Risma: Jabatan Tidak Bisa Diwariskan
A
A
A
SURABAYA - Kehadiran usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Pahlawan mampu menopang perekonomian warga. Sebarannya pun merata di berbagai kecamatan. Sementara jumlahnya yang dulunya baru 89 UMKM, kini melejit menjadi 7.000 UMKM.
Trisnawati, pemilik UMKM Omah Duren menuturkan, dirinya dulu tidak pernah menyangka mampu memiliki usaha sendiri. Berkat kerja kerasnya dalam membangun usaha mandiri, ia pun mampu menciptakan produk olahannya duren yang diberi nama udur-udur.
"Rasanya senang bisa berbisnis sendiri. Ada pendapatan yang bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan keluarga," ujar Trisnawati ketika ditemui di sela-sela acara Mlaku-Malaku Nang Tunjungan di Jalan Tunjungan Surabaya, Selasa (19/12/2017).
Ibu satu anak ini melanjutkan, awalnya dulu dirinya kurang percaya diri ketika harga produknya yang tinggi dan berkelas. Dirinya takut produknya tidak laku di pasaran. Namun, dorongan semangat dari banyak temannya, akhirnya para konsumennya tahu harga duren juga tinggi.
"Akhirnya produk saya laris. Saya memasarkan produk ini dengan promosi lewat online, WhatsApp serta memberikan tester pada konsumen, sehingga mereka tahu rasanya. Jadi ketika orang tahu rasanya, yang suka duren pasti beli. Kita harus berani promo dengan tester ini," ungkapnya.
Saat ini, katanya, produknya tidak hanya dijual di Surabaya saja, juga sampai di Jakarta dan beberapa kota lainnya. Pertumbuhan bisnisnya juga memberikan peluang kerja bagi banyak orang untuk terlibat di UMKM yang dikembangkannya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, melalui pahlawan ekonomi, para pelaku usaha bisa meningkatkan kualitas mutu produk dan harga. Mereka bisa memberikan daya saing yang tinggi.
"Produk UMKM kini tak lagi dianggap rendah. Lihat saja rasanya jadi enak, bersih dan sehat, membuat harga bisa lebih tinggi sampai Rp25 ribu. Dengan begitu, saya berharap produk warga Surabaya ini bisa masuk ke kelas ekonomi atas," jelas Risma.
Ia melanjutkan, semua warga Surabaya bisa masuk ke dalam program pahlawan ekonomi. Mereka pun tanpa harus bingung memikirkan bentuk usahanya. Bahkan bila usaha ini berkembang besar menjadi perusahaan, hal itu bisa diwariskan kepada anak cucunya.
"Bila jabatan, tidak dapat diwariskan. Jadi lebih baik kita buat usaha sendiri yang bisa diwariskan kepada anak kita. Saya ingin warga Surabaya mau seperti ini dan menjadi tuan dan nyonya di kota sendiri,” jelasnya.
Risma juga meminta warga Surabaya tidak boleh malas dan terus bekerja keras agar bisa lebih maju. Pada kesempatan ini Risma juga memberikan penghargaan Creative Industry, Home Industry dan Culinary Business.
Trisnawati, pemilik UMKM Omah Duren menuturkan, dirinya dulu tidak pernah menyangka mampu memiliki usaha sendiri. Berkat kerja kerasnya dalam membangun usaha mandiri, ia pun mampu menciptakan produk olahannya duren yang diberi nama udur-udur.
"Rasanya senang bisa berbisnis sendiri. Ada pendapatan yang bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan keluarga," ujar Trisnawati ketika ditemui di sela-sela acara Mlaku-Malaku Nang Tunjungan di Jalan Tunjungan Surabaya, Selasa (19/12/2017).
Ibu satu anak ini melanjutkan, awalnya dulu dirinya kurang percaya diri ketika harga produknya yang tinggi dan berkelas. Dirinya takut produknya tidak laku di pasaran. Namun, dorongan semangat dari banyak temannya, akhirnya para konsumennya tahu harga duren juga tinggi.
"Akhirnya produk saya laris. Saya memasarkan produk ini dengan promosi lewat online, WhatsApp serta memberikan tester pada konsumen, sehingga mereka tahu rasanya. Jadi ketika orang tahu rasanya, yang suka duren pasti beli. Kita harus berani promo dengan tester ini," ungkapnya.
Saat ini, katanya, produknya tidak hanya dijual di Surabaya saja, juga sampai di Jakarta dan beberapa kota lainnya. Pertumbuhan bisnisnya juga memberikan peluang kerja bagi banyak orang untuk terlibat di UMKM yang dikembangkannya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, melalui pahlawan ekonomi, para pelaku usaha bisa meningkatkan kualitas mutu produk dan harga. Mereka bisa memberikan daya saing yang tinggi.
"Produk UMKM kini tak lagi dianggap rendah. Lihat saja rasanya jadi enak, bersih dan sehat, membuat harga bisa lebih tinggi sampai Rp25 ribu. Dengan begitu, saya berharap produk warga Surabaya ini bisa masuk ke kelas ekonomi atas," jelas Risma.
Ia melanjutkan, semua warga Surabaya bisa masuk ke dalam program pahlawan ekonomi. Mereka pun tanpa harus bingung memikirkan bentuk usahanya. Bahkan bila usaha ini berkembang besar menjadi perusahaan, hal itu bisa diwariskan kepada anak cucunya.
"Bila jabatan, tidak dapat diwariskan. Jadi lebih baik kita buat usaha sendiri yang bisa diwariskan kepada anak kita. Saya ingin warga Surabaya mau seperti ini dan menjadi tuan dan nyonya di kota sendiri,” jelasnya.
Risma juga meminta warga Surabaya tidak boleh malas dan terus bekerja keras agar bisa lebih maju. Pada kesempatan ini Risma juga memberikan penghargaan Creative Industry, Home Industry dan Culinary Business.
(ven)