Wang Wei, Miliuner Paling Low Profile

Selasa, 23 Januari 2018 - 14:00 WIB
Wang Wei, Miliuner Paling...
Wang Wei, Miliuner Paling Low Profile
A A A
TIBA-tiba saja nama Wang Wei mendunia. Pria berusia 47 tahun tersebut memiliki kekayaan hingga USD27,5 miliar, menjadi orang terkaya ketiga di China. Kuncinya, ada pada jasa logistik, e-commerce, dan pertumbuhan ekonomi di China.

Wajar jika Anda tidak mengenal Wang Wei. Bahkan mungkin perusahaan yang ia didirikan: SF Express. Wajar karena Wang Wei sendiri memang orang yang sangat tertutup dan tidak terlalu suka sorotan media. Jangan bandingkan Wei dengan kemampuan bicara dan marketing Jack Ma, pendiri dan chairman Alibaba itu. Begitu pun SF Express yang kalah populer dengan Tencent, Alibaba, serta banyak startup raksasa asal Tiongkok lainnya.

Walau tidak terlalu populer dan sangat low profile, tapi SF Express memegang kunci di industri e-commerce Tiongkok. Inilah perusahaan yang bisa disebut membosankan, tapi justru sangat penting. Begitu pentingnya, berkat meledaknya ekonomi dan pasar e-commerce di China, setelah melantai di bursa saham pada Februari 2017, kapitalisasi pasar SF Express melonjak ke angka USD38 miliar. Sebagai perbandingan, FedEx yang didirikan pada 1971 dengan layanan yang telah mendunia, memiliki kapitalisasi pasar USD51 miliar. Di awal 2018, valuasi SF Express sudah mencapai USD42,6 miliar.

Dan karena kepemilikan saham Wang Wei sendiri di SF Express mencapai 68 persen, maka secara mendadak ia menjadi salah satu orang terkaya di China. Pada awal 2017, Wei menjadi orang terkaya kedua di China dengan kekayaan mencapai USD28,7 miliar, melampaui Jack Ma dan Pony Ma, yang mendirikan Tencent.

Siapa Wang Wei?

Walau kalah populer dibanding dengan Jack Ma di ranah media dan industri teknologi dunia, perlahan cerita tentang Wang Wei mulai tersebar. Cerita yang sangat menarik dan penuh inspirasi tentang seorang pria yang menjadi raja logistik di China.

Wang Wei adalah putra seorang penerjemah Rusia untuk Tentara Pembebasan Rakyat China dan ibu seorang guru universitas. Ia lahir pada 1971 di Shanghai dan pindah ke Hong Kong saat kecil. Setelah bekerja mengikuti pamannya di perusahaan percetakan, ia merintis jadi pengusaha lewat jasa pengiriman paket melintasi perbatasan Shenzhen di Cina selatan dan Hong Kong. Karena banyaknya pabrik yang di dirikan di provinsi Guangdong, Wei melihat adanya kebutuhan pengiriman barang antara Hong Kong dan China.

Dia mendirikan Shunfeng (SF) Express pada 1993 dengan pinjaman USD13.000 dari ayahnya. SF Express dimulai hanya dengan 6 orang, termasuk dirinya. Saat itu Wei baru berusia 22 tahun. Seperti halnya Uber, Grab, dan Airbnb saat ini, bisnis Wei saat itu termasuk disruptif dan berada di grey area karena belum ada regulasi dari pemerintah hingga hingga 2009. Bisnis Wei menantang langsung kantor pos di Tiongkok yang saat itu tidak memadai.

“Ketika SF mulai mengirimkan paket pada 1990an, bisnis itu masih ilegal yang disebut ‘pengiriman hitam’,” kenang Wang kepada People’s Daily pada 2011. Wawancara itu adalah satu-satunya wawancara publik yang dia berikan dalam 20 tahun. “Sesuai peraturan, kami akan didenda jika operasi kami tertangkap petugas pos, jadi kami harus menangani paket dengan sembunyi,” ungkapnya. Begitulah tekad Wang untuk tetap low profile.
(amm)
Berita Terkait
Kelahiran Layanan Ekspedisi...
Kelahiran Layanan Ekspedisi Baru dari Industri E-Commerce
Pentingnya Efisiensi...
Pentingnya Efisiensi dalam Pengiriman bagi Pebisnis Online
Menumbuhkan 4.000 UMKM...
Menumbuhkan 4.000 UMKM dalam Satu Dekade Hadirkan Layanan Ekspedisi
Perusahaan Ekspedisi...
Perusahaan Ekspedisi Bahagia Bersama E-Commerce
Sempat Alami Kendala,...
Sempat Alami Kendala, Layanan Pengiriman Paket iDexpress Kembali Normal
Hadir Memberikan Kontribusi...
Hadir Memberikan Kontribusi Aktif Dalam Jasa Pengiriman Logistic
Berita Terkini
Gara-gara AI Menteri...
Gara-gara AI Menteri Ketenagakerjaan Negara BRICS Kumpul Bareng di Brasil
33 menit yang lalu
Dukung Kemandirian Industri...
Dukung Kemandirian Industri Kimia, Petrokimia Gresik Perkuat Hilirisasi Sulfur
1 jam yang lalu
Diproduksi di Solo,...
Diproduksi di Solo, GSP Siap Pasok Kain American Drill ke Pasar Domestik dan Global
2 jam yang lalu
Pemprov DKI Jakarta...
Pemprov DKI Jakarta Diskon Bayar PBB-P2 Tahun 2025, Catat Tanggalnya
2 jam yang lalu
10 Saham Paling Boncos...
10 Saham Paling Boncos dalam Sepekan 21-25 April 2025, Intip Daftarnya
2 jam yang lalu
Kolaborasi Perusahaan...
Kolaborasi Perusahaan Asuransi Ini dan Perbankan Hadirkan Perlindungan Unik
3 jam yang lalu
Infografis
Danau Laguna Verde,...
Danau Laguna Verde, Danau Paling Beracun di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved