Unilever Ancam Tarik Iklan dari Facebook dan Google

Selasa, 13 Februari 2018 - 06:11 WIB
Unilever Ancam Tarik...
Unilever Ancam Tarik Iklan dari Facebook dan Google
A A A
LONDON - Unilever mengancam akan menarik iklan dari platform seperti Google dan Facebook, jika mereka tidak melakukan cukup tindakan membatasi terhadap konten ekstremis dan ilegal. Unilever mengatakan bahwa kepercayaan konsumen terhadap media sosial sekarang sangat rendah

"Kami tidak dapat memiliki lingkungan di mana konsumen kami tidak mempercayai apa yang mereka lihat secara online," kata kepala pemasaran Unilever, Keith Weed seperti dilansir BBC.

Dia menambahkan, bahwa hal ini demi kepentingan perusahaan media digital untuk bertindak sebelum "pengiklan menghentikan periklanan". Weed menerangkan perusahaan tidak dapat terus mendukung industri periklanan online di mana materi ekstremis, berita palsu, eksploitasi anak, manipulasi politik, rasisme dan seksisme tersebar luas.

"Ini sangat jelas dari derasnya suara konsumen selama beberapa bulan terakhir bahwa orang menjadi semakin khawatir tentang dampak digital terhadap kesejahteraan, pada demokrasi dan pada kebenaran itu sendiri. Ini bukan sesuatu yang bisa disingkirkan atau diabaikan," paparnya.

Unilever telah berjanji untuk tidak berinvestasi di platform yang tidak melindungi anak atau menciptakan perpecahan di masyarakat. Mereka juga menekankan investasi hanya dilakukan pada platform yang memberi kontribusi positif bagi masyarakat

Tidak ketinggalan Unilever juga menekankan stereotip gender dalam periklanan harus ditangani. Ditambah hanya bermitra dengan perusahaan yang menciptakan infrastruktur digital yang bertanggung jawab

Menurut firma riset Pivotal, Facebook dan Google menyumbang 73% dari semua iklan digital di AS pada 2017. Selama 2017, Google menghasilkan pendapatan sebesar 4,4 miliar pounds dari iklan online, sementara Facebook mengumpulkan 1,8 miliar pounds, menurut eMarketer.
(akr)
Berita Terkait
Profesional Industri...
Profesional Industri Periklanan Didapuk Jadi Direktur Pemasaran InJourney
Pelaku Industri Periklanan...
Pelaku Industri Periklanan Keberatan dengan RPP UU Kesehatan
Iklan Rokok Dilarang...
Iklan Rokok Dilarang Total, Ini Respons Pelaku Industri Periklanan
Pengaruhi Industri Kreatif,...
Pengaruhi Industri Kreatif, DPI dan ATVSI Ajukan Usulan RPP Kesehatan
Sineas Ef Loygara Kagum...
Sineas Ef Loygara Kagum dengan Kreativitas Pelaku Industri Periklanan Tanah Air
DPI: Pengetatan Iklan...
DPI: Pengetatan Iklan Rokok Tidak Adil dan Bisa Picu PHK
Berita Terkini
Satu Dekade, Lionel...
Satu Dekade, Lionel Group Komit Beri Pelayanan Terbaik ke Pelanggan dan Mitra Bisnis
2 jam yang lalu
JPMorgan Bunyikan Alarm...
JPMorgan Bunyikan Alarm Resesi Amerika, Ini Biang Keroknya
2 jam yang lalu
14 Tahun Dipimpin Ririek,...
14 Tahun Dipimpin Ririek, Telkom Akselerasi Transformasi untuk Perkuat Ekosistem Digital Nasional
3 jam yang lalu
Konsolidasi Aset BUMN...
Konsolidasi Aset BUMN Masuk Tahap Akhir, Begini Bocoran CEO Danantara
3 jam yang lalu
Arsari Group Sangkal...
Arsari Group Sangkal Hashim Jabat Preskom di PT TMS
4 jam yang lalu
Efek FCTC Bikin Pelaku...
Efek FCTC Bikin Pelaku Industri Tembakau Was-was
4 jam yang lalu
Infografis
7 Masjid Tua di Jakarta...
7 Masjid Tua di Jakarta yang Ikonik dan Sarat Sejarah Islam
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved