Cikande Jadi Role Model Pengembangan Industri Manufaktur
A
A
A
JAKARTA - Kawasan industri jadi hal penting dalam mendukung investasi, sehingga setiap pengembangan mampu mendorong terbukanya lapangan pekerjaan lebih luas.
Salah satu yang menjadi role model yakni kawasan industri ModernCikande di Jakarta Barat yang secara geografis terletak di antara Balaraja dan Serang, yang dapat diakses melalui tol Jakarta-Merak dan dilanjutkan melalui pintu tol Ciujung.
Presiden Direktur PT Modern Industrial Estat, Pascall Wilson mengatakan, kawasan industri Cikande didukung dengan akses kemudahan menuju tiga pelabuhan besar yaitu Ciwandan, Cigading dan Merak Mas.
"Saat ini tercatat sudah ada 250 perusahaan aktif yang membangun usahanya di kawasan industri ModernCikande. Kurang lebih 250 perusahaan yang memilih kawasan kami untuk investasi di sektor manufaktur," ujarnya melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (8/3/2018).
Pascall menjelaskan, dari 250 perusahaan yang membangun pabriknya di sana, 61% adalah perusahaan nasional. Sisanya, perusahaan asing dari China, Singapura, Taiwan, Malaysia, Eropa dan Amerika.
Dia merincikan, terdapat enam kategori perusahaan manufaktur yang mendirikan pabrik di Cikande, yaitu industri makanan dan minuman dengan porsi 40%, baja dan turunan 15%, otomotif 2%, serta kimia dan beberapa jenis lainnya seperti kertas, bahan pakan ternak, bahan bangunan dengan porsi 43%.
Ditambahkan Pascall, dari 3.175 hektare total luas lahan yang ada di kawasan industri ModernCikande, baru 1.775 hektare yang sudah dikembangkan. Masih ada 1.400 hektare berupa tanah kosong yang ada di kawasan industri ModernCikande.
"Kawasan Cikande salah satu kawasan paling tua dan paling besar di barat Jakarta," pungkasnya.
Salah satu yang menjadi role model yakni kawasan industri ModernCikande di Jakarta Barat yang secara geografis terletak di antara Balaraja dan Serang, yang dapat diakses melalui tol Jakarta-Merak dan dilanjutkan melalui pintu tol Ciujung.
Presiden Direktur PT Modern Industrial Estat, Pascall Wilson mengatakan, kawasan industri Cikande didukung dengan akses kemudahan menuju tiga pelabuhan besar yaitu Ciwandan, Cigading dan Merak Mas.
"Saat ini tercatat sudah ada 250 perusahaan aktif yang membangun usahanya di kawasan industri ModernCikande. Kurang lebih 250 perusahaan yang memilih kawasan kami untuk investasi di sektor manufaktur," ujarnya melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (8/3/2018).
Pascall menjelaskan, dari 250 perusahaan yang membangun pabriknya di sana, 61% adalah perusahaan nasional. Sisanya, perusahaan asing dari China, Singapura, Taiwan, Malaysia, Eropa dan Amerika.
Dia merincikan, terdapat enam kategori perusahaan manufaktur yang mendirikan pabrik di Cikande, yaitu industri makanan dan minuman dengan porsi 40%, baja dan turunan 15%, otomotif 2%, serta kimia dan beberapa jenis lainnya seperti kertas, bahan pakan ternak, bahan bangunan dengan porsi 43%.
Ditambahkan Pascall, dari 3.175 hektare total luas lahan yang ada di kawasan industri ModernCikande, baru 1.775 hektare yang sudah dikembangkan. Masih ada 1.400 hektare berupa tanah kosong yang ada di kawasan industri ModernCikande.
"Kawasan Cikande salah satu kawasan paling tua dan paling besar di barat Jakarta," pungkasnya.
(ven)