Ekspor Migas RI November Turun 12,38%
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada November 2017 meningkat 0,26% dibanding Oktober 2017, dari sebelumnya USD15,24 miliar menjadi USD15,28 miliar. Sayangnya, peningkatan ekspor tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan ekspor migas Indonesia yang mengalami penurunan sekitar 14,22%.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, pada November 2017 ekspor nonmigas naik 1,82% dari USD13,7 miliar menjadi USD14,01 miliar. Sementaa ekspor migas Indonesia turun 14,22% dari USD1,48 miliar menjadi USD1,27 miliar.
(Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan RI November Turun Jadi USD130 Juta)
"Bisa dilihat Oktober ke November 2017, ekspor migasnya turun 14,22%. Sedangkan nonmigasnya naik 1,82%," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Jumat (15/12/2017).
Menurutnya, penurunan ekspor migas ini disebabkan oleh menurunnya ekspor minyak mentah Indonesia sebesar 12,38% menjadi USD437,5 juta, ekspor hasil minyak turun 19,60% menjadi USD119,5 juta, serta ekspor gas turun 14,37% menjadi USD713,2 juta.
Sementara, volume ekspor migas November 2017 untuk minyak mentah turun 15,71% dan gas tuun 14,92%. Sedangkan volume ekspor hasil minyak naik 0,22%.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia dari Januari 2017 hingga November 2017 mencapai USD153,90 miliar atau meningkat 17,16% dibanding periode sama 2016. Sedangkan ekspor nonmigas mencapai USD139,68 miliar atau meningkat 16,89%.
"Menurut sektor, di sana kumulatifnya seluruh sektor mengalami peningkatan. Tertinggi sektor tambang dan lainnya yang tumbuh 34,38%. Jadi kumulatifnya selama 2017 itu jauh lebih bagus, Desember diharapkan masih meningkat," ujar dia.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, pada November 2017 ekspor nonmigas naik 1,82% dari USD13,7 miliar menjadi USD14,01 miliar. Sementaa ekspor migas Indonesia turun 14,22% dari USD1,48 miliar menjadi USD1,27 miliar.
(Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan RI November Turun Jadi USD130 Juta)
"Bisa dilihat Oktober ke November 2017, ekspor migasnya turun 14,22%. Sedangkan nonmigasnya naik 1,82%," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Jumat (15/12/2017).
Menurutnya, penurunan ekspor migas ini disebabkan oleh menurunnya ekspor minyak mentah Indonesia sebesar 12,38% menjadi USD437,5 juta, ekspor hasil minyak turun 19,60% menjadi USD119,5 juta, serta ekspor gas turun 14,37% menjadi USD713,2 juta.
Sementara, volume ekspor migas November 2017 untuk minyak mentah turun 15,71% dan gas tuun 14,92%. Sedangkan volume ekspor hasil minyak naik 0,22%.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia dari Januari 2017 hingga November 2017 mencapai USD153,90 miliar atau meningkat 17,16% dibanding periode sama 2016. Sedangkan ekspor nonmigas mencapai USD139,68 miliar atau meningkat 16,89%.
"Menurut sektor, di sana kumulatifnya seluruh sektor mengalami peningkatan. Tertinggi sektor tambang dan lainnya yang tumbuh 34,38%. Jadi kumulatifnya selama 2017 itu jauh lebih bagus, Desember diharapkan masih meningkat," ujar dia.
(izz)