Standar Pekerja Pariwisata Kota Medan Ditingkatkan
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata meningkatkan standardisasi pekerja pariwisata di Kota Medan. Caranya melalui uji kompetensi. Sebanyak 160 pekerja pariwisata mengikuti uji kompetensi di Garuda Plaza Hotel. Kegiatan ini dilaksanakan 28-31 Maret 2018.
Agenda sertifikasi diawali dengan pra asessment. Kemudian, dilanjutkan uji bidang yang terbagi dalam 3 kategori. Yaitu Front Office dengan materi Reception, Telephone Operator, Bellboy. Ada juga housekeeping dengan materi Room Attendant, Public Area, Laundry Attendant, dan F&B Service dengan Materi Head Waiter, Waiter.
Asisten Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Hubungan antar Lembaga Kemenpar, Wisnubawa Tarunajaya, mengatakan Kota Medan harus mempersiapkan SDM.
Dan uji kompetensi ini, digelar untuk mempersiapkan pekerja pariwisata bidang Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE). Diharapkan Kota Medan mempunyai tenaga profesional yang berstandard global.
"Kementerian Pariwisata telah menetapkan 16 Kota yang siap untuk menjadi pasar utama aktivitas MICE di tanah air. Antara lain Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Solo, Yogyakarta, Makasar, Batam, Medan, Manado, Padang, Palembang, Balikpapan, Bintan, Semarang, dan Lombok. Untuk itulah uji kompetensi ini kami gelar," kata Wisnu dalam keterangan resmi, Rabu (28/3/2018).
Dijelaskan Wisnu, melalui uji kompetensi ini SDM pariwisata dipersiapkan untuk bersaing dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA telah diberlakukan dalam satu tahun terakhir.
MEA berimbas pada bebasnya arus barang, jasa, investasi, modal. Termasuk juga arus tenaga kerja terampil di antara negara ASEAN. Hal ini juga terjadi di sektor pariwisata, yang merupakan salah satu Priority Integration Sector (PIS) bidang jasa.
"SDM kita harus mampu bersaing dengan tenaga kerja negara lain di era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Ini penting sekali. Jika SDM-nya baik maka pelayanan kepada wisatawan juga akan semakin baik," ujar Wisnu.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan Agus Suriyono, menilai uji Kompetensi ini sangat strategis. Terutama untuk meningkatkan daya saing pariwisata Kota Medan. Menurutnya SDM pariwisata memainkan peranan yang sangat penting dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
"Kualitas SDM Kepariwisataan harus terus ditingkatkan. Mereka adalah garda terdepan dalam melayani wisatawan. Maka dari itu pelayanan yang berstandar global harus diterapkan. Ingat keramah-tamahan dan senyum terbaik dalam menyambut wisatawan sehingga wisatawan selalu mengingat kota Medan yang kaya akan budaya," kata Agus.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyambut baik Uji Kompetensi tersebut. Menpar sebelumnya telah meminta seluruh Dinas Pariwisata untuk segera melakukan sertifikasi kepada tenaga kerja pariwisata hingga level ASEAN.
"Ini merupakan strategi dalam meningkatkan kualitas SDM bidang pariwisata agar bisa bersaing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN," kata Arief Yahya.
Menpar Arief Arief menginginkan adanya reformasi birokrasi yang lebih signifikan di tahun 2018. Dari hal itulah SDA yang memadai dinilai mampu menjadi modal utama dalam membangun pariwisata Indonesia. "Kalau bangsa ini SDM-nya bagus, pasti menang, dan itu tergantung manusianya," pungkasnya.
Agenda sertifikasi diawali dengan pra asessment. Kemudian, dilanjutkan uji bidang yang terbagi dalam 3 kategori. Yaitu Front Office dengan materi Reception, Telephone Operator, Bellboy. Ada juga housekeeping dengan materi Room Attendant, Public Area, Laundry Attendant, dan F&B Service dengan Materi Head Waiter, Waiter.
Asisten Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Hubungan antar Lembaga Kemenpar, Wisnubawa Tarunajaya, mengatakan Kota Medan harus mempersiapkan SDM.
Dan uji kompetensi ini, digelar untuk mempersiapkan pekerja pariwisata bidang Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE). Diharapkan Kota Medan mempunyai tenaga profesional yang berstandard global.
"Kementerian Pariwisata telah menetapkan 16 Kota yang siap untuk menjadi pasar utama aktivitas MICE di tanah air. Antara lain Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Solo, Yogyakarta, Makasar, Batam, Medan, Manado, Padang, Palembang, Balikpapan, Bintan, Semarang, dan Lombok. Untuk itulah uji kompetensi ini kami gelar," kata Wisnu dalam keterangan resmi, Rabu (28/3/2018).
Dijelaskan Wisnu, melalui uji kompetensi ini SDM pariwisata dipersiapkan untuk bersaing dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA telah diberlakukan dalam satu tahun terakhir.
MEA berimbas pada bebasnya arus barang, jasa, investasi, modal. Termasuk juga arus tenaga kerja terampil di antara negara ASEAN. Hal ini juga terjadi di sektor pariwisata, yang merupakan salah satu Priority Integration Sector (PIS) bidang jasa.
"SDM kita harus mampu bersaing dengan tenaga kerja negara lain di era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Ini penting sekali. Jika SDM-nya baik maka pelayanan kepada wisatawan juga akan semakin baik," ujar Wisnu.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan Agus Suriyono, menilai uji Kompetensi ini sangat strategis. Terutama untuk meningkatkan daya saing pariwisata Kota Medan. Menurutnya SDM pariwisata memainkan peranan yang sangat penting dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
"Kualitas SDM Kepariwisataan harus terus ditingkatkan. Mereka adalah garda terdepan dalam melayani wisatawan. Maka dari itu pelayanan yang berstandar global harus diterapkan. Ingat keramah-tamahan dan senyum terbaik dalam menyambut wisatawan sehingga wisatawan selalu mengingat kota Medan yang kaya akan budaya," kata Agus.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyambut baik Uji Kompetensi tersebut. Menpar sebelumnya telah meminta seluruh Dinas Pariwisata untuk segera melakukan sertifikasi kepada tenaga kerja pariwisata hingga level ASEAN.
"Ini merupakan strategi dalam meningkatkan kualitas SDM bidang pariwisata agar bisa bersaing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN," kata Arief Yahya.
Menpar Arief Arief menginginkan adanya reformasi birokrasi yang lebih signifikan di tahun 2018. Dari hal itulah SDA yang memadai dinilai mampu menjadi modal utama dalam membangun pariwisata Indonesia. "Kalau bangsa ini SDM-nya bagus, pasti menang, dan itu tergantung manusianya," pungkasnya.
(ven)