Kenaikan Harga Jagung Untungkan Petani di Simalungun
A
A
A
SIMALUNGUN - Harga jagung kering di tingkat petani di Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, saat ini antara Rp3.200 hingga Rp3.300 per kilogram sehinggta menguntungkan petani. Mereka berharap harga jagung ini bisa bertahan lama.
Petani jagung yang ditemui Koran SINDO, Selasa (7/11/2017) di Kecamatan Pematang Silmakuta, mengaku gembira dengan kondisi harga jagung saat ini karena memberikan keuntungan yang baik bagi petani.
Menurut Darwis Sipayung, 51 tahun, petani jagung di Kecamatan Pematang Silimakuta mengatakan, dengan kondisi harga jagung saat ini, untuk produksi antara 7-8 ton per hektare petani sudah bisa menikmati keuntungan antara Rp10 juta hingga Rp12 juta.
"Dengan kondisi harga jagung saat ini, petani sudah bisa menikmati keuntungan dari produksi per hektare 7 hingga 8 ton sekitar Rp10 juta hingga Rp12 juta setelah dipotong biaya tanam dan panen sekitar Rp9 juta," ujar Darwis.
Darwis mengatakan kondisi harga jagung saat ini di tingkat petani jauh dari harga yang telah ditetapkan pemerintah sekitar Rp2.700 per kilogram, sehingga petani berharap harga saat ini bisa bertahan lama.
Kepala Dinas Pertanian Pemkab Simalungun, Jan Posman Purba mengakui jika saat ini harga jagung di tingkat petani sedang membaik dan diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan petani. Terkait luas areal jagung di Simalungun saat ini menurutnya sekitar 25 ribu hektar dengan produksi rata-rata per tahun antara 25 ribu ton hingga 30 ribu ton.
Dia menambahkan Kabupaten Simalungun merupakan salah satu daerah sentra produksi jagung di Provinsi Sumatra Utara, dengan sebaran tanaman hampir di seluruh kecamatan. "Kabupaten Simalungun merupakan salah satu sentra produksi jagung di Provinsi Sumatra Utara dengan luas areal sekitar 25 ribu hektare dengan sebaran tanaman hampir di seluruh kecamatan (31 kecamatan)," kata Jan Posman.
Untuk peningkatan produksi jagung jelasnya, pemerintah daerah memanfaatkan sejumlah lahan tidur dengan menggandeng kelompok tani, TNI dan Polri dalam pengelolaannya.
Petani jagung yang ditemui Koran SINDO, Selasa (7/11/2017) di Kecamatan Pematang Silmakuta, mengaku gembira dengan kondisi harga jagung saat ini karena memberikan keuntungan yang baik bagi petani.
Menurut Darwis Sipayung, 51 tahun, petani jagung di Kecamatan Pematang Silimakuta mengatakan, dengan kondisi harga jagung saat ini, untuk produksi antara 7-8 ton per hektare petani sudah bisa menikmati keuntungan antara Rp10 juta hingga Rp12 juta.
"Dengan kondisi harga jagung saat ini, petani sudah bisa menikmati keuntungan dari produksi per hektare 7 hingga 8 ton sekitar Rp10 juta hingga Rp12 juta setelah dipotong biaya tanam dan panen sekitar Rp9 juta," ujar Darwis.
Darwis mengatakan kondisi harga jagung saat ini di tingkat petani jauh dari harga yang telah ditetapkan pemerintah sekitar Rp2.700 per kilogram, sehingga petani berharap harga saat ini bisa bertahan lama.
Kepala Dinas Pertanian Pemkab Simalungun, Jan Posman Purba mengakui jika saat ini harga jagung di tingkat petani sedang membaik dan diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan petani. Terkait luas areal jagung di Simalungun saat ini menurutnya sekitar 25 ribu hektar dengan produksi rata-rata per tahun antara 25 ribu ton hingga 30 ribu ton.
Dia menambahkan Kabupaten Simalungun merupakan salah satu daerah sentra produksi jagung di Provinsi Sumatra Utara, dengan sebaran tanaman hampir di seluruh kecamatan. "Kabupaten Simalungun merupakan salah satu sentra produksi jagung di Provinsi Sumatra Utara dengan luas areal sekitar 25 ribu hektare dengan sebaran tanaman hampir di seluruh kecamatan (31 kecamatan)," kata Jan Posman.
Untuk peningkatan produksi jagung jelasnya, pemerintah daerah memanfaatkan sejumlah lahan tidur dengan menggandeng kelompok tani, TNI dan Polri dalam pengelolaannya.
(ven)