Len Industri Garap Proyek PLTS Tol Trans Sumatera
A
A
A
BANDUNG - PT Len Industri (Persero) menggarap proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Lokasi Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung. Dalam menggarap proyek ini, Len bersinergi dengan BUMN konstruksi, PT Hutama Karya (Persero). Tol Trans Sumatera sendiri telah di resmikan oleh Presiden Jokowi pada Minggu (21/01/2018).
Menurut Direktur Utama Len Zaky Gamal Yasin, PLTS di tol Trans Sumatera dibangun di area gerbang tol Bakauheuni Selatan yang memiliki kapasitas 46 kWp. PLTS menggunakan system on grid yang dilengkapi battery yang akan memasok listrik untuk gerbang tol dan kantor operasional pengelola jalan tol.
"PLTS ini ditujukan untuk penghematan dan pemanfaatan energi ramah lingkungan. PLTS ini mampu memberikan penghematan 20%-50% tagihan listrik," kata Direktur Utama Len Zaky Gamal Yasin, Minggu (21/01/2018).
Diakui dia, PLTS sudah menjadi prioritas pembangkit listrik di dunia dan digunakan dalam banyak fasilitas. Di antaranya perumahan, bandara, daerah wisata, pelabuhan, termasuk jalan tol serta digunakan oleh perusahan penyedia listrik menjadi salah satu sumber listrik terbaru yang efisien.
"Setelah investasi, membangun dan mengoperasikan PLTS di Kupang tahun 2015 dengan kapasitas 5 MW yang juga terbesar di Indonesia, Len akan terus eksis mengembangkan konsep energi terbarukan. Penggunaan PLTS untuk memperkecil ketergantungan pada energi fosil dengan memanfaatkan semaksimal mungkin material yang tersedia di Indonesia. Dengan demikian pencapaian listrik sebesar 35.000 MW cepat tercapai sesuai dengan kebijakan pemerintah,” tambah Zaky.
Menurut Direktur Utama Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra, PLTS merupakan energi terbarukan (energi masa depan) yang sekaligus dapat digunakan sebagai efisiensi dan cadangan energi. Penggunaan PLTS dapat memaksimalkan potensi yang ada di sekitar jalan tol. "Hutama Karya akan memanfaatkan lahan sekitar sepanjang tol untuk PLTS, jaringan gas, perkebunan, dan telekomunikasi," tegasnya.
Menurut Direktur Utama Len Zaky Gamal Yasin, PLTS di tol Trans Sumatera dibangun di area gerbang tol Bakauheuni Selatan yang memiliki kapasitas 46 kWp. PLTS menggunakan system on grid yang dilengkapi battery yang akan memasok listrik untuk gerbang tol dan kantor operasional pengelola jalan tol.
"PLTS ini ditujukan untuk penghematan dan pemanfaatan energi ramah lingkungan. PLTS ini mampu memberikan penghematan 20%-50% tagihan listrik," kata Direktur Utama Len Zaky Gamal Yasin, Minggu (21/01/2018).
Diakui dia, PLTS sudah menjadi prioritas pembangkit listrik di dunia dan digunakan dalam banyak fasilitas. Di antaranya perumahan, bandara, daerah wisata, pelabuhan, termasuk jalan tol serta digunakan oleh perusahan penyedia listrik menjadi salah satu sumber listrik terbaru yang efisien.
"Setelah investasi, membangun dan mengoperasikan PLTS di Kupang tahun 2015 dengan kapasitas 5 MW yang juga terbesar di Indonesia, Len akan terus eksis mengembangkan konsep energi terbarukan. Penggunaan PLTS untuk memperkecil ketergantungan pada energi fosil dengan memanfaatkan semaksimal mungkin material yang tersedia di Indonesia. Dengan demikian pencapaian listrik sebesar 35.000 MW cepat tercapai sesuai dengan kebijakan pemerintah,” tambah Zaky.
Menurut Direktur Utama Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra, PLTS merupakan energi terbarukan (energi masa depan) yang sekaligus dapat digunakan sebagai efisiensi dan cadangan energi. Penggunaan PLTS dapat memaksimalkan potensi yang ada di sekitar jalan tol. "Hutama Karya akan memanfaatkan lahan sekitar sepanjang tol untuk PLTS, jaringan gas, perkebunan, dan telekomunikasi," tegasnya.
(akr)