Pegadaian Targetkan Pendapatan Rp12,5 Triliun di 2018
A
A
A
JAKARTA - PT Pegadaian (Persero) pada tahun depan membidik pendapatan usaha sebesar Rp12,5 triliun atau tumbuh 16,82% dibandingkan target hingga akhir tahun ini sebesar Rp10,7 triliun.
Direktur Utama Pegadaian Sunarso optimistis kinerja pada tahun depan akan semakin membaik sejalan dengan prospek ekonomi nasional yang diperkirakan tumbuh 5,4%. Di sisi lain perseroan masih mampu mengusai 95% pasar gadai di Tanah Air.
"Kami tetap optimistis menjadi pemimpin pasar gadai di tengah makin ketatnya persaingan di industri keuangan, khususnya persaingan pada industri pergadaian," kata Sunarso dalam jumpa persnya di Jakarta, Selasa (21/11/2017).
Hingga akhir Oktober 2017, perseroan telah meraih pendapatan usaha sebesar Rp8,67 triliun dan diproyeksikan masih sesuai target hingga akhir tahun sebesar Rp10,7 triliun. Target pendapatan di 2017 tumbuh 11% dibandingkan realisasi di akhir tahun 2016 lalu.
Seiring dengan tumbuhnya pendapatan usaha, laba bersih Pegadaian juga diharapkan ikut naik. Perseroan membidik laba bersih sebesar Rp2,7 triliun pada 2018 atau tumbuh 7,14% dibandingkan target hingga akhir tahun ini diangka Rp2,520 triliun.
"Dalam tiga tahun terakhir, nasabah Pegadaian juga terus meningkat dari 7,6 juta di 2015 melonjak 24,5% menjadi 9,5 juta di 2017 dan diproyeksi menjadi 11,5 juta di 2018," paparnya.
Sunarno menyadari, persaingan akan semakin ketat yang di antaranya disebabkan oleh terbitnya Peraturan OJK No 31 Tahun 2016 yang memungkinkan masuknya pemain baru di industri pegadaian, termasuk seperti disruption dan financial technology (fintech).
Beberapa strategi yang sudah disiapkan perseroan dalam menghadapi tantangan yang teridentifikasi yaitu melalui transformasi yang meliputi pengembangan distribusi channel maupun produk berbasis digital, digitalisasi proses bisnis, dan transformasi di SDM termasuk budaya perusahaan.
"Strategi ini dimaksudkan agar Pegadaian tetap dapat mempertahankan market share di industri gadai dan mampu mendiversifikasi engine of growth pada produk non-gadai, dan juga meningkatkan jangkauan layanan sehingga mampu menambah jumlah nasabahnya," urainya.
Direktur Utama Pegadaian Sunarso optimistis kinerja pada tahun depan akan semakin membaik sejalan dengan prospek ekonomi nasional yang diperkirakan tumbuh 5,4%. Di sisi lain perseroan masih mampu mengusai 95% pasar gadai di Tanah Air.
"Kami tetap optimistis menjadi pemimpin pasar gadai di tengah makin ketatnya persaingan di industri keuangan, khususnya persaingan pada industri pergadaian," kata Sunarso dalam jumpa persnya di Jakarta, Selasa (21/11/2017).
Hingga akhir Oktober 2017, perseroan telah meraih pendapatan usaha sebesar Rp8,67 triliun dan diproyeksikan masih sesuai target hingga akhir tahun sebesar Rp10,7 triliun. Target pendapatan di 2017 tumbuh 11% dibandingkan realisasi di akhir tahun 2016 lalu.
Seiring dengan tumbuhnya pendapatan usaha, laba bersih Pegadaian juga diharapkan ikut naik. Perseroan membidik laba bersih sebesar Rp2,7 triliun pada 2018 atau tumbuh 7,14% dibandingkan target hingga akhir tahun ini diangka Rp2,520 triliun.
"Dalam tiga tahun terakhir, nasabah Pegadaian juga terus meningkat dari 7,6 juta di 2015 melonjak 24,5% menjadi 9,5 juta di 2017 dan diproyeksi menjadi 11,5 juta di 2018," paparnya.
Sunarno menyadari, persaingan akan semakin ketat yang di antaranya disebabkan oleh terbitnya Peraturan OJK No 31 Tahun 2016 yang memungkinkan masuknya pemain baru di industri pegadaian, termasuk seperti disruption dan financial technology (fintech).
Beberapa strategi yang sudah disiapkan perseroan dalam menghadapi tantangan yang teridentifikasi yaitu melalui transformasi yang meliputi pengembangan distribusi channel maupun produk berbasis digital, digitalisasi proses bisnis, dan transformasi di SDM termasuk budaya perusahaan.
"Strategi ini dimaksudkan agar Pegadaian tetap dapat mempertahankan market share di industri gadai dan mampu mendiversifikasi engine of growth pada produk non-gadai, dan juga meningkatkan jangkauan layanan sehingga mampu menambah jumlah nasabahnya," urainya.
(fjo)