Kemenkop UKM Rangkul IBM Sinergi Pelatihan Wirausaha
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) akan meningkatkan kerja sama sinergi pelatihan kewirausahaan dengan IBM internasional di seluruh Indonesia pada 2018.
"Tahun depan, kerja sama sinergi program dengan IBM akan lebih difokuskan, di antaranya fokus tujuan dan fokus program. Sinergi itu akan kami jadikan sebagai base practice yang akan diterapkan di daerah-daerah," kata Deputi Bidang Pengembangan SDM Kemenkop UKM Prakoso BS usai menerima kunjungan Corporate Affairs Manager IBM for Asia Pacific and Greather China David Raper dan Country Manager CCCA IBM Indonesia Santi Diansari Hargianto, Jakarta, kemarin.
Menurutnya, selama ini Kemenkop UKM banyak melakukan kerja sama program pelatihan dan bantuan wirausaha pemula melalui dana CSR IBM untuk pengembangan kewirausahaan di Indonesia, bagi masyarakat dan mahasiswa.
"IBM tertarik untuk meningkatkan kerja sama program dengan Kemenkop dan UKM karena kami memiliki program konkret pengembangan kewirausahaan. Yaitu program bantuan kewirausahaan bagi wirausaha pemula atau WP. Kami selalu meminta IBM untuk menyeleksi peserta pelatihan untuk mendapatkan sertifikasi pelatihan dari Kemenkop UKM untuk selanjutnya berkesempatan mengakses program bantuan wirausaha pemula," jelas Prakoso.
Bagi IBM, lanjut dia, program WP merupakan program konkret dalam mengembangkan kewirausahaan di Indonesia. "Dalam setiap pelatihan kewirausahaan IBM bersama Kemenkop dan UKM, kita selalu seleksi pelaku usaha mikro untuk mendapatkan program WP dari Kemenkop dan UKM," imbuhnya.
Selain itu, Prakoso juga mengungkapkan, pihak IBM sangat tertarik untuk mengembangkan aplikasi Laporan Akuntansi Untuk Usaha Mikro (Lamikro), khususnya bagi kalangan usaha mikro penyandang disabilitas.
"Saat mengadakan program pelatihan di Solo beberapa waktu lalu, IBM Inggris, Jerman, India, dan Pakistan, India, Amerika Serikat, Nigeria, mengakui pentingnya aplikasi Lamikro untuk diterapkan bagi penyandang disabilitas di Indonesia," kata Prakoso.
Corporate Affairs Manager IBM for Asia Pacific and Greather China David Raper menjelaskan, untuk fokus pelatihan kewirausahaan tahun depan, telah dipilih tiga kota sebagai pilot project. Yaitu Surabaya, Makassar, dan Kulon Progo. Kemenkop dan UKM menginginkan adanya fokus sinergi kegiatan dan disepakati di tiga kota tersebut.
"Di Surabaya, IBM kerja sama dengan Pemkot Surabaya akan mengembangkan toko kelontong yang disebut Tokel. Nantinya, Tokel di surabaya akan menggantikan peran dari minimarket modern seperti Alfamart dan Indomaret. Kami akan menggandeng Kemenkop dan UKM untuk program pelatihan Tokel di Surabaya," kata David.
Di Makassar, IBM akan fokus pelatihan dalam mengembangkan komoditi pertanian seperti cabai, tomat, daun bawang, dan sebagainya, dikaitkan dengan Program Lorong Kota Makassar.
Dalam program tersebut, masyarakat di lorong-lorong akan diberi bibit komoditi dan media tanam. Di Kulonprogo, IBM akan lebih mengembangkan keberadaan Toko Milik Rakyat atau Tomira. Tujuannya, untuk mengembangkan bisnis berbasis kearifan lokal di Kulonprogo.
"Tahun depan, kerja sama sinergi program dengan IBM akan lebih difokuskan, di antaranya fokus tujuan dan fokus program. Sinergi itu akan kami jadikan sebagai base practice yang akan diterapkan di daerah-daerah," kata Deputi Bidang Pengembangan SDM Kemenkop UKM Prakoso BS usai menerima kunjungan Corporate Affairs Manager IBM for Asia Pacific and Greather China David Raper dan Country Manager CCCA IBM Indonesia Santi Diansari Hargianto, Jakarta, kemarin.
Menurutnya, selama ini Kemenkop UKM banyak melakukan kerja sama program pelatihan dan bantuan wirausaha pemula melalui dana CSR IBM untuk pengembangan kewirausahaan di Indonesia, bagi masyarakat dan mahasiswa.
"IBM tertarik untuk meningkatkan kerja sama program dengan Kemenkop dan UKM karena kami memiliki program konkret pengembangan kewirausahaan. Yaitu program bantuan kewirausahaan bagi wirausaha pemula atau WP. Kami selalu meminta IBM untuk menyeleksi peserta pelatihan untuk mendapatkan sertifikasi pelatihan dari Kemenkop UKM untuk selanjutnya berkesempatan mengakses program bantuan wirausaha pemula," jelas Prakoso.
Bagi IBM, lanjut dia, program WP merupakan program konkret dalam mengembangkan kewirausahaan di Indonesia. "Dalam setiap pelatihan kewirausahaan IBM bersama Kemenkop dan UKM, kita selalu seleksi pelaku usaha mikro untuk mendapatkan program WP dari Kemenkop dan UKM," imbuhnya.
Selain itu, Prakoso juga mengungkapkan, pihak IBM sangat tertarik untuk mengembangkan aplikasi Laporan Akuntansi Untuk Usaha Mikro (Lamikro), khususnya bagi kalangan usaha mikro penyandang disabilitas.
"Saat mengadakan program pelatihan di Solo beberapa waktu lalu, IBM Inggris, Jerman, India, dan Pakistan, India, Amerika Serikat, Nigeria, mengakui pentingnya aplikasi Lamikro untuk diterapkan bagi penyandang disabilitas di Indonesia," kata Prakoso.
Corporate Affairs Manager IBM for Asia Pacific and Greather China David Raper menjelaskan, untuk fokus pelatihan kewirausahaan tahun depan, telah dipilih tiga kota sebagai pilot project. Yaitu Surabaya, Makassar, dan Kulon Progo. Kemenkop dan UKM menginginkan adanya fokus sinergi kegiatan dan disepakati di tiga kota tersebut.
"Di Surabaya, IBM kerja sama dengan Pemkot Surabaya akan mengembangkan toko kelontong yang disebut Tokel. Nantinya, Tokel di surabaya akan menggantikan peran dari minimarket modern seperti Alfamart dan Indomaret. Kami akan menggandeng Kemenkop dan UKM untuk program pelatihan Tokel di Surabaya," kata David.
Di Makassar, IBM akan fokus pelatihan dalam mengembangkan komoditi pertanian seperti cabai, tomat, daun bawang, dan sebagainya, dikaitkan dengan Program Lorong Kota Makassar.
Dalam program tersebut, masyarakat di lorong-lorong akan diberi bibit komoditi dan media tanam. Di Kulonprogo, IBM akan lebih mengembangkan keberadaan Toko Milik Rakyat atau Tomira. Tujuannya, untuk mengembangkan bisnis berbasis kearifan lokal di Kulonprogo.
(izz)