Hapus Fenomena Pinjam Kartu, E-Money Dibagikan Gratis

Minggu, 15 Oktober 2017 - 18:34 WIB
Hapus Fenomena Pinjam...
Hapus Fenomena Pinjam Kartu, E-Money Dibagikan Gratis
A A A
JAKARTA - Sebanyak 1,5 juta kartu perdana uang elektronik atau e-money akan dibagikan secara gratis mulai besok 16 Oktober hingga 31 Oktober 2017, dengan pengguna jalan tol hanya perlu membayar saldo saja. Deputi Direktur Grup Pengembangan Sistem Pembayaran Ritel dan Keuangan Inklusif Bank Indonesia (BI) Apep M. Komarna mengungkapkan hal ini demi mencegah fenomena pinjam kartu di gerbang tol.

(Baca Juga: 1,5 Juta E-Money Diskon Rp20 Ribu di Gerbang Tol
Adanya diskon yang dikenakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan Perbankan, diharapkan mampu menarik minat masyarakat lebih banyak untuk menggunakan uang elektronik di ruas jalan tol. Biaya produksi kartu uang elektronik sebesar Rp 20.000 dibebankan kepada BUJT dan perbankan masing-masing Rp10.000 sehingga pengguna jalan tol hanya perlu membayar saldo.

Apep menambahkan diskon ini diterapkan, lantaran masih banyak pengendara yang tidak memiliki kartu uang elektronik. Akibatnya di beberapa ruas jalan tol, pengendara yang belum memiliki kartu dan masuk ke gerbang tol bertuliskan GTO (Gardu Tol Otomatis) kerap meminjam kepada pengendara di belakangnya.

"Ada di lapangan misalnya dia berkendara, mau bayar tol, padahal gerbangnya sudah GTO dan pakai e-money. Dia enggak punya kartu, nekat masuk. Kemudian dia pinjem ke (mobil) belakang untuk kartunya terus diganti uang cash. Ada itu. Orangnya yang ngasih pun terlalu baik kan, itu tidak boleh sebetulnya," kata Apep di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta, Minggu (15/10/2017)

Ia mengaku masih menemukan fenomena tersebut, salah satunya di gerbang tol Cikarang Jawa Barat. Seperti diketahui, kebanyakan yang melintas di sana yakni truk-truk besar dan bis. "Di Cikarang itu sering ada yang begitu. Karena di sana kan belum 100% non tunai. Karena yang hybrid itu kan teman-teman BUJT belum secara full," imbuhnya.

Rencananya, sambung Apep untuk hybrid tersebut bertahap akan ditutup. Saat ini memang masih ada penjaganya namun untuk mereka yang ingin membeli kartu pembayaran. "Jadi penjaganya itu, untuk membayar tunai, tunainya itu beli kartu. Jadi dia tidak bisa bayar tol, tapi uang tunainya untuk beli kartu. Mudah-mudahan bisa maksimal," pungkasnya.
(akr)
Berita Terkait
Hingga Juli, Transaksi...
Hingga Juli, Transaksi E-Money Mandiri Capai Rp7,4 Triliun
Gerakan Nasional Non...
Gerakan Nasional Non Tunai
Formula E Jadi Ajang...
Formula E Jadi Ajang Gencarkan Pembayaran Non-Tunai
Dukung Gerakan Cashless,...
Dukung Gerakan Cashless, Home Credit Hadirkan Alat Pembayaran Non Tunai
GMNI Bersama OJK dan...
GMNI Bersama OJK dan PPATK Gelar Pelatihan Cegah Money Laundry dan Pendanaan Terorisme
Apa Benar Uang Baru...
Apa Benar Uang Baru Bertentangan dengan Gerakan Non Tunai? Simak Penjelasan Ekonom!
Berita Terkini
Kena Tarif Baru Trump...
Kena Tarif Baru Trump 32%, Wamen BUMN: Tantangan Revitalisasi Industri
13 menit yang lalu
Rabu Biru Indonesia...
Rabu Biru Indonesia Gandeng Bulog Serap Gabah Petani di Sleman
1 jam yang lalu
Tarif Trump Gerus Kekayaan...
Tarif Trump Gerus Kekayaan 5 Miliarder Mode Teratas, Nomor 1 Rugi Rp547,4 T
2 jam yang lalu
KAI Layani 29,17 Juta...
KAI Layani 29,17 Juta Pelanggan Selama Masa Angkutan Lebaran 2025
2 jam yang lalu
32 Perusahaan Antre...
32 Perusahaan Antre IPO, 12 Beraset Jumbo
3 jam yang lalu
Ratusan Triliun Kabur...
Ratusan Triliun Kabur ke Luar Negeri, Nasionalisme Taipan Indonesia Dipertanyakan
5 jam yang lalu
Infografis
Kartu Jakarta Mahasiswa...
Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul Tak Terdampak Efisiensi Anggaran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved