Rugi Enam Tahun, KRAS Optimistis Tahun Ini Raup Untung
A
A
A
CILEGON - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) optimistis dapat meraup untung tahun ini. Meskipun, sejak enam tahun lalu atau sejak 2012 perseroan terus mengalami kerugian.
(Baca Juga: Anak Usaha Krakatau Steel Akan IPO 30% Saham di Kuartal III)
Direktur Utama KRAS Mas Wigrantoro Roes Setiyadi mengungkapkan, perseroan telah mengalami kerugian sejak 2012. Kerugian terbesar terjadi pada 2015 yang mencapai USD320 juta.
"Memang KRAS ini dari 2012 sampai 2016 itu rugi, dan ruginya tidak tanggung-tanggung. Di 2015 mencapai USD320 juta, kerugian tertinggi itu di 2015," katanya dalam acara Ngobrol Bareng Wartawan di The Royal Krakatau Hotel, Cilegon, Senin (12/2/2018).
Kemudian, pada 2016 kerugian perseroan menurun menjadi sekitar USD172 juta. Setelah itu, hingga kuartal III/2017 kerugian yang dialami KRAS kembali menurun menjadi hanya sekitar USD75 juta. Karena itu, perseroan optimistis pada tahun ini bisa meraup untung.
"Memang masih rugi. Tapi, dilihat juga dari upaya kami mengurangi tingkat kerugian dari USD320 juta sampai USD75 juta. Ke depan, kami canangkan 2018 itu tahun untung (rebound). Tekad kami di 2018 kami mencapai untung," terang dia.
Pada tahun ini perseroan menargetkan dapat meraup untung hingga USD24 juta. Adapun target produksinya mencapai 2,8 juta ton atau naik 40% dibanding 2017.
"Outlook di RKAP, laba di bawah (bottom line) sekitar USD24 juta. Total tonage sekitar 2,8 juta ton untuk 2018 target produksinya. Kalau dibanding tahun kemarin tumbuh sekitar 40%. Targetnya kita harus untung," imbuhnya.
(Baca Juga: Anak Usaha Krakatau Steel Akan IPO 30% Saham di Kuartal III)
Direktur Utama KRAS Mas Wigrantoro Roes Setiyadi mengungkapkan, perseroan telah mengalami kerugian sejak 2012. Kerugian terbesar terjadi pada 2015 yang mencapai USD320 juta.
"Memang KRAS ini dari 2012 sampai 2016 itu rugi, dan ruginya tidak tanggung-tanggung. Di 2015 mencapai USD320 juta, kerugian tertinggi itu di 2015," katanya dalam acara Ngobrol Bareng Wartawan di The Royal Krakatau Hotel, Cilegon, Senin (12/2/2018).
Kemudian, pada 2016 kerugian perseroan menurun menjadi sekitar USD172 juta. Setelah itu, hingga kuartal III/2017 kerugian yang dialami KRAS kembali menurun menjadi hanya sekitar USD75 juta. Karena itu, perseroan optimistis pada tahun ini bisa meraup untung.
"Memang masih rugi. Tapi, dilihat juga dari upaya kami mengurangi tingkat kerugian dari USD320 juta sampai USD75 juta. Ke depan, kami canangkan 2018 itu tahun untung (rebound). Tekad kami di 2018 kami mencapai untung," terang dia.
Pada tahun ini perseroan menargetkan dapat meraup untung hingga USD24 juta. Adapun target produksinya mencapai 2,8 juta ton atau naik 40% dibanding 2017.
"Outlook di RKAP, laba di bawah (bottom line) sekitar USD24 juta. Total tonage sekitar 2,8 juta ton untuk 2018 target produksinya. Kalau dibanding tahun kemarin tumbuh sekitar 40%. Targetnya kita harus untung," imbuhnya.
(izz)