Aplikasi Salero dan NPPBKC Onlie Bawa Dasrul Bertemu Sri Mulyani
A
A
A
TERNATE - Didampingi Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi, Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani mengunjungi kantor Bea Cukai Ternate, Kamis (8/3). Kedatangannya ialah untuk mengetahui kinerja dan inovasi Bea Cukai Ternate dalam meningkatkan kualitas pelayanan administrasi di bidang kepabeanan. Inovasi tersebut berupa layanan dalam bentuk sistem aplikasi yang bernama SALERO dan NPPBKC ONLINE.
Sosok yang berperan di balik inovasi kedua sistem aplikasi tersebut adalah Dasrul Daniyal, petugas Bea Cukai Ternate, kelahiran Makassar, 25 Agustus 1983. Pria yang menjabat sebagai Plt. Kasubsi Hanggar Pabean dan Cukai I ini lulusan Program Diploma I, dan melanjutkan jenjang pendidikan S1 Manajemen Universitas Tama Jagakarsa, Jakarta.
Dasrul tertarik dunia teknologi informasi (TI) sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Ia semakin mendalami hobi programming setelah duduk di bangku SMA. Setelah lulus, Ia pun belajar coding secara ototdidak hingga saat ini. Dua aplikasi yang diciptakan untuk Bea Cukai Ternate, membawanya bertemu dengan Menkeu Sri Mulyani.
“SALERO, yaitu Sistem Administrasi dan Layanan Elektronik, ialah aplikasi yang dikembangkan berawal dari ide untuk bertransformasi dari pengadministrasian surat dan permohonan layanan secara manual pada buku konvensional, menjadi digital melalui sistem aplikasi. Salero menggunakan basis jaringan, sehingga semua pengguna aplikasi mulai dari petugas frontdesk hingga kepala kantor, dapat memonitor surat dan permohonan secara daring dan real-time,” jelas Dasrul, di hadapan Menkeu.
Proses penyelesaian suatu layanan permohonan, lanjutnya, dapat langsung dikerjakan pada aplikasi dan dokumen outputnya juga dapat langsung dilihat dan diunduh, sehingga memudahkan pegawai yang bertugas pada pulau-pulau yang jauh untuk memantau atau menerima surat penugasan yang ditujukan untuk mereka.
Pengguna jasa juga dapat memonitor proses surat atau permohonan layanan yang mereka ajukan dan bisa mengunduh surat persetujuan langsung dari aplikasi tanpa perlu datang ke kantor.
Setelah SALERO, Ia pun mengenalkan aplikasi berikutnya, yaitu NPPBKC Online, “Merupakan aplikasi layanan pengajuan permohonan nomor pokok pengusaha barang kena cukai (NPPBKC) melalui aplikasi berbasis jaringan. Sistemnya, pemohon NPPBKC melakukan registrasi secara daring pada alamat jaringan nppbkc.bcternate.com serta mengisi formulir kelengkapan data dan dokumen persyaratan dilanjutkan proses pemeriksaan lokasi hingga terbit NPPBKC,” ujarnya.
Keunggulan NPPBKC Online antara lain, permohonan pemeriksaan lokasi dan permohonan format PMCK-6 bisa diajukan secara daring, Notifikasi dan status proses akan diterima melalui SMS Center secara otomatis, Surat Permohonan dan Dokumen Persyaratan dapat diunggah secara langsung dan mendukung berbagai format data, aplikasi sangat mudah digunakan, dan tampilan dirancang sesederhana mungkin dan mobile friendly yaitu tampilan tetap optimal meskipun diakses dengan ponsel cerdas lainnya.
Ketika ditanya Sri Mulyani akan apa yang menjadi dasar pemikirannya untuk merancang aplikasi tersebut, Dasrul menjawab, “saya punya mimpi membuat start-up aplikasi yang bisa membantu banyak orang, Bu.” Jawaban ini sontak membuat Sri Mulyani tersenyum.
“Melihat kondisi geografis Maluku Utara yang terdiri dari beberapa pulau yang memiliki lokasi yang berbeda-beda, adanya sistem aplikasi administrasi kepabeanan dan cukai yang berbasis jaringan menjadikan jarak yang jauh bukan lagi sebagai hambatan bagi pengguna jasa. Saya berikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dasrul Daniyal, dan juga kepada seluruh pegawai Bea Cukai Ternate atas dedikasinya meningkatkan kualitas pelayanan,” ujar Sri Mulyani, menutup kunjungannya di Bea Cukai Ternate.
Sosok yang berperan di balik inovasi kedua sistem aplikasi tersebut adalah Dasrul Daniyal, petugas Bea Cukai Ternate, kelahiran Makassar, 25 Agustus 1983. Pria yang menjabat sebagai Plt. Kasubsi Hanggar Pabean dan Cukai I ini lulusan Program Diploma I, dan melanjutkan jenjang pendidikan S1 Manajemen Universitas Tama Jagakarsa, Jakarta.
Dasrul tertarik dunia teknologi informasi (TI) sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Ia semakin mendalami hobi programming setelah duduk di bangku SMA. Setelah lulus, Ia pun belajar coding secara ototdidak hingga saat ini. Dua aplikasi yang diciptakan untuk Bea Cukai Ternate, membawanya bertemu dengan Menkeu Sri Mulyani.
“SALERO, yaitu Sistem Administrasi dan Layanan Elektronik, ialah aplikasi yang dikembangkan berawal dari ide untuk bertransformasi dari pengadministrasian surat dan permohonan layanan secara manual pada buku konvensional, menjadi digital melalui sistem aplikasi. Salero menggunakan basis jaringan, sehingga semua pengguna aplikasi mulai dari petugas frontdesk hingga kepala kantor, dapat memonitor surat dan permohonan secara daring dan real-time,” jelas Dasrul, di hadapan Menkeu.
Proses penyelesaian suatu layanan permohonan, lanjutnya, dapat langsung dikerjakan pada aplikasi dan dokumen outputnya juga dapat langsung dilihat dan diunduh, sehingga memudahkan pegawai yang bertugas pada pulau-pulau yang jauh untuk memantau atau menerima surat penugasan yang ditujukan untuk mereka.
Pengguna jasa juga dapat memonitor proses surat atau permohonan layanan yang mereka ajukan dan bisa mengunduh surat persetujuan langsung dari aplikasi tanpa perlu datang ke kantor.
Setelah SALERO, Ia pun mengenalkan aplikasi berikutnya, yaitu NPPBKC Online, “Merupakan aplikasi layanan pengajuan permohonan nomor pokok pengusaha barang kena cukai (NPPBKC) melalui aplikasi berbasis jaringan. Sistemnya, pemohon NPPBKC melakukan registrasi secara daring pada alamat jaringan nppbkc.bcternate.com serta mengisi formulir kelengkapan data dan dokumen persyaratan dilanjutkan proses pemeriksaan lokasi hingga terbit NPPBKC,” ujarnya.
Keunggulan NPPBKC Online antara lain, permohonan pemeriksaan lokasi dan permohonan format PMCK-6 bisa diajukan secara daring, Notifikasi dan status proses akan diterima melalui SMS Center secara otomatis, Surat Permohonan dan Dokumen Persyaratan dapat diunggah secara langsung dan mendukung berbagai format data, aplikasi sangat mudah digunakan, dan tampilan dirancang sesederhana mungkin dan mobile friendly yaitu tampilan tetap optimal meskipun diakses dengan ponsel cerdas lainnya.
Ketika ditanya Sri Mulyani akan apa yang menjadi dasar pemikirannya untuk merancang aplikasi tersebut, Dasrul menjawab, “saya punya mimpi membuat start-up aplikasi yang bisa membantu banyak orang, Bu.” Jawaban ini sontak membuat Sri Mulyani tersenyum.
“Melihat kondisi geografis Maluku Utara yang terdiri dari beberapa pulau yang memiliki lokasi yang berbeda-beda, adanya sistem aplikasi administrasi kepabeanan dan cukai yang berbasis jaringan menjadikan jarak yang jauh bukan lagi sebagai hambatan bagi pengguna jasa. Saya berikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dasrul Daniyal, dan juga kepada seluruh pegawai Bea Cukai Ternate atas dedikasinya meningkatkan kualitas pelayanan,” ujar Sri Mulyani, menutup kunjungannya di Bea Cukai Ternate.
(akr)