Penurunan Suku Bunga Harus Dibayar Pelemahan Rupiah
A
A
A
JAKARTA - Kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pekan ini mengalami kegetiran. Pergerakan mata uang Garuda ini bergerak melemah hingga akhir pekan di atas level Rp13.500/USD.
Analis Senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, salah satu faktor penting yang menjadi sebab dari melemahnya rupiah yakni efek kebijakan Bank Indonesia (BI). Langkah BI menurunkan suku bunga dalam dua bulan terakhir harus dibayar dengan pelemahan rupiah.
"Faktor BI turunkan suku bunga harus dibayar dengan konsekuensi penurunan rupiah," ujarnya kepada SINDOnews di Jakarta, Minggu (8/10/2017).
(Baca Juga: Sentuh Rp13.500/USD, Rupiah Tersengat Sentimen Global
Menurutnya, jarak yang tipis dengan suku bunga The Fed (Fed rate) membuat investor menarik dananya keluar seperti yang terjadi di pasar saham. Apalagi Fed rate juga berpotensi kembali naik akhir tahun ini, sehingga berpotensi menekan rupiah lebih lanjut. "Namun, BI tetap maintenance rupiah dari operasi pasar terbuka," kata Reza.
Dia justru berharap langkah pemerintah dapat menguatkan kembali rupiah dengan memperkuat ekspor. Sehingga, penggunaan rupiah bisa lebih besar lagi.
"Justru yang diharapkan dari pemerintah untuk jaga rupiah karena lebih kena ke sktor riil dibandingkan moneter. Perkuat ekspor barang-baranf manufaktur. Ketergantungan impor kan masih tinggi, ini juga yang sebabkan rupiah enggak naik-naik," pungkas Reza.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap USD pada penutupan perdagangan akhir pekan ini semakin ambles dibanding penutupan perdagangan kemarin. Kondisi mata uang garuda sore ini terjadi saat euro dan poundsterling melemah terhadap USD.
Posisi rupiah menurut data Bloomberg, sore ini berada di level Rp13.519/USD atau ambruk dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.464/USD. Rupiah berada pada kisaran level Rp13.469-Rp13.521/USD.
(Baca Juga: Euro dan Pounds Tertekan, Rupiah Ditutup Makin Ambles
Sementara, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah bertengger di posisi Rp13.503/USD. Rupiah terlihat lebih buruk dibanding sebelumnya di level Rp13.460/USD dengan kisaran harian Rp13.453-Rp13.505/USD.
Data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah sore ini berakhir di level Rp13.505/USD atau tidak lebih baik dibanding penutupan kemarin di level Rp13.490/USD.
Analis Senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, salah satu faktor penting yang menjadi sebab dari melemahnya rupiah yakni efek kebijakan Bank Indonesia (BI). Langkah BI menurunkan suku bunga dalam dua bulan terakhir harus dibayar dengan pelemahan rupiah.
"Faktor BI turunkan suku bunga harus dibayar dengan konsekuensi penurunan rupiah," ujarnya kepada SINDOnews di Jakarta, Minggu (8/10/2017).
(Baca Juga: Sentuh Rp13.500/USD, Rupiah Tersengat Sentimen Global
Menurutnya, jarak yang tipis dengan suku bunga The Fed (Fed rate) membuat investor menarik dananya keluar seperti yang terjadi di pasar saham. Apalagi Fed rate juga berpotensi kembali naik akhir tahun ini, sehingga berpotensi menekan rupiah lebih lanjut. "Namun, BI tetap maintenance rupiah dari operasi pasar terbuka," kata Reza.
Dia justru berharap langkah pemerintah dapat menguatkan kembali rupiah dengan memperkuat ekspor. Sehingga, penggunaan rupiah bisa lebih besar lagi.
"Justru yang diharapkan dari pemerintah untuk jaga rupiah karena lebih kena ke sktor riil dibandingkan moneter. Perkuat ekspor barang-baranf manufaktur. Ketergantungan impor kan masih tinggi, ini juga yang sebabkan rupiah enggak naik-naik," pungkas Reza.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap USD pada penutupan perdagangan akhir pekan ini semakin ambles dibanding penutupan perdagangan kemarin. Kondisi mata uang garuda sore ini terjadi saat euro dan poundsterling melemah terhadap USD.
Posisi rupiah menurut data Bloomberg, sore ini berada di level Rp13.519/USD atau ambruk dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.464/USD. Rupiah berada pada kisaran level Rp13.469-Rp13.521/USD.
(Baca Juga: Euro dan Pounds Tertekan, Rupiah Ditutup Makin Ambles
Sementara, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah bertengger di posisi Rp13.503/USD. Rupiah terlihat lebih buruk dibanding sebelumnya di level Rp13.460/USD dengan kisaran harian Rp13.453-Rp13.505/USD.
Data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah sore ini berakhir di level Rp13.505/USD atau tidak lebih baik dibanding penutupan kemarin di level Rp13.490/USD.
(dmd)