Bank Syariah Mandiri Rombak Sejumlah Posisi Direksi

Rabu, 04 April 2018 - 07:07 WIB
Bank Syariah Mandiri Rombak Sejumlah Posisi Direksi
Bank Syariah Mandiri Rombak Sejumlah Posisi Direksi
A A A
JAKARTA - Sejumlah Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada pertengahan Maret 2018 yang lalu. Hasilnya beberapa kepengurusan Direksi Bank 'Plat Merah' tersebut dirombak.

Salah satunya Bank Syariah Mandiri (BSM) yang mengganti dua Komisaris Independennya melalui Keputusan RUPST. Tercatat komisaris independen yang baru masuk adalah Dimas Oky Nugroho yang mengisi posisi Komisaris Independen dengan periode Jabatan: RUPST 2018-2021.

Selain Komisaris Independen, posisi Direktur Wholesale Banking juga diisi orang baru, yaitu Kusman Yandi. Dimas Oky Nugroho dan Bambang Widianto ditunjuk sebagai Komisaris Independen Bank Syariah Mandiri berdasarkan keputusan RUPS Tahunan pada tanggal 12 Maret 2018.

Dikutip dari laman resmi BSM, Dimas yang dikenal sebagai tokoh muda kewirausahaan sosial ini meraih gelar PhD di bidang antropologi politik dari UNSW Australia. Ia merupakan pegiat komunitas ekonomi kreatif dan kewirausahaan untuk anak muda.

Selain itu, Dimas yang juga dikenal sebagai pengamat politik ini aktif dalam upaya menyemai calon pemimpin muda dengan menginisiasi sejumlah gerakan dan pelatihan seperti Gerakan Anak Muda Punya Usaha (AMPUH) dan Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP).

Sebelumnya pria berkacamata itu juga pernah bertugas sebagai Staf Khusus Kepala Staf Kantor Presiden di bidang ekonomi kreatif, anak muda dan sosial-politik. Seperti diberitakan sebelumnya, selama tahun 2017 Mandiri Syariah membukukan kinerja yang baik.

Kinerja tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan di hampir semua indikator bisnis bank seperti aset, dana pihak ketiga (DPK), pembiayaan dan kualitas pembiayaan dan muaranya adalah pertumbuhan laba Perusahaan.

"Alhamdullilah, kami bersyukur atas pencapaian tersebut dan berterimakasih kepada stakeholders atas kepercayaannya kepada Mandiri Syariah," kata Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari dikutip dalam laman resmi BSM yang merupakan siaran pers RUPST 2018.

Mandiri Syariah merupakan satu-satunya bank syariah yang masuk Buku III dengan ekuitas sebesar Rp7,31 triliun atau tumbuh 14,42% dibandingkan Triwulan IV tahun 2016 sebesar Rp6,39 triliun.

Pada akhir 2017 perusahaan induk yakni Bank Mandiri menyuntikkan setoran modal sebesar Rp500 miliar sehingga posisi modal disetor perusahaan pada tahun 2018 ini hampir Rp3 triliun. Dengan penambahan modal tersebut Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 15,86% mengalami peningkatan sebesar 1,85% dibandingkan periode sebelumnya sebesar 14,01%.

Dari sisi efisiensi dengan indikator CER pun Mandiri Syariah membaik yang berada di level 52,84%. Ke depannya Mandiri Syariah akan terus mempertajam target segmen, memperbaiki bisnis model dan penyempurnaan kualitas layanan. “Kami juga bersyukur dapat bersinergi dengan induk perusahaan di dalam penetrasi pasar salah satunya melalui Layanan Syariah Bank (LSB) di outlet Bank Mandiri,” kata Toni.

Saat ini Mandiri Syariah mulai masuk ke bisnis berbasis online melalui kerjasama dengan Tokopedia dan Bukalapak dalam bentuk fasilitas transaksi dan penawaran pembiayaan. "Kami memang harus bersiap menghadapi perubahan masyarakat dan budaya termasuk di bidang keuangan," lanjutnya.

Untuk itu, Mandiri Syariah akan terus bertransformasi, termasuk membuka sinergi dengan perusahaan atau e-commerce yang memiliki reputasi baik di masyarakat. Dengan kinerja yang cukup baik, Mandiri Syariah bisa menggelar program mengalirkan berkah di mana program tersebut melibatkan 412 cabang BSM di seluruh Indonesia.

Total dana yang dikeluarkan mencapai Rp20,38 miliar dalam bentuk renovasi tempat ibadah, beasiswa atau bangunan sekolah. Selain itu untuk mendorong pariwisata, Mandiri Syariah pada 2017 meresmikan beroperasinya Masjid Al Amin Syariah Mandiri di desa Kinahrejo Yogyakarta.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6804 seconds (0.1#10.140)