Hindari Skimming, Bank Bukopin Siap Migrasi Kartu Debit ke Chip
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) menegaskan siap mengikuti arahan Bank Indonesia (BI) mengenai percepatan migrasi teknologi kartu debit dari sebelumnya menggunakan magnetic stripe ke teknologi chip. Hal ini seiring dengan semakin maraknya aksi pembobolan kartu ATM belakangan ini dengan modus skimming
Direktur Bank Bukopin Rivan Achmad Purwantono mengatakan, bahwa akhir tahun perseroan akan menggubah kartu debit dengan menggunakan chip. "Yang debit belum dan akhir Desember 2018 kita migrasi sampai 2022. Jumlah kartu debit ada 1,3 juta lebih yang harus kita pindahkan dari magnetic stripe ke chip," ujar Rivan Achmad di Jakarta, Jumat (24/3/2018).
Sambung dia menambahkan, bahwa untuk migrasi chip kartu kredit sudah dilaksanakan. Hal itu telah dilakukan perseroan sejak tahun 2016 yang mana kartu kredit tidak lagi menggunakan magnetic stripe. "Iya migrasi itu free dan 1,4 juta kartu itu programnya untuk kartu kredit. Migrasi itu sejak 2016 lalu, dimana semuanya sudah chip," katanya.
Dia juga menekankan, pihaknya juga siap untuk membahas soal skimming dengan BI. Pasalnya, berdasarkan National Standard Indonesian Chip Card Specification (NSICCS), bank diharuskan menggunakan chip pada seluruh kartu debit dan kredit hingga akhir tahun 2021. "Kita selalu penuhi panggilan BI karena kita memang selalu menaati peraturan maupun instruksi dari BI," tukasnya.
Direktur Bank Bukopin Rivan Achmad Purwantono mengatakan, bahwa akhir tahun perseroan akan menggubah kartu debit dengan menggunakan chip. "Yang debit belum dan akhir Desember 2018 kita migrasi sampai 2022. Jumlah kartu debit ada 1,3 juta lebih yang harus kita pindahkan dari magnetic stripe ke chip," ujar Rivan Achmad di Jakarta, Jumat (24/3/2018).
Sambung dia menambahkan, bahwa untuk migrasi chip kartu kredit sudah dilaksanakan. Hal itu telah dilakukan perseroan sejak tahun 2016 yang mana kartu kredit tidak lagi menggunakan magnetic stripe. "Iya migrasi itu free dan 1,4 juta kartu itu programnya untuk kartu kredit. Migrasi itu sejak 2016 lalu, dimana semuanya sudah chip," katanya.
Dia juga menekankan, pihaknya juga siap untuk membahas soal skimming dengan BI. Pasalnya, berdasarkan National Standard Indonesian Chip Card Specification (NSICCS), bank diharuskan menggunakan chip pada seluruh kartu debit dan kredit hingga akhir tahun 2021. "Kita selalu penuhi panggilan BI karena kita memang selalu menaati peraturan maupun instruksi dari BI," tukasnya.
(akr)