Anak Usaha Krakatau Steel Akan IPO 30% Saham di Kuartal III
A
A
A
CILEGON - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) berencana melepas saham salah satu anak perusahaannya, yakni PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) melalui skema initial public offering (IPO). Rencananya, pelepasan sebagian saham KBS akan dilaksanakan pada semester II/2018 atau tepatnya kuartal III/2018.
Direktur Utama KRAS Mas Wigrantoro Roes Setiyadi masih enggan membocorkan lebih jauh mengenai rencan IPO tersebut. Namun, dana tersebut rencananya sebagian akan digunakan untuk pengembangan dermaga KBS.
"Krakatau Samudera akan IPO pada semester kedua 2018. Memang sudah dicanangkan, dan dana IPO akan digunakan sebagian untuk pengembangan KBS untuk menambah lagi dermaga," katanya dalam acara Ngobrol Bareng Wartawan di The Royal Krakatau Hotel, Cilegon, Senin (12/2/2018).
Dia memastikan, rencana pelepasan saham tersebut sudah dicanangkan sejak lama. Hal ini tidak ada kaitannya dengan kerugian yang masih dialami perseroan hingga saat ini.
"Jadi, tidak ada hubungannya dengan defisit kas. IPO KBS tidak ada kaitannya dengan rugi ini," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusa (SDM) KBS Dwi Soehardjo menambahkan, diperkirakan saham yang akan dilepas sekitar 20%-30%. Namun, jumlah tersebut masih bersifat situasional.
"20%-30%, tapi itu indikasi ya. Belum pasti, ya kuartal III, tapi kita lihat situasi. Anak usaha BUMN kan juga banyak yang mau IPO," kata dia.
Direktur Utama KRAS Mas Wigrantoro Roes Setiyadi masih enggan membocorkan lebih jauh mengenai rencan IPO tersebut. Namun, dana tersebut rencananya sebagian akan digunakan untuk pengembangan dermaga KBS.
"Krakatau Samudera akan IPO pada semester kedua 2018. Memang sudah dicanangkan, dan dana IPO akan digunakan sebagian untuk pengembangan KBS untuk menambah lagi dermaga," katanya dalam acara Ngobrol Bareng Wartawan di The Royal Krakatau Hotel, Cilegon, Senin (12/2/2018).
Dia memastikan, rencana pelepasan saham tersebut sudah dicanangkan sejak lama. Hal ini tidak ada kaitannya dengan kerugian yang masih dialami perseroan hingga saat ini.
"Jadi, tidak ada hubungannya dengan defisit kas. IPO KBS tidak ada kaitannya dengan rugi ini," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusa (SDM) KBS Dwi Soehardjo menambahkan, diperkirakan saham yang akan dilepas sekitar 20%-30%. Namun, jumlah tersebut masih bersifat situasional.
"20%-30%, tapi itu indikasi ya. Belum pasti, ya kuartal III, tapi kita lihat situasi. Anak usaha BUMN kan juga banyak yang mau IPO," kata dia.
(izz)