Himbara dan Kemensos Luncurkan EDC Offline

Senin, 23 Oktober 2017 - 15:50 WIB
Himbara dan Kemensos Luncurkan EDC Offline
Himbara dan Kemensos Luncurkan EDC Offline
A A A
JAKARTA - Terobosan inovasi teknologi penyaluran bantuan sosial nontunai terus dilakukan Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara). Jika sebelumnya, diluncurkan mesin electronic data capture (EDC) berbasis sistem operasi android, kini Kemensos bersama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) meluncurkan EDC offline guna semakin meluaskan jangkauan dan memudahkan penyaluran bansos nontunai.

Peluncuran EDC offline tersebut dilakukan di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, kemarin. "Jadi di wilayah yang sinyalnya lemah atau tidak ada sinyal sama sekali pencairan secara nontunai dapat tetap dilakukan," ungkap Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam rilisnya di Jakarta, Senin (23/10/2017).

Menurut dia, sebelumnya penggunaan EDC sangat mengandalkan sinyal selular. Namun, dengan keberadaan EDC offline ini maka hambatan tersebut dapat teratasi. Mengingat masih adanya wilayah di Indonesia yang berkategori blankspot.

"Sistem kerja EDC offline dengan menggunakan KKS digesek pada mesin EDC lalu diverifikasi melalui e KTP dan finger print. Sangat simple karena tidak harus bergantung pada sinyal karena data penerima sudah diinput terlebih dahulu kedalam EDC," paparnya.

Khofifah mengatakan, transformasi dari online menjadi offline ini menjadi bagian dari inovasi teknologi baru penyaluran bantuan sosial (bansos) yang dilakukan Kemensoa bersama Himbara. Tujuannya untuk meluaskan jangkauan layanan kepada penerima manfaat dengan kualitas pelayanan yang setara , aman dan terjaga.

"Kondisi geografis Indonesia belum memungkinkan untuk seluruh wilayah menerapkan sistem online. Intinya agar semua menjadi mudah," imbuhnya.

Revolusi bansos nontunai yang dilakukan Kemensos ini merupakan wujud implementasi instruksi Presiden Jokowi pada April 2016 lalu yang kemudian dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2017 tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara Nontunai.

Presiden, kata Khofifah, meminta agar bantuan sosial ke depannya tidak lagi diberikan dalam bentuk tunai namun melalui sistem perbankan. Hal tersebut sesuai dengan Strategi Nasional Keuangan Inklusif.

Karena itu, Khofifah yakin penyaluran secara nontunai yang dilakukan Kemensos mampu mengerek kenaikan indeks keuangan inklusif hingga 75% pada 2019 dari posisi 36% pada 2014. Bank Indonesia (BI) sendiri memprediksi tingkat inklusi keuangan pada 2017 mencapai 50%- 60%. Angka ini berdasarkan hasil survei internal yang dilakukan oleh pihak bank sentral.

Menurutnya, teknologi yang dibenamkan dalam Kartu Keluarga Sejahtera dengan fitur saving account dan e- wallet adalah yang pertama di dunia. Fitur e-wallet yang terdapat dalam KKS memungkinkan pengelompokkan nominal bantuan beserta peruntukkannya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8288 seconds (0.1#10.140)