Peremajaan Kebun Kelapa Sawit demi Kerek Produktivitas
A
A
A
PALEMBANG - Pemerintah memulai program peremajaan kebun kelapa sawit seluas 4.400 hektare di kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Peremajaan ini dilakukan mengingat rendahnya produktivitas kelapa sawit Indonesia khususnya kondisi pertanaman kelapa sawit rakyat yang sudah tua dan rusak.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, program peremajaan kebun kelapa sawit dilakukan terlebih dahulu di Pulau Sumatera pada tahun ini. Selanjutnya akan dilakukan di pulau-pulau lain.
"Kita mulai di Sumatera Selatan dulu. Bulan depan saya dorong masuk ke Sumatera Utara, bulan depannya lagi masuk ke Jambi, masuk ke Riau. Tahun depan baru akan saya dorong masuk ke Kalimantan," ujarnya saat memberikan sambutan di Desa Panca Tunggal, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Jokowi melanjutkan, pemerintah ingin fokus pada peremajaan perkebunan kelapa sawit dulu sebelum melakukan peremajaan pada tanaman perkebunan lainnya. "Kita memang kerjanya ingin fokus bisa gampang dikontrol. Hari ini sudah mulai peremajaan, ditanam, tapi setahun lagi atau awal 2019 akan saya cek kembali," ungkapnya.
Jokowi mengungkapkan, setelah peremajaan kebun kelapa sawit berhasil, akan dilanjutkan pada peremajaan perkebunan karet, kopi, kakao, dan pala. "Kalau sawit nanti sudah jalan, saya akan bergerak lagi ke karet, kopi, kakao dan pala. Karena ini sama sudah lebih dari 15, 20, 25 tahun tidak pernah diremajakan. Masa kita kalah dengan Vietnam urusan pala? Kopi kalah dengan Brazil dan Kolombia?" jelasnya.
Jokowi berharap target produksi sawit sebesar 8 ton per hektare per tahun dapat terpenuhi. "Ini bibitnya bisa produksinya 8 ton per hektare CPO. Biasanya petani yang sekarang yang pohonnya sudah 20-25 tahun hanya 2 ton. Berarti ada 4 kali lipat, tapi yang namanya tanaman juga sama dengan kita, harus dirawat," tuturnya.
Presiden juga telah memerintahkan untuk memberi sertifikat bagi perkebunan milik rakyat yang masuk kawasan hutan. "Perkebunan yang masuk kawasan hutan sudah saya perintahkan untuk dikeluarkan dari kawasan hutan untuk nantinya diberikan sertifikat. Tapi ini khusus untuk kelapa sawit milik rakyat," tegasnya.
Saat ini produktivitas kelapa sawit Indonesia hanya 3,7 ton/ha/tahun dimana potensi dapat mencapai 8 ton/ha/tahun. Oleh karena itu perlu dilakukan peremajaan tanaman kelapa sawit seluas kurang lebih 2,4 juta ha.
Untuk mendukung pelaksanaan peremajaan kebun kelapa sawit pekebun, pemerintah telah menghimpun dana pungutan ekspor CPO yang dikelola oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) serta didukung oleh kredit dari perbankan.
Saat ini telah disetujui pemberian dana bantuan peremajaan kelapa sawit untuk 4 (empat) Koperasi dari Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan seluas 2.834 Ha dengan 1.308 kepala keluarga.
Terkait dengan pemanfaatan dana bantuan peremajaan kebun kelapa sawit pekebun tahun 2017 sampai saat ini yang telah mengusulkan seluas 14.574 ha dari 5 provinsi (Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, program peremajaan kebun kelapa sawit dilakukan terlebih dahulu di Pulau Sumatera pada tahun ini. Selanjutnya akan dilakukan di pulau-pulau lain.
"Kita mulai di Sumatera Selatan dulu. Bulan depan saya dorong masuk ke Sumatera Utara, bulan depannya lagi masuk ke Jambi, masuk ke Riau. Tahun depan baru akan saya dorong masuk ke Kalimantan," ujarnya saat memberikan sambutan di Desa Panca Tunggal, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Jokowi melanjutkan, pemerintah ingin fokus pada peremajaan perkebunan kelapa sawit dulu sebelum melakukan peremajaan pada tanaman perkebunan lainnya. "Kita memang kerjanya ingin fokus bisa gampang dikontrol. Hari ini sudah mulai peremajaan, ditanam, tapi setahun lagi atau awal 2019 akan saya cek kembali," ungkapnya.
Jokowi mengungkapkan, setelah peremajaan kebun kelapa sawit berhasil, akan dilanjutkan pada peremajaan perkebunan karet, kopi, kakao, dan pala. "Kalau sawit nanti sudah jalan, saya akan bergerak lagi ke karet, kopi, kakao dan pala. Karena ini sama sudah lebih dari 15, 20, 25 tahun tidak pernah diremajakan. Masa kita kalah dengan Vietnam urusan pala? Kopi kalah dengan Brazil dan Kolombia?" jelasnya.
Jokowi berharap target produksi sawit sebesar 8 ton per hektare per tahun dapat terpenuhi. "Ini bibitnya bisa produksinya 8 ton per hektare CPO. Biasanya petani yang sekarang yang pohonnya sudah 20-25 tahun hanya 2 ton. Berarti ada 4 kali lipat, tapi yang namanya tanaman juga sama dengan kita, harus dirawat," tuturnya.
Presiden juga telah memerintahkan untuk memberi sertifikat bagi perkebunan milik rakyat yang masuk kawasan hutan. "Perkebunan yang masuk kawasan hutan sudah saya perintahkan untuk dikeluarkan dari kawasan hutan untuk nantinya diberikan sertifikat. Tapi ini khusus untuk kelapa sawit milik rakyat," tegasnya.
Saat ini produktivitas kelapa sawit Indonesia hanya 3,7 ton/ha/tahun dimana potensi dapat mencapai 8 ton/ha/tahun. Oleh karena itu perlu dilakukan peremajaan tanaman kelapa sawit seluas kurang lebih 2,4 juta ha.
Untuk mendukung pelaksanaan peremajaan kebun kelapa sawit pekebun, pemerintah telah menghimpun dana pungutan ekspor CPO yang dikelola oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) serta didukung oleh kredit dari perbankan.
Saat ini telah disetujui pemberian dana bantuan peremajaan kelapa sawit untuk 4 (empat) Koperasi dari Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan seluas 2.834 Ha dengan 1.308 kepala keluarga.
Terkait dengan pemanfaatan dana bantuan peremajaan kebun kelapa sawit pekebun tahun 2017 sampai saat ini yang telah mengusulkan seluas 14.574 ha dari 5 provinsi (Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah).
(akr)