Ascott Limited Ekspansi Bisnis Hunian ke Bandung
A
A
A
JAKARTA - The Ascott Limited, dengan brand Somerset, siapkan ekspansi menambah 1.000 unit hunian di 2018. Saat ini, pemilik dan operator serviced residence asal Singapura tersebut mengelola hingga 3.000 unit hunian dan akan menjadi 4.000 di akhir tahun ini.
VP Global Ops Ascott, Kenneth Rogers mengatakan konsep ekspansi yang dilakukan perusahaan melalui skema investasi, mitra pihak ketiga, dan waralaba. Pihaknya melihat potensi bisnis hunian di Indonesia masih sangat baik ke depannya. Bahkan kinerja dari Somerset tercatat di atas rata-rata industri.
"Prospek bisnis di Indonesia sangat baik ke depannya. Investasi jangka panjang masih akan kami lakukan," ujar Kenneth di Jakarta, Senin (19/2/2018).
Dia mengaku optimistis dengan prospek bisnis di Indonesia seiring dengan meningkatnya traveler domestik dan internasional, dan properti yang dikelola akan bisa memberikan pilihan alternatif fasilitas akomodasi untuk para traveler. Hal ini dibuktikan dengan rencana pengembangan bisnis.
"Selain mengembangkan bisnis di Kota Bandung, pada 2018 ini, The Ascott Limited juga akan membuka beberapa properti lagi di kota lain, yaitu Jakarta, Karawang, Bali dan Yogyakarta," tambah Kenneth.
Ekspansi lainnya yaitu Somerset dipercaya mengelola Somerset Asia Afrika Bandung yang merupakan bagian dari The Greko Asia Afrika Bandung (The Greko). The Greko sendiri merupakan kawasan mix used terdiri dari 5 lantai Geko Creative Hub dan 12 lantai apartemen yang dikembangkan dengan konsep green living concept dan menjadi creative hub di Bandung.
PT Maju Makmur Usaha Bersama sebagai pengembang The Greko Asia Afrika Bandung bersama The Ascott Limited menandatangani kerja sama pengelolaan Somerset Asia Afrika Bandung.
Penandatanganan kerja sama ini dilakukan Direktur Utama The Greko Asia Afrika Bandung, Francis Dina Kartantya dan Regional GM Indonesia and Australia, VP Global Ops The Ascott Limited Kenneth Rogers, disaksikan Komisaris The Greko Asia Afrika Bandung, Steve Kartantya, Direktur Marketing The Greko Asia Afrika Bandung, Djeffry Sutanto dan tamu undangan lainnya.
Direncanakan terdapat 136 unit yang terdiri dari empat tipe, meliputi tipe studio sebanyak 76 unit, tipe satu kamar sebanyak 17 unit, tipe dua kamar 34 unit dan tipe 3 kamar sebanyak 9 unit dengan durasi kerja sama selama 10 tahun.
Somerset Asia Afrika Bandung yang direncanakan beroperasi pada Q1 2019 ini merupakan brand Somerset pertama yang akan beroperasi di Bandung dan yang ketiga di Indonesia. Yang pertama adalah Somerset Grand Citra di daerah Kuningan buka tahun 1996 dan yang kedua adalah Somerset Berlian Jakarta di daerah Permata Hijau yang buka tahun 2006.
Francis Dina Kartantya mengatakan dalam pengelolaan Somerset Asia Afrika Bandung tersebut, pihak The Ascott Limited menawarkan konsep Serviced Residence. Serviced residence merupakan apartemen fully furnished yang bisa di sewa, baik untuk menginap dalam waktu yang singkat (daily stay) ataupun untuk waktu yang lama (satu bulan sampai dengan satu tahun), dan serviced residence juga menyediakan perlengkapan yang sama seperti di hotel yang di lengkapi housekeeping, sarapan pagi dan front office.
"Kami bersyukur dapat menjalin kerja sama dengan The Ascott Limited dalam pengelolaan properti kami. Kerja sama ini menunjukkan kepercayaan The Ascott Limited atas kualitas dan potensi The Greko Asia Afrika Bandung. Hal ini kami yakini tidak lepas dari posisi Bandung sebagai salah satu tujuan wisata," kata Francis.
Seiring meningkatnya kebutuhan untuk penginapan, terutama untuk Business Travelers, ketertarikan untuk tinggal di serviced residence semakin meningkat. Somerset menawarkan ukuran ruangan yang lebih luas dari hotel, fasilitas kitchen yang lengkap serta kenyamanan tinggal bersama keluarga dengan fasilitas yang hampir sama dengan hotel.
Selain itu, kerja sama pengelolaan Somerset Asia Afrika Bandung ini karena properti tersebut memiliki lokasi yang strategis dan hubungan yang baik dengan pemilik saham, juga adanya potensi bisnis yang bagus.
Hal ini sejalan dengan Data BPS Provinsi Jawa Barat bulan Desember 2017, di mana tingkat okupansi hotel di Jawa Barat mencapai angka 56,67%. Prosentase ini menjadi nilai yang tertinggi dibandingkan tahun 2016. Adapun okupansi tertinggi terjadi pada hotel bintang lima sebesar 79,63%. Sedangkanokupansi terendah terjadi pada hotel bintang satu sebesar 44,69%.
"Dengan mengandeng The Ascott Limited yang merupakan pemilik-operator serviced residence internasional terbesar di dunia, Somerset Asia Afrika Bandung diyakini mampu menjadi pilihan bagi wisatawan yang berkunjung ke Bandung khususnya wisatawan asing. Apalagi ke depan, infrastruktur pendukung untuk berkunjung ke Jawa Barat khususnya Bandung juga makin lengkap dengan adanya Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Double Dekker Tol Cikampek, dan Bandara Kertajati," ujar Francis.
Berdasar data BPS Provinsi Jawa Barat pada Desember 2017, kedatangan tamu mancanegara melalui Bandara Husein Sastranegara mencapai 17.766 orang. Angka ini meningkat 17,11% dibandingkan November 2017 yang tercatat 15.170 orang. Adapun persentase kunjungan wisman menurut asal negara pada Desember 2017 masih didominasi Malaysia sebanyak 65,31%, dan Singapura 28,84%.
VP Global Ops Ascott, Kenneth Rogers mengatakan konsep ekspansi yang dilakukan perusahaan melalui skema investasi, mitra pihak ketiga, dan waralaba. Pihaknya melihat potensi bisnis hunian di Indonesia masih sangat baik ke depannya. Bahkan kinerja dari Somerset tercatat di atas rata-rata industri.
"Prospek bisnis di Indonesia sangat baik ke depannya. Investasi jangka panjang masih akan kami lakukan," ujar Kenneth di Jakarta, Senin (19/2/2018).
Dia mengaku optimistis dengan prospek bisnis di Indonesia seiring dengan meningkatnya traveler domestik dan internasional, dan properti yang dikelola akan bisa memberikan pilihan alternatif fasilitas akomodasi untuk para traveler. Hal ini dibuktikan dengan rencana pengembangan bisnis.
"Selain mengembangkan bisnis di Kota Bandung, pada 2018 ini, The Ascott Limited juga akan membuka beberapa properti lagi di kota lain, yaitu Jakarta, Karawang, Bali dan Yogyakarta," tambah Kenneth.
Ekspansi lainnya yaitu Somerset dipercaya mengelola Somerset Asia Afrika Bandung yang merupakan bagian dari The Greko Asia Afrika Bandung (The Greko). The Greko sendiri merupakan kawasan mix used terdiri dari 5 lantai Geko Creative Hub dan 12 lantai apartemen yang dikembangkan dengan konsep green living concept dan menjadi creative hub di Bandung.
PT Maju Makmur Usaha Bersama sebagai pengembang The Greko Asia Afrika Bandung bersama The Ascott Limited menandatangani kerja sama pengelolaan Somerset Asia Afrika Bandung.
Penandatanganan kerja sama ini dilakukan Direktur Utama The Greko Asia Afrika Bandung, Francis Dina Kartantya dan Regional GM Indonesia and Australia, VP Global Ops The Ascott Limited Kenneth Rogers, disaksikan Komisaris The Greko Asia Afrika Bandung, Steve Kartantya, Direktur Marketing The Greko Asia Afrika Bandung, Djeffry Sutanto dan tamu undangan lainnya.
Direncanakan terdapat 136 unit yang terdiri dari empat tipe, meliputi tipe studio sebanyak 76 unit, tipe satu kamar sebanyak 17 unit, tipe dua kamar 34 unit dan tipe 3 kamar sebanyak 9 unit dengan durasi kerja sama selama 10 tahun.
Somerset Asia Afrika Bandung yang direncanakan beroperasi pada Q1 2019 ini merupakan brand Somerset pertama yang akan beroperasi di Bandung dan yang ketiga di Indonesia. Yang pertama adalah Somerset Grand Citra di daerah Kuningan buka tahun 1996 dan yang kedua adalah Somerset Berlian Jakarta di daerah Permata Hijau yang buka tahun 2006.
Francis Dina Kartantya mengatakan dalam pengelolaan Somerset Asia Afrika Bandung tersebut, pihak The Ascott Limited menawarkan konsep Serviced Residence. Serviced residence merupakan apartemen fully furnished yang bisa di sewa, baik untuk menginap dalam waktu yang singkat (daily stay) ataupun untuk waktu yang lama (satu bulan sampai dengan satu tahun), dan serviced residence juga menyediakan perlengkapan yang sama seperti di hotel yang di lengkapi housekeeping, sarapan pagi dan front office.
"Kami bersyukur dapat menjalin kerja sama dengan The Ascott Limited dalam pengelolaan properti kami. Kerja sama ini menunjukkan kepercayaan The Ascott Limited atas kualitas dan potensi The Greko Asia Afrika Bandung. Hal ini kami yakini tidak lepas dari posisi Bandung sebagai salah satu tujuan wisata," kata Francis.
Seiring meningkatnya kebutuhan untuk penginapan, terutama untuk Business Travelers, ketertarikan untuk tinggal di serviced residence semakin meningkat. Somerset menawarkan ukuran ruangan yang lebih luas dari hotel, fasilitas kitchen yang lengkap serta kenyamanan tinggal bersama keluarga dengan fasilitas yang hampir sama dengan hotel.
Selain itu, kerja sama pengelolaan Somerset Asia Afrika Bandung ini karena properti tersebut memiliki lokasi yang strategis dan hubungan yang baik dengan pemilik saham, juga adanya potensi bisnis yang bagus.
Hal ini sejalan dengan Data BPS Provinsi Jawa Barat bulan Desember 2017, di mana tingkat okupansi hotel di Jawa Barat mencapai angka 56,67%. Prosentase ini menjadi nilai yang tertinggi dibandingkan tahun 2016. Adapun okupansi tertinggi terjadi pada hotel bintang lima sebesar 79,63%. Sedangkanokupansi terendah terjadi pada hotel bintang satu sebesar 44,69%.
"Dengan mengandeng The Ascott Limited yang merupakan pemilik-operator serviced residence internasional terbesar di dunia, Somerset Asia Afrika Bandung diyakini mampu menjadi pilihan bagi wisatawan yang berkunjung ke Bandung khususnya wisatawan asing. Apalagi ke depan, infrastruktur pendukung untuk berkunjung ke Jawa Barat khususnya Bandung juga makin lengkap dengan adanya Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Double Dekker Tol Cikampek, dan Bandara Kertajati," ujar Francis.
Berdasar data BPS Provinsi Jawa Barat pada Desember 2017, kedatangan tamu mancanegara melalui Bandara Husein Sastranegara mencapai 17.766 orang. Angka ini meningkat 17,11% dibandingkan November 2017 yang tercatat 15.170 orang. Adapun persentase kunjungan wisman menurut asal negara pada Desember 2017 masih didominasi Malaysia sebanyak 65,31%, dan Singapura 28,84%.
(ven)