Era Digital, Pemerintah Fokus ke Lima Sektor Industri
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian telah menyusun roadmap Industri 4.0 dengan menetapkan lima sektor manufaktur yang akan menjadi percontohan dan prioritas dalam pengembangannya.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI), Ngakan Timur Antara mengatakan, kelima sektor tersebut yakni industri makanan dan minuman, otomotif, elektronika, tekstil, dan kimia.
"Jadi, lima sektor industri ini yang akan fokus dikembangkan oleh pemerintah dalam menghadapi era digital yang perkembangannya sangat cepat," katanya melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Ngakan menjelaskan, kelima sektor industri yang diunggulkan tersebut berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Misalnya, industri makanan dan minuman yang memiliki pangsa pasar pertumbuhan mencapai 9,23% pada tahun 2017.
"Selain itu, menjadi penyumbang terbesar dalam PDB industri nonmigas hingga 34,33% tahun 2017," katanya.
Dia menyampaikan, peranan industri makanan dan minuman juga tampak dari sumbangan nilai ekspor produknya, termasuk minyak kelapa sawit yang mencapai USD31,7 miliar pada 2017 dan surplus dibanding nilai impor USD9,6 miliar.
Sementara, untuk mempercepat pertumbuhan kelima sektor industri, berbagai teknologi pendukung seperti internet of things, advance robotic, artificial intelligence, dan additive manufacturing akan diimplementasikan.
"Tujuannya adalah untuk mencapai peningkatan produktivitas dan efisiensi yang tinggi serta kualitas produk yang lebih baik melalui pemanfaatan teknologi terkini secara optimal," pungkas Ngakan.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI), Ngakan Timur Antara mengatakan, kelima sektor tersebut yakni industri makanan dan minuman, otomotif, elektronika, tekstil, dan kimia.
"Jadi, lima sektor industri ini yang akan fokus dikembangkan oleh pemerintah dalam menghadapi era digital yang perkembangannya sangat cepat," katanya melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Ngakan menjelaskan, kelima sektor industri yang diunggulkan tersebut berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Misalnya, industri makanan dan minuman yang memiliki pangsa pasar pertumbuhan mencapai 9,23% pada tahun 2017.
"Selain itu, menjadi penyumbang terbesar dalam PDB industri nonmigas hingga 34,33% tahun 2017," katanya.
Dia menyampaikan, peranan industri makanan dan minuman juga tampak dari sumbangan nilai ekspor produknya, termasuk minyak kelapa sawit yang mencapai USD31,7 miliar pada 2017 dan surplus dibanding nilai impor USD9,6 miliar.
Sementara, untuk mempercepat pertumbuhan kelima sektor industri, berbagai teknologi pendukung seperti internet of things, advance robotic, artificial intelligence, dan additive manufacturing akan diimplementasikan.
"Tujuannya adalah untuk mencapai peningkatan produktivitas dan efisiensi yang tinggi serta kualitas produk yang lebih baik melalui pemanfaatan teknologi terkini secara optimal," pungkas Ngakan.
(ven)