Bank UOB Optimistis Nasabah Privilage Banking Tumbuh

Kamis, 08 Maret 2018 - 22:02 WIB
Bank UOB Optimistis...
Bank UOB Optimistis Nasabah Privilage Banking Tumbuh
A A A
BANDUNG - PT Bank UOB Indonesia optimistis nasabah privilege banking pada tahun ini bisa bertumbuh, kendati ekonomi nasional diperkirakan masih berjalan stagnan. Executive Director PT Bank UOB Indonesia Victor Teja mengaku, nasabah privilege banking bank UOB diperkirakan akan bertumbuh, termasuk untuk wilayah Jawa Barat.

Sejauh ini, kontribusi Jawa Barat terhadap nasabah privilege banking mencapai 8%. "Kami optimistis tumbuh. Ini sejalan dengan kenaikan target kami pada tahun ini. Begitupun di Jabar, kami optimistis akan tumbuh lebih baik," kata Victor pada media briefing di Cafe Signature, Jalan Ir Djuanda, Kota Bandung, Kamis (8/3/2018).

Menurut dia, kendati dana minimal nasabah privilege banking Bank UOB minimal Rp1 miliar, namun mereka diinformasikan secara jelas atas berbagai produk yang ditawarkan. Sehingga nasabah dapat mengetahui risiko dan keuntungan yang didapat. UOB lanjut dia, bersama dengan nasabah melakukan analisa atas produk yang aman untuk berinvestasi.

Senior Vice President Regional Head West Java Edisono Limin menambahkan, nasabah privilege banking Bank UOB memberi kontribusi cukup besar atas serapan dana pihak ketiga. Jawa Barat termasuk daerah yang memberi kontribusi besar terhadap UOB nasional.

"Dari 14.000 nasabah UOB di Jabar. Tak sampai 10 persen nasabah kami adalah privilege banking. Tetapi walaupun jumlahnya sedikit, kontribusi mereka mencapai 60% dari total dana yang ada di Jabar. Artinya, secara kualitas cukup bagus," ujar dia.

Lebih lanjut Ia menerangkan, Jawa Barat sebagai daerah industri membuat program tersebut cukup menarik minat nasabah. Selain memberi mereka pilihan produk, nasabah privilege banking dapat merasakan benefit jangka panjang.

Gathering Bank UOB di Bandung yang digelar kali ini, lanjut dia, juga dalam rangka memfasilitasi masyarakat Bandung agar mengetahui bagaimana saving dana yang tepat. "Ini agar mereka tahu, bisnis tahun ini mau di bawa kemana. Termasuk ketika mereka punya dana, mau dikemanakan," sambungnya

Sementara itu, Head of Economic and Research Finance and Corporate Services Bank UOB Enrico Tanuwidjaja mengatakan, perekonomian Indonesia pada tahun ini diperkirakan akan tumbuh kendati tidak signifikan. Dia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi nasional di angka 5,3% atau naik 0,2 poin dari sebelumnya sebesar 5,1%.

"Ada beberapa prediksi yang mengasumsikan ekonomi Indonesia tahun ini naik. Pertama adanya pilkada serentak di sejumlah wilayah, kemudian event ASEAN Games, dan IMF meeting yang digelar di Indonesia," kata dia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6729 seconds (0.1#10.140)