Gandeng Mahata, Citilink Sediakan Wifi Gratis bagi Penumpang

JAKARTA - PT Mahata Aero Teknologi (MAT), Lufthansa Technik, Lufthansa System dan Citilink Indonesia bekerja sama menyediakan layanan in-flight wifi di dalam pesawat.

Mahata yang merupakan perusahaan teknologi Indonesia pertama penyedia solusi nirkabel untuk penumpang pesawat udara tersebut menilai kerja sama itu memiliki prospek yang baik. Saat ini, sekitar 85 juta penumpang menggunakan jasa angkutan udara setiap tahunnya. Dari jumlah itu, sekitar 12 juta atau 15% adalah penumpang Citilink.

"Jadi kami berpikir ini prospek bisnis yang bagus untuk memajukan teknologi wifi di pesawat Citilink karena sebagai anak bangsa kami ingin mengembangkan teknologi untuk dinikmati oleh masyarakat, jangan sampai dikuasai asing," ujar Managing Director PT Mahata Aero Teknologi, Iwan Setiawan di Jakarta, Kamis (8/3/2018).

President Director Mahata Aero Teknologi M Fitriansyah menyampaikan, layanan wifi di pesawat Citilink ini adalah layanan wifi on board gratis pertama di Asia. "Ini layanan wifi tidak berbayar yang kita persembahkan bersama Citilink bagi para pelanggannya," katanya.

Dia menjelaskan, dari layanan wifi on board tersebut pelanggan Citilink dapat menikmati akses internet untuk layanan video, game, e-commerce, atau terkait pekerjaan yang terkoneksi internet.

"Ini gratis dan memang kita bersama Citilink membuat bisnis model yang berbeda, tetapi ini memungkinkan untuk dijalani," tutur Fitriansyah.

Rencananya, layanan WiFi gratis ini akan terpasang di semua armada Citilink yang saat ini berjumlah 50 pesawat. Tahun ini layanan tersebut baru tersedia di lima pesawat Citilink. "Sekitar kuartal IV/2018 sudah bisa dinikmati oleh pelanggan dengan kecepatan koneksi up to 78 Mbps," ujar dia.

Direktur Utama PT Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo menambahkan, rencana pengadaan layanan wifi on board gratis ini telah direncanakan sejak lama.

"Ini sudah kami rencanakan sejak lama. Kami cita-citakan Citilink ini technology minded bagi pelanggan. Sekalipun kami bisnis modelnya low cost carier, tetapi kami berusaha untuk memberikan layanan prima bagi pelanggan. Karena memang in-flight conectivity ini berada pada urutan pertama yang diinginkan pelanggan," pungkasnya.