Asuransi Jiwa Zurich Buka Kantor Cabang di Surabaya
A
A
A
JAKARTA - Zurich, salah satu perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia meresmikan pembukaan kantor keagenan keempatnya di Surabaya, yang berlokasi di daerah Bengawan. Peresmian kantor keagenan ini merupakan salah satu realisasi strategi perusahaan untuk memperluas pasar sekaligus menyediakan wadah operasional bagi tim agen pemasar asuransi di Jawa Timur khususnya Surabaya.
Chief Strategy and Operating Officer Zurich Topas Life, Sutikno Sjarif sangat senang dengan pembukaan kantor barunya di Surbaya. Lantaran, menunjukkan kinerja yang positif.
"Kami sangat mengapresiasi pertumbuhan tenaga agen yang sangat besar di Surabaya. Hal ini merupakan refleksi dari tumbuhnya minat pasar dan kepercayaan terhadap produk kami di daerah," ujar Sutikno dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (29/3/3018).
Dalam menjalankan bisnis, Zurich selalu fokus pada tiga hal, yaitu kualitas pelayanan dan pengalaman yang ditawarkan kepada nasabah, kemudahan serta inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter masyarakat. Di Indonesia sendiri, agen masih menjadi garda terdepan yang menjembatani penyediaan akses serta edukasi asuransi kepada masyarakat.
"Hal inilah yang menjadi alasan strategis Zurich untuk mendirikan kantor keagenan yang keempat di Surabaya, melengkapi tiga kantor keagenan yang sudah ada," katanya.
Berdasarkan data penjualan Zurich Topas Life, penetrasi asuransi di Jawa Timur memperlihatkan pertumbuhan yang baik dan berkelanjutan. Adapun jumlah nasabah dari Surabaya menyumbang 6,33% dari total nasabah Zurich di Indonesia. Jumlah ini di tahun 2017 memberikan kontribusi rata-rata sebesar 20% terhadap total premi Zurich secara nasional. Dari segi segmentasi pasar, mayoritas nasabah Zurich di Surabaya berasal dari kalangan menengah ke atas dengan mayoritas merupakan profesional muda dan keluarga.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) baru-baru ini menyatakan bahwa total pendapatan premi meningkat 17,2% menjadi Rp195,72 triliun pada tahun 2017 (yoy). Pertumbuhan pendapatan industri asuransi jiwa tahun 2017 mencapai 4 kali lipat dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2017 yang mencapai 5,19%.
Kondisi ini salah satunya disebabkan oleh dua hal, yaitu kesadaran masyarakat yang makin meningkat terhadap kebutuhan asuransi dan semakin gencarnya upaya pelaku industri asuransi jiwa untuk mendekatkan diri ke pasar.
Iklim bisnis yang positif serta peningkatan pendapatan masyarakat menjadi salah satu alasan Zurich melakukan ekspansinya Jawa Timur, khususnya Surabaya. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mencatat perekonomian pada triwulan IV 2017 tumbuh sebesar 5,72% (yoy).
Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga menyebutkan, saat ini Jawa Timur sudah menjadi provinsi dengan masyarakat berpenghasilan menengah ke atas (middle-income), dimana tahun 2017 pendapatan per kapita masyarakat Jawa Timur mencapai lebih dari USD4.030 atau setara Rp51,6 juta.
Tahun 2018, angka ini diprediksi naik Rp 56,8 juta. Kenaikan pendapatan per kapita masyarakat merupakan salah satu pendorong ekonomi Jawa Timur dan berkontribusi pada pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi.
Upaya ekspansi Zurich ke daerah juga merupakan inisiatif untuk mendukung misi pemerintah menggalakkan penetrasi keuangan nasional. Karena meskipun premi nasional meningkat, namun faktanya angka penetrasi masih berada di 2,99% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Riset OJK pada 2016 juga menunjukkan penggunaan asuransi di Indonesia baru mencapai 11,81%, yang artinya dari 100 penduduk di Indonesia baru 11 orang yang memiliki polis asuransi.
OJK menargetkan, tingkat utilitas asuransi di Indonesia bisa mencapai 75% pada tahun 2020. Karenanya, Zurich menyadari pentingnya melakukan pendekatan baik dari segi jaringan, saluran distribusi dan varian produk ke masyarakat.
Chief Strategy and Operating Officer Zurich Topas Life, Sutikno Sjarif sangat senang dengan pembukaan kantor barunya di Surbaya. Lantaran, menunjukkan kinerja yang positif.
"Kami sangat mengapresiasi pertumbuhan tenaga agen yang sangat besar di Surabaya. Hal ini merupakan refleksi dari tumbuhnya minat pasar dan kepercayaan terhadap produk kami di daerah," ujar Sutikno dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (29/3/3018).
Dalam menjalankan bisnis, Zurich selalu fokus pada tiga hal, yaitu kualitas pelayanan dan pengalaman yang ditawarkan kepada nasabah, kemudahan serta inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter masyarakat. Di Indonesia sendiri, agen masih menjadi garda terdepan yang menjembatani penyediaan akses serta edukasi asuransi kepada masyarakat.
"Hal inilah yang menjadi alasan strategis Zurich untuk mendirikan kantor keagenan yang keempat di Surabaya, melengkapi tiga kantor keagenan yang sudah ada," katanya.
Berdasarkan data penjualan Zurich Topas Life, penetrasi asuransi di Jawa Timur memperlihatkan pertumbuhan yang baik dan berkelanjutan. Adapun jumlah nasabah dari Surabaya menyumbang 6,33% dari total nasabah Zurich di Indonesia. Jumlah ini di tahun 2017 memberikan kontribusi rata-rata sebesar 20% terhadap total premi Zurich secara nasional. Dari segi segmentasi pasar, mayoritas nasabah Zurich di Surabaya berasal dari kalangan menengah ke atas dengan mayoritas merupakan profesional muda dan keluarga.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) baru-baru ini menyatakan bahwa total pendapatan premi meningkat 17,2% menjadi Rp195,72 triliun pada tahun 2017 (yoy). Pertumbuhan pendapatan industri asuransi jiwa tahun 2017 mencapai 4 kali lipat dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2017 yang mencapai 5,19%.
Kondisi ini salah satunya disebabkan oleh dua hal, yaitu kesadaran masyarakat yang makin meningkat terhadap kebutuhan asuransi dan semakin gencarnya upaya pelaku industri asuransi jiwa untuk mendekatkan diri ke pasar.
Iklim bisnis yang positif serta peningkatan pendapatan masyarakat menjadi salah satu alasan Zurich melakukan ekspansinya Jawa Timur, khususnya Surabaya. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mencatat perekonomian pada triwulan IV 2017 tumbuh sebesar 5,72% (yoy).
Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga menyebutkan, saat ini Jawa Timur sudah menjadi provinsi dengan masyarakat berpenghasilan menengah ke atas (middle-income), dimana tahun 2017 pendapatan per kapita masyarakat Jawa Timur mencapai lebih dari USD4.030 atau setara Rp51,6 juta.
Tahun 2018, angka ini diprediksi naik Rp 56,8 juta. Kenaikan pendapatan per kapita masyarakat merupakan salah satu pendorong ekonomi Jawa Timur dan berkontribusi pada pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi.
Upaya ekspansi Zurich ke daerah juga merupakan inisiatif untuk mendukung misi pemerintah menggalakkan penetrasi keuangan nasional. Karena meskipun premi nasional meningkat, namun faktanya angka penetrasi masih berada di 2,99% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Riset OJK pada 2016 juga menunjukkan penggunaan asuransi di Indonesia baru mencapai 11,81%, yang artinya dari 100 penduduk di Indonesia baru 11 orang yang memiliki polis asuransi.
OJK menargetkan, tingkat utilitas asuransi di Indonesia bisa mencapai 75% pada tahun 2020. Karenanya, Zurich menyadari pentingnya melakukan pendekatan baik dari segi jaringan, saluran distribusi dan varian produk ke masyarakat.
(ven)