Tekan Biaya Logistik, Rini Dukung Program Direct Call Pelindo IV

Selasa, 10 April 2018 - 00:38 WIB
Tekan Biaya Logistik, Rini Dukung Program Direct Call Pelindo IV
Tekan Biaya Logistik, Rini Dukung Program Direct Call Pelindo IV
A A A
JAKARTA - Kementerian BUMN menyambut baik langkah PT Pelabuhan Indonesia/Pelindo IV (Persero) memperluas pelayanan ekspor langsung atau internasional direct call rute Balikpapan-Shanghai melalui terminal petikemas milik PT Kaltim Kariangau Terminal (anak perusahaan Pelindo IV).

Direct call merupakan pelayaran langsung petikemas dari pelabuhan dalam negeri ke pelabuhan tujuan yang ada di luar negeri tanpa singgah di pelabuhan manapun yang ada di dalam negeri.

"Momen ini merupakan bentuk kehadiran BUMN untuk negeri yang menjadi pilar utama meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun pertumbuhan ekonomi daerah Kalimantan Timur," ujar Menteri BUMN Rini Soemarno dalam siaran resmi yang diterima, Senin (9/4/2018).

Sebelumnya, Pelindo IV juga telah memfasilitasi pelaksanaan direct call pada empat pelabuhan yang dikelola, mulai dari Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Sorong, dan Pelabuhan Bitung. Ini adalah langkah nyata BUMN, Pelindo IV, dalam upaya peningkatan ekonomi, peningkatan ekspor dari Kawasan Indonesia Timur.

Direct Call dari PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT) ini akan menjadi hub internasional untuk wilayah Kalimantan Timur. Untuk skala lebih luas, pelaksanaan direct call melalui Pelabuhan Balikpapan telah memberikan stimulus positif bagi perekonomian Kalimantan Timur dan sekitarnya. Salah satunya dengan menekan biaya logistik USD300 -USD500 per kontainer serta memangkas durasi pengiriman komoditas ke sejumlah negara tujuan ekspor.

Karena itu, Kementerian BUMN mengimbau kepada pemerintah daerah untuk bersama sama mensukseskan program ini dan dapat berkesinambungan serta terjadi peningkatan dari tahun ke tahun.

Rini mengatakan, pihak Kementerian BUMN mendukung penuh dan mengapresiasi inisiatif BUMN dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Dukungan Kementerian juga diberikan kepada Pelindo IV dalam mewujudkan proyek strategis tol laut. Saat ini, dilaporkan oleh manajemen Pelindo IV, sejumlah proyek strategis telah selasai dan siap beroperasi, antara lain: dermaga pelabuhan dan petikemas Ternate, Jayapura, Merauke, Biak dan Ambon.

Dari pelaksanaan ekspor langsung sejauh ini, Pelindo IV mencatat, adanya sejumlah manfaat nyata. Antara lain, penurunan biaya dan waktu hingga 50%. Selain itu, direct call juga berhasil menjaga kualitas produk ekspor, sebagai akibat waktu tempuh yang semakin singkat dan kualitas pendingin kontainer minus 20 derajat.

Waktu untuk distribusi barang ekspor bisa ditekan menjadi kurang dari 20 hari, sehingga kualitas barang dapat terjaga sampai di pelabuhan tujuan. Harga ekspor tetap dapat terjaga, yang pada gilirannya sebagai upaya nyata untuk menekan biaya logistik nasional.

Program Internasional Direct Call Pelindo IV, terbukti meningkatkan efisiensi aktifitas ekspor, baik dari sisi waktu dan biaya. Misal, waktu tempuh ekspor ke China menjadi hanya 16 hari dari semula 24 hari, ekspor ke Jepang menjadi 18 hari dari semula 28 hari dan ke Korea menjadi 17 hari dari semula 26 hari.

Tidak hanya itu, biaya per kontainer pun berkurang drastis, dari semula mencapai Rp4 juta per kontainer menjadi hanya sekitar Rp792 ribu per kontainer. Sedangkan untuk Direct Call dari Balikpapan, dalam perhitungan Pelindo IV, lama waktu ekspor ke Shanghai, China akan terpangkas menjadi 9 hari dari semula mencapai 25 hingga 30 hari.

Ekspor langsung perdana PT Kaltim Kariangau Terminal sebesar 100 kontainer dari Balikpapan ini, bekerja sama dengan perusahaan pelayaran asal Hong Kong, SITC, menggunakan kapal MV Meratus Tomini dengan rute pelayaran Balikpapan langsung menuju ke Shanghai, China. Di pelayaran langsung perdana ini, komoditas yang diangkut yaitu coconut fiber dan kayu olahan (plywood).

PT Pelindo IV dan PT KKT optimis, dengan upaya ekspor langsung ini akan meningkatkan ekspor maupun impor melalui PT KKT. "Tentunya dengan melihat potensi komoditas yang tidak hanya berasal dari Kaltim dan Kaltara, tetapi juga dari Kalimantan Selatan dan provinsi lainnya di Pulau Sulawesi," tegas Direktur Utama Pelindo IV Doso Agung.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4946 seconds (0.1#10.140)