Rupiah Diprediksi Tetap Bertahan di Zona Hijau
A
A
A
JAKARTA - Adanya penguatan kembali pada rupiah masih harus kembali diuji ketahanannya agar tetap berada di zona hijau. Diharapkan sentimen yang ada dapat lebih positif sehingga mampu mempertahankan pergerakan rupiah di zona hijaunya.
Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.532/USD dan resisten Rp13.493/USD. Sementara, pasca melemah, laju rupiah mampu kembali menguat. Masih adanya sentimen dari terdepresiasinya USD membuat rupiah memanfaatkan momentum tersebut untuk kembali menguat.
"Belum adanya kejelasan progress pembahasan reformasi perpajakan AS masih menjadi batu ganjalan bagi USD. Penguatan rupiah ini pun berbarengan dengan adanya pembahasan akan pembentukan holding BUMN yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi negara," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Sebelumnya juga disampaikan, pergerakan rupiah yang cenderung melemah dapat membuka peluang pelemahan lanjutan jika tidak diimbangi dengan adanya sentimen yang dapat menahan pelemahan tersebut.
"Pelaku pasar tampak memanfaatkan kenaikan pada EUR untuk menambah posisi. Akibatnya Rupiah yang pada dasarnya minim sentimen negatif cenderung berbalik melemah," pungkasnya.
Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.532/USD dan resisten Rp13.493/USD. Sementara, pasca melemah, laju rupiah mampu kembali menguat. Masih adanya sentimen dari terdepresiasinya USD membuat rupiah memanfaatkan momentum tersebut untuk kembali menguat.
"Belum adanya kejelasan progress pembahasan reformasi perpajakan AS masih menjadi batu ganjalan bagi USD. Penguatan rupiah ini pun berbarengan dengan adanya pembahasan akan pembentukan holding BUMN yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi negara," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Sebelumnya juga disampaikan, pergerakan rupiah yang cenderung melemah dapat membuka peluang pelemahan lanjutan jika tidak diimbangi dengan adanya sentimen yang dapat menahan pelemahan tersebut.
"Pelaku pasar tampak memanfaatkan kenaikan pada EUR untuk menambah posisi. Akibatnya Rupiah yang pada dasarnya minim sentimen negatif cenderung berbalik melemah," pungkasnya.
(akr)