Tekanan Kenaikan Harga Akhir Tahun Meningkat
A
A
A
JAKARTA - Tekanan kenaikan harga diprediksi meningkat pada Desember 2017, terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) mendatang sebesar 169,3 naik 3,8 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Hal tersebut didorong oleh perkiraan konsumen terhadap meningkatnya permintaan barang dan jasa menjelang Natal dan tahun baru 2018.
"Secara regional, peningkatan terjadi di 12 kota dengan indeks tertinggi terjadi di Manado dan Makasar," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman di Jakarta, Kamis (12/10/2017).
Berdasarkan Survei Konsumen Bank Indonesia, konsumen memperkirakan tekanan kenaikan harga akan menurun pada Maret 2018 tercermin dari IEH mendatang sebesar 169,1.
"Musim panen padi mulai Maret 2018 diprediksi akan mendorong terjadinya penurunan harga beras," imbuhnya.
Sementara, BI juga mencatat keyakinan konsumen pada September 2017 meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September 2017 sebesar 123,8, lebih tinggi dari 121,9 pada Agustus 2017.
Menurut Agusman, meningkatnya optimisme konsumen tersebut terutama didorong oleh ekspektasi terhadap ketersediaan lapangan kerja dan kegiatan usaha. Sejalan dengan meningkatnya optimisme konsumen, rasio pengeluaran untuk konsumsi juga meningkat.
Hasil survei menunjukkan rata-rata rasio pengeluaran konsumsi masyarakat pada September 2017 sebesar 66,4%, atau meningkat dibanding 63,8% pada bulan sebelumnya. Sebaliknya, rasio pengeluaran untuk pembayaran cicilan pinjaman dan rasio untuk tabungan masing-masing mengalami penurunan dari 15,1% dan 21,1%, menjadi 14,4% dan 19,2%.
"Secara regional, peningkatan terjadi di 12 kota dengan indeks tertinggi terjadi di Manado dan Makasar," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman di Jakarta, Kamis (12/10/2017).
Berdasarkan Survei Konsumen Bank Indonesia, konsumen memperkirakan tekanan kenaikan harga akan menurun pada Maret 2018 tercermin dari IEH mendatang sebesar 169,1.
"Musim panen padi mulai Maret 2018 diprediksi akan mendorong terjadinya penurunan harga beras," imbuhnya.
Sementara, BI juga mencatat keyakinan konsumen pada September 2017 meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September 2017 sebesar 123,8, lebih tinggi dari 121,9 pada Agustus 2017.
Menurut Agusman, meningkatnya optimisme konsumen tersebut terutama didorong oleh ekspektasi terhadap ketersediaan lapangan kerja dan kegiatan usaha. Sejalan dengan meningkatnya optimisme konsumen, rasio pengeluaran untuk konsumsi juga meningkat.
Hasil survei menunjukkan rata-rata rasio pengeluaran konsumsi masyarakat pada September 2017 sebesar 66,4%, atau meningkat dibanding 63,8% pada bulan sebelumnya. Sebaliknya, rasio pengeluaran untuk pembayaran cicilan pinjaman dan rasio untuk tabungan masing-masing mengalami penurunan dari 15,1% dan 21,1%, menjadi 14,4% dan 19,2%.
(izz)