Bisnis Advertising di Indonesia Terus Berkembang
A
A
A
JAKARTA - Bisnis advertising di Indonesia terus berkembang seiring dengan menggeliatnya perekonomian dan perkembangan teknologi. Mereka terus berinovasi dengan menghadirkan layanan di bidang iklan.
Salah satunya dilakukan Sticar, perusahaan advertising yang menghubungkan pengiklan dengan pengendara mobil pribadi. Mereka kini merambah sepeda motor sebagai layanan terbaru.
Penggunaan sepeda motor sebagai medium iklan menjadi diversifikasi produk yang sudah diterapkan. Sejumlah perusahaan bahkan telah masuk ke lini bisnis ini yang diaplikasikan pada layanan transportasi daring, seperti Go-Jek dan sebagainya.
Chief Executive Officer (CEO) Sticar, Rio Darmawan mengemukakan, layanan ini dihadirkan tidak lepas dari tingginya minat dan permintaan brand-brand yang telah menjadi klien Sticar terhadap medium iklan di sepeda motor.
"Satu tahun ini, kami menyediakan solusi iklan di mobil bagi para pelaku usaha. Seiring dengan terus naiknya awareness Sticar dan online car branding sendiri, ternyata banyak klien yang berharap layanannya ditambah. Jadi diversifikasi ini kami lakukan juga untuk memenuhi permintaan tersebut," ujar Rio, dalam keterangan tertulis yang dilansir, Jumat (3/11/2017).
Dia menerangkan secara garis besar, cara kerja medium iklan di motor sama dengan di mobil. Sticar mempertemukan calon pengiklan dengan para mitra driver yang kendaraanya siap untuk dipasangkan iklan.
Setiap mitra driver akan dibekali aplikasi Sticar yang digunakan selama mereka menjalankan iklan. Sementara pengiklan dapat melihat perkembangan kampanye mereka setiap hari lewat dashboard yang diberikan. Di dalamnya, mereka (pengiklan) dapat melihat kemana saja iklan tersebut berjalan dan berapa jumlah impresi yang didapat. Data yang dihasilkan bersifat real time sehingga pengiklan akan terus mendapatkan updatesetiap menitnya.
"Seperti halnya iklan di mobil, biaya layanan iklan di motor ini juga lebih murah dari harga outdoor advertising yang lain. Sticar mematok harga sebesar Rp1,3 juta untuk satu motor per bulannya. Harga tersebut sudah mencakup biaya-biaya yang lain termasuk penghasilan untuk mitra driver sebesar empat ratus ribu setiap bulannya," katanya.
Saat ini, Sticar telah menerima sekitar seribu pendaftar untuk mitra driver sepeda motor yang siap untuk menjalankan iklan dari berbagai macam brand.
Bisnis iklan di sepeda motor sebenarnya bukan hal yang baru di dunia periklanan. Sebelumnya sudah ada Startup yang menyediakan jasa iklan di sepeda motor. Namun, Sticar memiliki perbedaan yang menjadi nilai tambah, yaitu brand activation. Pengiklan dapat melakukan aktivasi agar pesan yang ditampilkan benar-benar sampai ke masyarakat.
Melalui layanan baru ini, Rio berharap Sticar menjadi pilihan para pelaku usaha untuk menyebarkan kampanyenya. "Pengembangan yang kami lakukan ini selain memberikan variasi dalam beriklan, juga untuk mendukung komitmen kami yang ingin selalu memberikan kepuasan kepada semua klien," pungkasnya.
Salah satunya dilakukan Sticar, perusahaan advertising yang menghubungkan pengiklan dengan pengendara mobil pribadi. Mereka kini merambah sepeda motor sebagai layanan terbaru.
Penggunaan sepeda motor sebagai medium iklan menjadi diversifikasi produk yang sudah diterapkan. Sejumlah perusahaan bahkan telah masuk ke lini bisnis ini yang diaplikasikan pada layanan transportasi daring, seperti Go-Jek dan sebagainya.
Chief Executive Officer (CEO) Sticar, Rio Darmawan mengemukakan, layanan ini dihadirkan tidak lepas dari tingginya minat dan permintaan brand-brand yang telah menjadi klien Sticar terhadap medium iklan di sepeda motor.
"Satu tahun ini, kami menyediakan solusi iklan di mobil bagi para pelaku usaha. Seiring dengan terus naiknya awareness Sticar dan online car branding sendiri, ternyata banyak klien yang berharap layanannya ditambah. Jadi diversifikasi ini kami lakukan juga untuk memenuhi permintaan tersebut," ujar Rio, dalam keterangan tertulis yang dilansir, Jumat (3/11/2017).
Dia menerangkan secara garis besar, cara kerja medium iklan di motor sama dengan di mobil. Sticar mempertemukan calon pengiklan dengan para mitra driver yang kendaraanya siap untuk dipasangkan iklan.
Setiap mitra driver akan dibekali aplikasi Sticar yang digunakan selama mereka menjalankan iklan. Sementara pengiklan dapat melihat perkembangan kampanye mereka setiap hari lewat dashboard yang diberikan. Di dalamnya, mereka (pengiklan) dapat melihat kemana saja iklan tersebut berjalan dan berapa jumlah impresi yang didapat. Data yang dihasilkan bersifat real time sehingga pengiklan akan terus mendapatkan updatesetiap menitnya.
"Seperti halnya iklan di mobil, biaya layanan iklan di motor ini juga lebih murah dari harga outdoor advertising yang lain. Sticar mematok harga sebesar Rp1,3 juta untuk satu motor per bulannya. Harga tersebut sudah mencakup biaya-biaya yang lain termasuk penghasilan untuk mitra driver sebesar empat ratus ribu setiap bulannya," katanya.
Saat ini, Sticar telah menerima sekitar seribu pendaftar untuk mitra driver sepeda motor yang siap untuk menjalankan iklan dari berbagai macam brand.
Bisnis iklan di sepeda motor sebenarnya bukan hal yang baru di dunia periklanan. Sebelumnya sudah ada Startup yang menyediakan jasa iklan di sepeda motor. Namun, Sticar memiliki perbedaan yang menjadi nilai tambah, yaitu brand activation. Pengiklan dapat melakukan aktivasi agar pesan yang ditampilkan benar-benar sampai ke masyarakat.
Melalui layanan baru ini, Rio berharap Sticar menjadi pilihan para pelaku usaha untuk menyebarkan kampanyenya. "Pengembangan yang kami lakukan ini selain memberikan variasi dalam beriklan, juga untuk mendukung komitmen kami yang ingin selalu memberikan kepuasan kepada semua klien," pungkasnya.
(ven)