Total Ekspor RI Februari 2018 Turun Tipis Menjadi USD14,10 Miliar

Kamis, 15 Maret 2018 - 13:11 WIB
Total Ekspor RI Februari...
Total Ekspor RI Februari 2018 Turun Tipis Menjadi USD14,10 Miliar
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan realisasi total ekspor Indonesia pada periode Februari 2018 mencapai sebesar USD14,10 miliar. Angka ini jika dibandingkan Januari 2018, mengalami penurunan tipis sekitar 3,14%.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, jika dibanding total ekspor pada Februari 2017 memang terjadi kenaikan sebesar 11,76% atau sekitar USD12,61 miliar, namun jika dibanding posisi Januari 2018 justru turun 3,14%. Hal ini terutama dipicu oleh penurunan ekspor nonmigas yang sebesar 3,96%.

"Penurunan ekspor itu dipicu oleh penurunan ekspor nonmigas. Kita tahu share ekspor nonmigas 90%, dan total ekspor nonmigas turun 3,96% kalau dibanding posisi Januari 2018," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Kamis (15/3/2018).

Adapun beberapa komoditas nonmigas yang mengalami penurunan di antaranya adalah mesin dan peralatan listrik, alas kaki, dan bahan bakar mineral. Sementara jika dilihat berdasarkan sektor, selama Februari 2018 ekspor Indonesia di sektor pertanian turun 8,81% dibanding Januari 2018. "Ada beberapa komoditas pertanian yang menurun, di antaranya ekspor sarang burung, kopi, tanaman obat, aromatik, dan rempah-rempah," imbuh dia.

Tak hanya itu, ekspor dari sektor industri pengolahan juga mengalami penurunan sebesar 3,89% dibanding bulan sebelumnya. Beberapa komoditas yang mengalami penurunan antara lain besi baja, pakaian jadi dan konveksi dari tekstil, kimia dasar organik, dan minyak kelapa.

"Jadi ini merupakan komoditas yang termasuk dalam industri pengolahan yang mengalami penurunan. Demikian juga pertambangan dan lainnya turun 3,74%. Sehingga totalnya USD2,27 miliar. Yang turun cukup dalam itu batu bara," tuturnya.

Sementara itu, sambung pria yang akrab disapa Kecuk ini, total ekspor Indonesia secara kumulatif dari Januari hingga Februari 2018 mencapai USD28,65 miliar. Realisasi ini meningkat sekitar 10,13% dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Adapun peningkatan ini bersumber dari kenaikan ekspor dari bahan bakar mineral sebesar 15,20% atau sekitar USD3,94 miliar, lemak dan minyak hewan nabati naik USD3,46 miliar atau 13,35%. "Ekspor nonmigas meningkat 10,15% atau USD25,94 miliar. Jadi year on year lumayan menggembirakan," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8552 seconds (0.1#10.140)