Akhir Maret, Pemerintah Impor Daging Sapi dari Brazil
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan pemerintah bakal mengeluarkan stok impor daging sapi beku secara bertahap. Hal ini bertujuan menjaga pasokan dan harga daging sapi menjelang Ramadan dan Lebaran. Di mana saat bulan puasa, konsumsi daging sapi di Indonesia meningkat.
Enggar mengatakan daging sapi impor ini untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia saat Ramadan hingga Lebaran. "Jadi aman dan kemarin sudah dibicarakan. Berapa pun akan kami gelontorkan, kami datangkan dari Brazil," katanya di Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Menurut mantan ketua Realestat Indonesia (REI) ini, impor daging sapi beku tahap pertama akan dilakukan akhir Maret ini. Tahap kedua di awal April hingga tahap selanjutnya sampai Ramadan.
Selain mengimpor daging sapi dari Brazil, Indonesia juga akan mengimpor daging kerbau dari India sebanyak 100 ribu ton. Hal ini dikarenakan kualitas daging kerbau di India sangat baik.
"India itu 100 ribu ton dan enggak ada distorsi lagi. Dan dilakukan secara bertahap. Untuk daging kerbau, berapun yang dibutuhkan karena fluktuatif," sambungnya.
Meski melakukan impor daging sapi beku asal Brazil, kata Enggar, pemerintah juga tidak akan meninggalkan daging sapi lokal. Pemerintah tetap menggunakan daging sapi lokal untuk mencukupi kebutuhan daging sapi di pasaran.
"Tentunya kita juga gunakan dagin sapi lokal. Pokoknya semuanya kita keluarkan agar tidak kekurangan pasokan daging sapi di bulan puasa," tukasnya.
Enggar mengatakan daging sapi impor ini untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia saat Ramadan hingga Lebaran. "Jadi aman dan kemarin sudah dibicarakan. Berapa pun akan kami gelontorkan, kami datangkan dari Brazil," katanya di Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Menurut mantan ketua Realestat Indonesia (REI) ini, impor daging sapi beku tahap pertama akan dilakukan akhir Maret ini. Tahap kedua di awal April hingga tahap selanjutnya sampai Ramadan.
Selain mengimpor daging sapi dari Brazil, Indonesia juga akan mengimpor daging kerbau dari India sebanyak 100 ribu ton. Hal ini dikarenakan kualitas daging kerbau di India sangat baik.
"India itu 100 ribu ton dan enggak ada distorsi lagi. Dan dilakukan secara bertahap. Untuk daging kerbau, berapun yang dibutuhkan karena fluktuatif," sambungnya.
Meski melakukan impor daging sapi beku asal Brazil, kata Enggar, pemerintah juga tidak akan meninggalkan daging sapi lokal. Pemerintah tetap menggunakan daging sapi lokal untuk mencukupi kebutuhan daging sapi di pasaran.
"Tentunya kita juga gunakan dagin sapi lokal. Pokoknya semuanya kita keluarkan agar tidak kekurangan pasokan daging sapi di bulan puasa," tukasnya.
(ven)