Dorong Penyelesaian Kemitraan Ekonomi, ASEAN Kirim Pesan ke India
A
A
A
JAKARTA - Para menteri ekonomi negara-negara ASEAN sepakat menyampaikan "Pesan ASEAN" secara khusus ke India dalam upaya menyelesaikan perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) tahun 2018.
Kesepakatan ini dicapai pada Pertemuan Intersesi para Menteri Ekonomi ASEAN dan negara-negara pendukung RCEP Kamis (11/1/2018) di Singapura. Pertemuan ini menindaklanjuti arahan para kepala negara/pemerintahan RCEP pada Konferensi Tingkat Tinggi RCEP pertama bulan November 2017 di Manila, Filipina.
"Indonesia sebagai koordinator negara-negara yang tergabung dalam RCEP berupaya mendorong ASEAN menyusun strategi dan langkah-langkah penyelesaian perundingan RCEP tahun ini sesuai mandat kepala negara/pemerintahan RCEP," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita dalam siaran pers.
Pesan ASEAN ke India yang berhasil disepakati dalam pertemuan tersebut yaitu para menteri ekonomi ASEAN akan menyampaikan surat ke Menteri Perdagangan dan Industri India Suresh Prabu sebelum pelaksanaan KTT Peringatan Kerja Sama Kemitraan ASEAN-India yang akan berlangsung pada 25-26 Januari 2018 di New Delhi, India.
Selain itu, para Pemimpin ASEAN akan menyampaikan Pesan ASEAN ke India saat KTT Peringatan Kerja Sama Kemitraan ASEAN-India tersebut. Para Menteri Ekonomi ASEAN juga akan memanfaatkan berbagai kesempatan pertemuan internasional untuk membahas Pesan ASEAN dengan Menteri India. Salah satunya, pada ASEAN-India Trade Expo yang akan berlangsung di New Delhi, India pada 21-24 Januari 2018.
ASEAN, kata Mendag, harus melakukan pendekatan-pendekatan khusus secara proaktif dengan negara-negara mitra berdasarkan urutan prioritasnya. India berada di urutan pertama, diikuti China. Ini disebabkan belum adanya hubungan kesepakatan perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) di antara keduanya maupun dengan negara mitra lainnya.
"ASEAN akan memanfaatkan berbagai pertemuan atau ajang internasional untuk melakukan pendekatan dengan India dan China," tandas Mendag.
Surat menteri ekonomi ASEAN dan poin intervensi yang akan disampaikan oleh masing-masing kepala negara/pemerintahan ASEAN diharapkan dapat secara efektif meyakinkan India untuk mendukung usulan ASEAN di dalam pesan tersebut.
"Indonesia sangat berkepentingan memastikan agar India tetap berada di dalam RCEP bersama 15 negara lainnya. Ini dikarenakan nilai ekspor Indonesia yang cukup signifikan dengan India," ungkap Mendag.
Setelah India dan China, pendekatan akan dilakukan dengan Jepang dan Korea, diikuti Australia dan Selandia Baru yang memiliki ambisi yang cukup tinggi untuk RCEP. Pesan ASEAN kepada masing-masing negara mitra tersebut akan disiapkan secara khusus oleh Tim Perunding (TNC)
ASEAN.
RCEP merupakan pakta perdagangan bebas yang beranggotakan 16 negara yang mencakup hampir setengah populasi dunia yang terdiri dari 10 negara ASEAN (Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam) dengan 6 negara mitra (Australia, China, India, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru). RCEP mencakup 31,60% dari produk domestik bruto (PDB) dunia dan mewakili 28,5% perdagangan global.
Kesepakatan ini dicapai pada Pertemuan Intersesi para Menteri Ekonomi ASEAN dan negara-negara pendukung RCEP Kamis (11/1/2018) di Singapura. Pertemuan ini menindaklanjuti arahan para kepala negara/pemerintahan RCEP pada Konferensi Tingkat Tinggi RCEP pertama bulan November 2017 di Manila, Filipina.
"Indonesia sebagai koordinator negara-negara yang tergabung dalam RCEP berupaya mendorong ASEAN menyusun strategi dan langkah-langkah penyelesaian perundingan RCEP tahun ini sesuai mandat kepala negara/pemerintahan RCEP," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita dalam siaran pers.
Pesan ASEAN ke India yang berhasil disepakati dalam pertemuan tersebut yaitu para menteri ekonomi ASEAN akan menyampaikan surat ke Menteri Perdagangan dan Industri India Suresh Prabu sebelum pelaksanaan KTT Peringatan Kerja Sama Kemitraan ASEAN-India yang akan berlangsung pada 25-26 Januari 2018 di New Delhi, India.
Selain itu, para Pemimpin ASEAN akan menyampaikan Pesan ASEAN ke India saat KTT Peringatan Kerja Sama Kemitraan ASEAN-India tersebut. Para Menteri Ekonomi ASEAN juga akan memanfaatkan berbagai kesempatan pertemuan internasional untuk membahas Pesan ASEAN dengan Menteri India. Salah satunya, pada ASEAN-India Trade Expo yang akan berlangsung di New Delhi, India pada 21-24 Januari 2018.
ASEAN, kata Mendag, harus melakukan pendekatan-pendekatan khusus secara proaktif dengan negara-negara mitra berdasarkan urutan prioritasnya. India berada di urutan pertama, diikuti China. Ini disebabkan belum adanya hubungan kesepakatan perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) di antara keduanya maupun dengan negara mitra lainnya.
"ASEAN akan memanfaatkan berbagai pertemuan atau ajang internasional untuk melakukan pendekatan dengan India dan China," tandas Mendag.
Surat menteri ekonomi ASEAN dan poin intervensi yang akan disampaikan oleh masing-masing kepala negara/pemerintahan ASEAN diharapkan dapat secara efektif meyakinkan India untuk mendukung usulan ASEAN di dalam pesan tersebut.
"Indonesia sangat berkepentingan memastikan agar India tetap berada di dalam RCEP bersama 15 negara lainnya. Ini dikarenakan nilai ekspor Indonesia yang cukup signifikan dengan India," ungkap Mendag.
Setelah India dan China, pendekatan akan dilakukan dengan Jepang dan Korea, diikuti Australia dan Selandia Baru yang memiliki ambisi yang cukup tinggi untuk RCEP. Pesan ASEAN kepada masing-masing negara mitra tersebut akan disiapkan secara khusus oleh Tim Perunding (TNC)
ASEAN.
RCEP merupakan pakta perdagangan bebas yang beranggotakan 16 negara yang mencakup hampir setengah populasi dunia yang terdiri dari 10 negara ASEAN (Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam) dengan 6 negara mitra (Australia, China, India, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru). RCEP mencakup 31,60% dari produk domestik bruto (PDB) dunia dan mewakili 28,5% perdagangan global.
(fjo)