Hobi Traveling sejak Muda
A
A
A
BISNIS properti dan perhotelan menjadi pilihan Hanto Djoko Susanto bukan tanpa alasan. Pria kelahiran 1 September 1974 ini rupanya sejak muda sudah hobi travelling atau berwisata.
Saat kuliah, jurusan yang diambilnya pun tak jauh-jauh dari pariwisata dan perhotelan, yaitu jurusan hospitality and tourism di salah satu kampus di Negeri Paman Sam. Jika libur kuliah tiba, Hanto kerap menghabiskan liburan dengan berjalan-jalan ke luar kota.
Suatu kali saat berkuliah di San Fransisco, Amerika Serikat (AS), seorang teman mengajak jalan berkendara mobil dari San Fransisco ke Grand Canyon. Waktu tempuhnya cukup panjang, sekitar 10-12 jam. "Sepanjang perjalanan kami hanya tidur di mobil, kalau pagi melihat matahari terbit. Itu salah satu perjalanan yang berkesan bagi saya," kenang Presiden Direktur Alfaland Group ini.
Hobi travelling, diakui Hanto, masih berlanjut sampai sekarang dan ditularkan ke keluarganya. Bapak dua anak ini pun saban tahun pasti merencanakan liburan. Destinasinya di sekitar Nusantara. "Tidak jauh-jauh di wilayah Nusantara saja masih banyak yang belum saya singgahi. Misalnya Labuan Bajo dan Raja Ampat. Hanya karena sekarang sudah ada keluarga dan anak-anak juga masih kecil, travelling-nya juga harus benar-benar terencana," ucap putra pendiri dan pemilik Alfamart Djoko Susanto ini.
Hanto juga mengaku senang menjelajahi dunia baru. Seusai berkuliah di San Fransisco, dia tidak langsung pulang dan bekerja di perusahaan keluarganya, melainkan memilih mencari pengalaman dengan bekerja di hotel. Dua tahun bekerja di hotel memberinya pengalaman-pengalaman berharga. "Dari situ saya dapatkan nilai-nilai atau prinsip dalam bekerja seperti loyalitas, kepercayaan dan komitmen yang tinggi. Tidak mengherankan juga karena di Amerika itu mereka profesional kerjanya, mulai posisi paling bawah sampai paling atas," ujarnya.
Selepas menimba ilmu dan pengalaman di negara adidaya itu, pada tahun 2000 Hanto mulai kembali bergabung di perusahaan keluarga pada divisi pengembangan bisnis Alfa Toko Gudang Rabat yang lantas berekspansi ke sektor properti. Dunia properti kala itu masih asing baginya. Namun dengan ketekunan dan dukungan banyak orang, ia mulai merintis usaha properti.
"Saya main properti pada waktu yang tepat. Ketika memasuki masa krisis sudah mulai berhati-hati dan melihat prospek di bisnis manajemen hotel," ujarnya.
Kini Alfaland Group selain menangani properti dan perhotelan, juga menjadi pemain di bidang manajemen hotel yang memungkinkan adanya kerja sama dengan investor pemilik gedung. “Yang paling penting adalah harus melihat prospek. Kalau itu berprospek ya saya jalankan. Tapi, kalau tidak, sebaiknya jangan ambil risiko," tandasnya.
Sebagai pemimpin perusahaan dengan kesibukan yang padat, pria berkacamata ini tetap berusaha menyempatkan waktu bersama keluarga dalam sepekan. Nonton film atau sekadar jalan-jalan bersama keluarga menjadi momen berharga. "Kalau dibilang sibuk ya pasti sibuk. Tapi saya masih menyempatkan waktu jalan-jalan sama anak seperti menikmati kuliner atau nonton bersama keluarga," sebutnya.
Saat kuliah, jurusan yang diambilnya pun tak jauh-jauh dari pariwisata dan perhotelan, yaitu jurusan hospitality and tourism di salah satu kampus di Negeri Paman Sam. Jika libur kuliah tiba, Hanto kerap menghabiskan liburan dengan berjalan-jalan ke luar kota.
Suatu kali saat berkuliah di San Fransisco, Amerika Serikat (AS), seorang teman mengajak jalan berkendara mobil dari San Fransisco ke Grand Canyon. Waktu tempuhnya cukup panjang, sekitar 10-12 jam. "Sepanjang perjalanan kami hanya tidur di mobil, kalau pagi melihat matahari terbit. Itu salah satu perjalanan yang berkesan bagi saya," kenang Presiden Direktur Alfaland Group ini.
Hobi travelling, diakui Hanto, masih berlanjut sampai sekarang dan ditularkan ke keluarganya. Bapak dua anak ini pun saban tahun pasti merencanakan liburan. Destinasinya di sekitar Nusantara. "Tidak jauh-jauh di wilayah Nusantara saja masih banyak yang belum saya singgahi. Misalnya Labuan Bajo dan Raja Ampat. Hanya karena sekarang sudah ada keluarga dan anak-anak juga masih kecil, travelling-nya juga harus benar-benar terencana," ucap putra pendiri dan pemilik Alfamart Djoko Susanto ini.
Hanto juga mengaku senang menjelajahi dunia baru. Seusai berkuliah di San Fransisco, dia tidak langsung pulang dan bekerja di perusahaan keluarganya, melainkan memilih mencari pengalaman dengan bekerja di hotel. Dua tahun bekerja di hotel memberinya pengalaman-pengalaman berharga. "Dari situ saya dapatkan nilai-nilai atau prinsip dalam bekerja seperti loyalitas, kepercayaan dan komitmen yang tinggi. Tidak mengherankan juga karena di Amerika itu mereka profesional kerjanya, mulai posisi paling bawah sampai paling atas," ujarnya.
Selepas menimba ilmu dan pengalaman di negara adidaya itu, pada tahun 2000 Hanto mulai kembali bergabung di perusahaan keluarga pada divisi pengembangan bisnis Alfa Toko Gudang Rabat yang lantas berekspansi ke sektor properti. Dunia properti kala itu masih asing baginya. Namun dengan ketekunan dan dukungan banyak orang, ia mulai merintis usaha properti.
"Saya main properti pada waktu yang tepat. Ketika memasuki masa krisis sudah mulai berhati-hati dan melihat prospek di bisnis manajemen hotel," ujarnya.
Kini Alfaland Group selain menangani properti dan perhotelan, juga menjadi pemain di bidang manajemen hotel yang memungkinkan adanya kerja sama dengan investor pemilik gedung. “Yang paling penting adalah harus melihat prospek. Kalau itu berprospek ya saya jalankan. Tapi, kalau tidak, sebaiknya jangan ambil risiko," tandasnya.
Sebagai pemimpin perusahaan dengan kesibukan yang padat, pria berkacamata ini tetap berusaha menyempatkan waktu bersama keluarga dalam sepekan. Nonton film atau sekadar jalan-jalan bersama keluarga menjadi momen berharga. "Kalau dibilang sibuk ya pasti sibuk. Tapi saya masih menyempatkan waktu jalan-jalan sama anak seperti menikmati kuliner atau nonton bersama keluarga," sebutnya.
(amm)