka.
Selain itu, mereka mendapat bimbingan langsung dari senior engineer dan Chief Technology Officer Go-Jek, Ajey Gore, pelatihan soft skill serta pengenalan terhadap teknologi lain seperti IoS, Android, Data Science, etc.
"Kami melihat ada gap yang diajarkan di sekolah dengan industri. Ini bukan sepenuhnya salah sekolahnya, tapi memang industri berubah cepat banget, apalagi bidang teknologi," kata Head of GO-ACADEMY, Vicario Reinaldo dalam rilisnya, Jakarta, Selasa (26/9/2017).
Dalam kegiatannya tersebut, Vicario membagikan tips dan trik agar dapat magang di perusahaan start-up penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi ini, antara lain:
Kenali seluk beluk perusahaan
Sebelum magang, hal yang perlu diperhatikan adalah mencari informasi terkait perusahaan tempat akan magang. Dengan mengenal perusahaan di tempatnya magang, seorang mahasiswa dapat memiliki persiapan yang lebih matang serta memulai pekerjaannya dengan baik.
Seperti di GO-JEK, seorang mahasiswa magang sebelum bekerja idealnya tidak hanya mengetahui layanan yang dimiliki Go-Jek namun juga memahami budaya perusahaan Go-Jek.
Bersikap proaktif dan miliki rasa ingin tahu yang kuat
Ketika magang jangan malu untuk bertanya, rajinlah bertanya mengenai hal-hal yang tidak dipahami. Bersikap pro-aktif ketika mengerjakan sesuatu akan menjadi nilai plus.
Terlebih, kegiatan magang di Go-Jek dimentori para engineer senior dan bahkan direksi Go-Jek langsung, yakni Chief Technology Officer Go-Jek, Ajey Gore. Sayang, jika kesempatan tersebut tidak dimanfaatkan untuk menggali informasi dari orang-orang tersebut.
Perluas jaringan dengan orang sekitar
Ketika menjalani magang, kita akan bertemu dengan banyak orang dari berbagai bidang di perusahaan. Hal ini dapat menjadi kesempatan untuk berkenalan dan membangun koneksi.
Di Go-Jek sendiri, ada berbagai macam divisi mulai dari marketing, legal, keuangan dan teknik informasi. Meskipun program magang di Go-Jek berfokus pada bidang IT, tidak ada salahnya untuk berkenalan dan juga bergaul dengan divisi lain yang ada. Tidak ada yang tahu, jika jalinan komunikasi ini akan berguna pada dunia kerja nantinya.
Berperilaku yang baik
Penilaian magang bukan hanya dari pekerjaan tapi juga dari cara berperilaku kita saat magang. Berperilaku baik, sopan serta antusias saat magang akan menjadi penilaian tersendiri pada saat magang.
Di Go-Jek, lingkungan kerja sangat santai di mana tidak ada gap yang lebar antara atasan dan bawahan, tetapi hal tersebut bukan berarti bawahan bisa berperilaku tidak sopan. Saling menghormati tetap harus dilakukan akan tercipta suasana kerja yang positif.
Selain Go-Squads, program Go-Academy yang sedang dirintis Go-Jek juga memiliki beberapa pilar lain yaitu Go-Scholar, Go-Talk, Go-Visit dan Go-Learn. Go-Scholar merupakan program beasiswa pemrograman intensif selama enam bulan yang terdiri dari tiga bulan coding bootcamp dan tiga bulan pemagangan serta pelatihan soft skill di Go-Jek.
Diharapkan setelah enam bulan, lulusan dari Go-Scholar akan memiliki kompetensi yang mumpuni untuk menjadi programmer yang mampu bekerja di tech industryy atau bahkan di kelas dunia.
(izz)