Pergerakan Positif Rupiah Diprediksi Berlanjut
A
A
A
JAKARTA - Pergerakan rupiah yang positif diharapkan dapat kembali berlanjut seiring masih adanya sentimen positif, baik dari dalam negeri maupun luar, terutama dengan kembali melemahnya laju USD dan masih adanya sentimen positif dari dalam negeri.
Meski demikian, kenaikan yang terjadi masih harus kembali di uji untuk menentukan pergerakan selanjutnya. "Tetap cermati berbagai sentimen yang ada dimana dapat berimbas pada melemahnya kembali rupiah," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (22/11/2017).
Diperkirakan Reza, rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.538/USD dan resisten Rp13.496/USD.
Sementara, masih melemahnya laju USD sesuai dengan perkiraan memberikan kesempatan pada rupiah untuk kembali berbalik menguat.
Minimnya petunjuk baru dari pejabat The Fed membuat mata uang USD yang diperdagangkan cenderung bergerak netral. Pelaku pasar memanfaatkan kondisi ini untuk mengurangi bobot pada USD dan menambah bobot di mata uang lainnya.
Terutama pada EUR yang masih bergerak positif dengan memfaktorkan pertumbuhan ekonomi yang solid dari Zona Eropa dibandingkan masalah internal politik di Jerman.
Sementara itu, dari dalam negeri rupiah mendapat imbas positif dari penuturan Menkeu Sri Mulyani, ada dua faktor yang menjadi pembeda dalam mesin pertumbuhan ekonomi kuartal III 2017 yaitu investasi dan ekspor.
"Pada kuartal III 2017, investasi mampu tumbuh sebesar 7,1%. Sedangkan ekspor mampu tumbuh 17,3%. Bagi pemerintah, dua fenomena ini cukup positif dan sangat signifikan dibanding track record kuartal sebelumnya dibanding 3 tahun terakhir yang sebelumnya negatif," pungkasnya.
Meski demikian, kenaikan yang terjadi masih harus kembali di uji untuk menentukan pergerakan selanjutnya. "Tetap cermati berbagai sentimen yang ada dimana dapat berimbas pada melemahnya kembali rupiah," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (22/11/2017).
Diperkirakan Reza, rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.538/USD dan resisten Rp13.496/USD.
Sementara, masih melemahnya laju USD sesuai dengan perkiraan memberikan kesempatan pada rupiah untuk kembali berbalik menguat.
Minimnya petunjuk baru dari pejabat The Fed membuat mata uang USD yang diperdagangkan cenderung bergerak netral. Pelaku pasar memanfaatkan kondisi ini untuk mengurangi bobot pada USD dan menambah bobot di mata uang lainnya.
Terutama pada EUR yang masih bergerak positif dengan memfaktorkan pertumbuhan ekonomi yang solid dari Zona Eropa dibandingkan masalah internal politik di Jerman.
Sementara itu, dari dalam negeri rupiah mendapat imbas positif dari penuturan Menkeu Sri Mulyani, ada dua faktor yang menjadi pembeda dalam mesin pertumbuhan ekonomi kuartal III 2017 yaitu investasi dan ekspor.
"Pada kuartal III 2017, investasi mampu tumbuh sebesar 7,1%. Sedangkan ekspor mampu tumbuh 17,3%. Bagi pemerintah, dua fenomena ini cukup positif dan sangat signifikan dibanding track record kuartal sebelumnya dibanding 3 tahun terakhir yang sebelumnya negatif," pungkasnya.
(ven)