Wall Street Jatuh Saat Investor Wait and See Soal Reformasi Pajak

Rabu, 20 Desember 2017 - 08:06 WIB
Wall Street Jatuh Saat...
Wall Street Jatuh Saat Investor Wait and See Soal Reformasi Pajak
A A A
NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat (AS) jatuh pada akhir perdagangan kemarin waktu setempat, setelah kemarin melompat tinggi. Kegembiraan terkait kemungkinan pemotongan pajak diimbangi oleh keprihatinan atas efek kebijakan stimulus moneter dan masa depan suku bunga.

Awalnya Undang-undang Pajak yang diusulkan pemerintahan Donald Trump telah lulus, namun ada beberapa ketentuan yang tidak mematuhi aturan senat. Diharapkan senat akan melakukan vote hari ini sebagai upaya apakah UU pajak bakal disetujui atau tidak.

Pasar saham terlihat mencetak kerugian usai pemungutan suara yang kemudian balik meraih keuntungan pada akhir pekan kemarin ketika optimisme mencuat bahwa pemotongan pajak akan meningkatkan pendapata. AS dan ekonomi. Beberapa investor juga mengatakan bahwa banyaknya manfaat tersebut sudah tercermin dalam harga saham.

Undang-undang, antara lain, mengusulkan menurunkan tarif pajak perusahaan menjadi 21% dari sebelumnya 35%, dimana investor bertaruh akan meningkatkan keuntungan serta memicu berbagi buybacks dan pembayaran dividen yang lebih tinggi. S & P 500 telah naik sekitar 5% sejak pertengahan November.

Sementara sektor teknologi S & P 500. SPLRCT jatuh 0,5%, dengan saham teknologi menjadi beban paling berat untuk indeks utama. Dow Jones Industrial Average (DJI) jatuh 37,45 poin atau 0,15% ke level 24.754,75 dan indeks S & P 500 kehilangan 8,69 poin yang setara dengan 0,32% menjadi 2.681,47. Sedangkan komposit Nasdaq jatuh mencapai 30,91 poin atau 0,44% di posisi 6.963,85.

Beberapa saham yang melemah di antaranya Apple (AAPL. O) jatuh 1,1% sedangkan Altria Group (MO. N) naik 1,7% diikuti peningkatan saham Wal-Mart (WMT. N) dengan penambahan sebesar 0,9%. Tercatat volume perdagangan bursa saham AS kemarin waktu setempat mencapai 6,6 miliar saham, atau masih di bawah rata-rata 6,8 miliar untuk 20 sesi perdagangan.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6890 seconds (0.1#10.140)