BBM Satu Harga Satu-satunya Program ESDM Terealisasi 100%
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan, merealisasikan program bahan bakar minyak (BBM) satu harga memiliki tantangan yang sangat besar. Namun, program ini menjadi program strategis nasional satu-satunya dari Kementerian ESDM yang tercapai 100%.
Hingga akhir Desember 2017, pemerintah bersama PT Pertamina (Persero) berhasil merealisasikan program BBM satu harga di 54 titik di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) di Indonesia.
"Ini (BBM satu harga) program strategis nasional ini satu-satunya program Kementerian ESDM yang tercapai 100%. Mungkin karena Kepala BPH Migasnya masih muda dan masih suka keliling. Saya telepon lagi di Merauke, saya telpon lagi di Larantuka. Waktu peresmian oleh Pesiden di Pontianak waktu 29 Desember, kepala BPH juga berkeliling ke timur, terakhir di Larantuka," katanya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (8/1/2018).
Dia menargetkan dapat merealisasikan bahan bakar minyak (BBM) satu harga di 54 titik lagi tahun ini. Hingga akhir Desember 2017, Pertamina telah merealisasikan BBM satu harga di 54 titik pada tahun lalu. Sementara, PT AKR Corporindo Tbk telah merealisasikan BBM satu harga di tiga titik.
"Mengenai BBM satu harga, saya terimakasih ke Pertamina besar sekali, 54 titik sudah dikerjakan sampai Desember tahun lalu. AKR tiga titik. Nah, tahun ini targetnya ada 54 titik," tutur dia.
Rencananya, program BBM satu harga akan berakhir pada akhir 2019. Ditargetkan, 150 titik telah terealisasi BBM satu harga hingga 2019.
"Kapan selesai program ini? Harapannya selesai Desember 2019 sekitar 150 titik atau 150 kecamatan. Memang ini program tiga tahun, enggak bisa satu tahun karena daerahnya juga tidak mudah," tutur Jonan.
Baca Juga: Alasan Jonan Tugaskan Pertamina dan AKR Salurkan BBM Lima Tahun
BPH Migas Tunjuk Pertamina-AKR Corporindo Salurkan BBM hingga 2022
Hingga akhir Desember 2017, pemerintah bersama PT Pertamina (Persero) berhasil merealisasikan program BBM satu harga di 54 titik di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) di Indonesia.
"Ini (BBM satu harga) program strategis nasional ini satu-satunya program Kementerian ESDM yang tercapai 100%. Mungkin karena Kepala BPH Migasnya masih muda dan masih suka keliling. Saya telepon lagi di Merauke, saya telpon lagi di Larantuka. Waktu peresmian oleh Pesiden di Pontianak waktu 29 Desember, kepala BPH juga berkeliling ke timur, terakhir di Larantuka," katanya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (8/1/2018).
Dia menargetkan dapat merealisasikan bahan bakar minyak (BBM) satu harga di 54 titik lagi tahun ini. Hingga akhir Desember 2017, Pertamina telah merealisasikan BBM satu harga di 54 titik pada tahun lalu. Sementara, PT AKR Corporindo Tbk telah merealisasikan BBM satu harga di tiga titik.
"Mengenai BBM satu harga, saya terimakasih ke Pertamina besar sekali, 54 titik sudah dikerjakan sampai Desember tahun lalu. AKR tiga titik. Nah, tahun ini targetnya ada 54 titik," tutur dia.
Rencananya, program BBM satu harga akan berakhir pada akhir 2019. Ditargetkan, 150 titik telah terealisasi BBM satu harga hingga 2019.
"Kapan selesai program ini? Harapannya selesai Desember 2019 sekitar 150 titik atau 150 kecamatan. Memang ini program tiga tahun, enggak bisa satu tahun karena daerahnya juga tidak mudah," tutur Jonan.
Baca Juga: Alasan Jonan Tugaskan Pertamina dan AKR Salurkan BBM Lima Tahun
BPH Migas Tunjuk Pertamina-AKR Corporindo Salurkan BBM hingga 2022
(izz)