Dow Jones Untung 650 Poin Karena Perang Dagang Mereda
A
A
A
NEW YORK - Pasar saham Amerika Serikat alias Wall Street ditutup naik tajam pada hari Senin waktu setempat, karena ketegangan perang dagang antara AS dan China tampak berkurang.
Melansir CNBC, Selasa (27/3/2018), indeks Dow Jones melonjak 669,40 poin menjadi 24.202.60, dengan saham Microsoft berkinerja terbaik dalam indeks. Ini merupakan satu hari terbesar sejak Agustus 2015. S&P 500 naik 2,7% ditutup menjadi 2.658,55, dengan saham teknologi dan keuangan menguat tinggi. Nasdaq naik 3,3% menjadi 7.220,54 dengan kenaikan saham Apple dan Amazon.
Ketegangan perdagangan AS dan China mereda, di mana Financial Times melaporkan China telah menawarkan untuk membeli lebih banyak semikonduktor dari AS untuk membantu memangkas surplus perdagangan. Alhasil saham Qualcomm dan Intel AS masing-masing naik 4,6% dan 6,3%.
The Wall Street Journal juga melaporkan bahwa pejabat AS dan China bekerja untuk meningkatkan akses AS ke pasar China. "Para penanam modal mengatakan perang dagang tidak ada untungnya dan oleh karena itu mereka sangat tidak ingin," kata Jeremy Klein, kepala strategi pasar di FBN Securities.
Secara khusus, kata Jeremy, Presiden AS Donald Trump melakukan perang dagang hanya ingin memenuhi janji kampanye. Sementara China hanya akan memberlakukan tindakan balasan untuk menenangkan warganya.
Melansir CNBC, Selasa (27/3/2018), indeks Dow Jones melonjak 669,40 poin menjadi 24.202.60, dengan saham Microsoft berkinerja terbaik dalam indeks. Ini merupakan satu hari terbesar sejak Agustus 2015. S&P 500 naik 2,7% ditutup menjadi 2.658,55, dengan saham teknologi dan keuangan menguat tinggi. Nasdaq naik 3,3% menjadi 7.220,54 dengan kenaikan saham Apple dan Amazon.
Ketegangan perdagangan AS dan China mereda, di mana Financial Times melaporkan China telah menawarkan untuk membeli lebih banyak semikonduktor dari AS untuk membantu memangkas surplus perdagangan. Alhasil saham Qualcomm dan Intel AS masing-masing naik 4,6% dan 6,3%.
The Wall Street Journal juga melaporkan bahwa pejabat AS dan China bekerja untuk meningkatkan akses AS ke pasar China. "Para penanam modal mengatakan perang dagang tidak ada untungnya dan oleh karena itu mereka sangat tidak ingin," kata Jeremy Klein, kepala strategi pasar di FBN Securities.
Secara khusus, kata Jeremy, Presiden AS Donald Trump melakukan perang dagang hanya ingin memenuhi janji kampanye. Sementara China hanya akan memberlakukan tindakan balasan untuk menenangkan warganya.
(ven)