Pepsico Pikat Konsumen dengan Inovasi Makanan dan Minuman
A
A
A
DI Indonesia, nama Pepsico Inc hanya identik dengan minuman soda Pepsi. Padahal, perusahaan multinasional asal Amerika Serikat (AS) itu memiliki puluhan merek makanan, camilan, dan minuman ringan.
Dengan strategi dan prinsip lingkungan yang kuat, Pepsico berhasil menjadi salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar. Pendapatan Pepsico pada 2017 juga merangkak naik. Perusahaan yang didirikan pada 1898 itu mengalami kenaikan pendapatan sebesar 1,2% dalam 12 bulan, meski pertumbuhannya berlangsung datar sampai akhir 30 Desember.
Pepsico sempat dikabarkan mengalami kerugian 50 sen per share pada tiga bulan pertama 2017. Hal itu berkebalikan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang naik 97 sen per share. Penurunan itu sebenarnya diakibatkan pengeluaran senilai USD2,5 miliar terkait adanya aturan baru perpajakan di AS. Di Amerika Utara, penjualan makanan dan minuman ringan yang dipimpin Frito Lay dilaporkan mencapai kenaikan 5%, sedangkan Quaker Foods hanya naik mid single digit. "Capaian kami berhasil melampaui target yang telah ditetapkan pada awal tahun lalu," ujar CEO Pepsico Indra Nooyi dalam siaran pers, dikutip USA TODAY.
Prestasi itu diraih Pepsico di tengah lingkungan ritel yang dinamis dan perubahan lanskap konsumen yang sangat cepat. Pada kuartal sebelumnya Pepsico terlalu fokus mempromosikan minuman rendah kalori. Ke depannya perusahaan yang bermarkas di New York itu akan kembali fokus menjual Pepsi dan Mountain Dew.
Meskipun penjualan minuman ringan di Amerika Utara sangat laris dalam beberapa bulan pada 2017, Nooyi mengatakan ruang untuk improvisasi masih sangat luas. Pada tahun ini Pepsico berharap dapat memberikan return sebesar USD7 miliar kepada para investor dan bonus hingga USD1.000 kepada pegawai tetap.
Pepsico juga akan melakukan inovasi produk penjualan sesuai dengan tren konsumen, termasuk minuman ringan yang sesuai selera masyarakat lokal tanpa menabrak prinsip utama. Sebagai sebuah korporasi yang mengolah hasil alam, Pepsico sangat peduli terhadap kesehatan pelanggan dan lingkungan alam.
Salah satu produk Pepsico yang cukup unik ialah Drinkfinity. Dengan botol BPA itu, konsumen dapat mencampur berbagai minuman yang ada di dalam empat pod kecil. "Drinkfinity merupakan pilihan minuman ringan yang memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk mengisinya sesuai keinginan," ungkap Drinkfinity.
Wakil Presiden Bisnis Global Drinkfinity Hernan Marina menambahkan, Drinkfinity bukan sekadar menghilangkan dehidrasi, tapi juga menyeimbangkan kebutuhan manusia dan planet bumi. Dipimpin oleh tim entrepreneur dan dibuat pada 2014, produk itu menuai kesuksesan di Brasil dan kini mulai merambah AS. Setiap pod Drinkfinity portabel memiliki empat mode.
Sebut saja charge (satu pod hanya mengandung kafein sebanyak secangkir kopi), flow (berisi vitamin C dan E), renew (berisi elektrolit), dan chill (dilengkapi bahan botani yang menenangkan). Setiap mode memiliki rasa acai, jahe, delima, air kelapa, dan semangka.
Keempat pod Drinkfinity bebas dari pemanis dan rasa buatan, semuanya diperas dari bahan-bahan alami dan asli. Sebanyak 20 ounce minuman ringan mengandung 30-80 kalori. Drinkfinity menawarkan 12 blend, saat ini hanya tersedia di situs drinkfinity.com. Satu pod dijual eceran dengan banderol USD5-6,5, sedangkan botolnya USD20.
Pepsico juga akan meningkatkan pengeluaran iklan dalam produk-produk besar mereka, seperti Pepsi, Gatorade, dan DEW. Wakil Chairman, CFO, dan Eksekutif VP Pepsico Hugh F Johnston berharap hal itu akan memberikan dampak positif. Saat ini Pepsico sedang fokus membangun merek bisnis minuman ringan mereka. Johnston melanjutkan, Pepsico kini juga akan fokus pada inovasi dan eksekusi di pasar.
"Namun, seperti kampanye iklan pada umumnya, strategi ini akan memakan waktu beberapa kuartal untuk mengetahui dampaknya secara penuh. Jadi, kami hanya berharap peningkatan bertahap di setiap kuartal dimulai pada Q1," katanya.
Nooyi mengungkapkan, Pepsico akan menanamkan modal dalam pengiklanan, pemasaran, pelatihan staf garis depan, kapabilitas digital, analisis data, dan e-commerce. Langkah itu diambil lantaran investasi e-commerce di berbagai channel dari e-grosir hingga end consumer membantu pertumbuhan perusahaan pada tahun lalu.
Bisnis e-commerce Pepsico saat ini mencapai USD1 miliar dalam penjualan tahunan. Pepsico juga sudah menyiapkan inovasi pemasaran yang matang untuk diterapkan pada tahun ini. Hal ini meliputi peluncuran kampanye Pepsi Generation dan Mountain Dew Ice dilengkapi Doritos Blaze di Super Bowl.
Inisiatif lain meliputi pengenalan minuman ringan baru, dukungan pemasaran yang lebih kuat, dan inovasi pengemasan. "Lebih jauh lagi, sebagai perusahaan, kami akan melipat gandakan kapabilitas di bidang e-commerce, digital, dan pemasaran merek untuk membuat perusahaan lebih kompetitif," tandas Nooyi.
Pepsico juga berperan aktif dalam memberantas kemiskinan dan membantu memberdayakan perempuan di Afrika Selatan. Bersama Yayasan Nelson Mandela (YNM), Pepsico berharap rasisme dan ketidaksetaraan akan hilang, juga dapat menginspirasi, mendorong, dan mencetak pemimpin dari kalangan perempuan.
Dengan strategi dan prinsip lingkungan yang kuat, Pepsico berhasil menjadi salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar. Pendapatan Pepsico pada 2017 juga merangkak naik. Perusahaan yang didirikan pada 1898 itu mengalami kenaikan pendapatan sebesar 1,2% dalam 12 bulan, meski pertumbuhannya berlangsung datar sampai akhir 30 Desember.
Pepsico sempat dikabarkan mengalami kerugian 50 sen per share pada tiga bulan pertama 2017. Hal itu berkebalikan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang naik 97 sen per share. Penurunan itu sebenarnya diakibatkan pengeluaran senilai USD2,5 miliar terkait adanya aturan baru perpajakan di AS. Di Amerika Utara, penjualan makanan dan minuman ringan yang dipimpin Frito Lay dilaporkan mencapai kenaikan 5%, sedangkan Quaker Foods hanya naik mid single digit. "Capaian kami berhasil melampaui target yang telah ditetapkan pada awal tahun lalu," ujar CEO Pepsico Indra Nooyi dalam siaran pers, dikutip USA TODAY.
Prestasi itu diraih Pepsico di tengah lingkungan ritel yang dinamis dan perubahan lanskap konsumen yang sangat cepat. Pada kuartal sebelumnya Pepsico terlalu fokus mempromosikan minuman rendah kalori. Ke depannya perusahaan yang bermarkas di New York itu akan kembali fokus menjual Pepsi dan Mountain Dew.
Meskipun penjualan minuman ringan di Amerika Utara sangat laris dalam beberapa bulan pada 2017, Nooyi mengatakan ruang untuk improvisasi masih sangat luas. Pada tahun ini Pepsico berharap dapat memberikan return sebesar USD7 miliar kepada para investor dan bonus hingga USD1.000 kepada pegawai tetap.
Pepsico juga akan melakukan inovasi produk penjualan sesuai dengan tren konsumen, termasuk minuman ringan yang sesuai selera masyarakat lokal tanpa menabrak prinsip utama. Sebagai sebuah korporasi yang mengolah hasil alam, Pepsico sangat peduli terhadap kesehatan pelanggan dan lingkungan alam.
Salah satu produk Pepsico yang cukup unik ialah Drinkfinity. Dengan botol BPA itu, konsumen dapat mencampur berbagai minuman yang ada di dalam empat pod kecil. "Drinkfinity merupakan pilihan minuman ringan yang memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk mengisinya sesuai keinginan," ungkap Drinkfinity.
Wakil Presiden Bisnis Global Drinkfinity Hernan Marina menambahkan, Drinkfinity bukan sekadar menghilangkan dehidrasi, tapi juga menyeimbangkan kebutuhan manusia dan planet bumi. Dipimpin oleh tim entrepreneur dan dibuat pada 2014, produk itu menuai kesuksesan di Brasil dan kini mulai merambah AS. Setiap pod Drinkfinity portabel memiliki empat mode.
Sebut saja charge (satu pod hanya mengandung kafein sebanyak secangkir kopi), flow (berisi vitamin C dan E), renew (berisi elektrolit), dan chill (dilengkapi bahan botani yang menenangkan). Setiap mode memiliki rasa acai, jahe, delima, air kelapa, dan semangka.
Keempat pod Drinkfinity bebas dari pemanis dan rasa buatan, semuanya diperas dari bahan-bahan alami dan asli. Sebanyak 20 ounce minuman ringan mengandung 30-80 kalori. Drinkfinity menawarkan 12 blend, saat ini hanya tersedia di situs drinkfinity.com. Satu pod dijual eceran dengan banderol USD5-6,5, sedangkan botolnya USD20.
Pepsico juga akan meningkatkan pengeluaran iklan dalam produk-produk besar mereka, seperti Pepsi, Gatorade, dan DEW. Wakil Chairman, CFO, dan Eksekutif VP Pepsico Hugh F Johnston berharap hal itu akan memberikan dampak positif. Saat ini Pepsico sedang fokus membangun merek bisnis minuman ringan mereka. Johnston melanjutkan, Pepsico kini juga akan fokus pada inovasi dan eksekusi di pasar.
"Namun, seperti kampanye iklan pada umumnya, strategi ini akan memakan waktu beberapa kuartal untuk mengetahui dampaknya secara penuh. Jadi, kami hanya berharap peningkatan bertahap di setiap kuartal dimulai pada Q1," katanya.
Nooyi mengungkapkan, Pepsico akan menanamkan modal dalam pengiklanan, pemasaran, pelatihan staf garis depan, kapabilitas digital, analisis data, dan e-commerce. Langkah itu diambil lantaran investasi e-commerce di berbagai channel dari e-grosir hingga end consumer membantu pertumbuhan perusahaan pada tahun lalu.
Bisnis e-commerce Pepsico saat ini mencapai USD1 miliar dalam penjualan tahunan. Pepsico juga sudah menyiapkan inovasi pemasaran yang matang untuk diterapkan pada tahun ini. Hal ini meliputi peluncuran kampanye Pepsi Generation dan Mountain Dew Ice dilengkapi Doritos Blaze di Super Bowl.
Inisiatif lain meliputi pengenalan minuman ringan baru, dukungan pemasaran yang lebih kuat, dan inovasi pengemasan. "Lebih jauh lagi, sebagai perusahaan, kami akan melipat gandakan kapabilitas di bidang e-commerce, digital, dan pemasaran merek untuk membuat perusahaan lebih kompetitif," tandas Nooyi.
Pepsico juga berperan aktif dalam memberantas kemiskinan dan membantu memberdayakan perempuan di Afrika Selatan. Bersama Yayasan Nelson Mandela (YNM), Pepsico berharap rasisme dan ketidaksetaraan akan hilang, juga dapat menginspirasi, mendorong, dan mencetak pemimpin dari kalangan perempuan.
(amm)