Beli 50 Pesawat Boeing 737, Lion Air Disokong Bank Exim AS
A
A
A
JAKARTA - Lion Air Group baru saja meresmikan pembelian 50 unit pesawat Boeing 737 MAX 10, yang merupakan pesawat generasi terbaru dari Boeing. Kontrak pembelian pesawat ini bernilai sekitar USD6,24 miliar atau sekitar Rp84 triliun.
Chief Executive Officer (CEO) Lion Air Group Edward Sirait mengungkapkan, dalam pembelian pesawat ini pihaknya mendapat sokongan dana dari Bank Ekspor-Impor Amerika Serikat (Exim Bank of USA). Bank Exim asal Negeri Paman Sam tersebut menyokong sepenuhnya dana untuk pembelian 50 unit pesawat berlorong tunggal tersebut.
"Kita didanai Bank Exim Amerika. Jadi Amerika yang mendanai 100% lalu kita pakai. Jangan pikir kita pinjam dari bank dalam negeri," katanya di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Selasa (10/4/2018).
Menurutnya, Bank Exim AS tersebut menawarkan bunga yang cukup rendah. Meskipun dirinya enggan menjelaskan lebih rinci bunga yang ditawarkan, namun dia memastikan bunganya cukup rendah sehingga Lion Air pun tertarik. "Bunganya rendah. Saya tidak bisa mengatakan persisnya berapa. Yang jelas murah, kan kredit ekspor," imbuh dia.
Edward menambahkan, kesepakatan antara Lion Air Group dan Bank Exim AS ini bisa berubah dan maskapai singa merah ini bisa berpindah kreditur jika ada yang menawarkan bunga lebih murah. Terpenting, saat ini ada kepastian pendanaan untuk pembelian pesawat keluaran terbaru dari Boeing tersebut.
"Kita bisa ganti (kreditur) kalau ada yang lebih murah itulah negosiasi yang kita sepakati, jadi ada kepastian pendanaan," tandasnya.
Chief Executive Officer (CEO) Lion Air Group Edward Sirait mengungkapkan, dalam pembelian pesawat ini pihaknya mendapat sokongan dana dari Bank Ekspor-Impor Amerika Serikat (Exim Bank of USA). Bank Exim asal Negeri Paman Sam tersebut menyokong sepenuhnya dana untuk pembelian 50 unit pesawat berlorong tunggal tersebut.
"Kita didanai Bank Exim Amerika. Jadi Amerika yang mendanai 100% lalu kita pakai. Jangan pikir kita pinjam dari bank dalam negeri," katanya di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Selasa (10/4/2018).
Menurutnya, Bank Exim AS tersebut menawarkan bunga yang cukup rendah. Meskipun dirinya enggan menjelaskan lebih rinci bunga yang ditawarkan, namun dia memastikan bunganya cukup rendah sehingga Lion Air pun tertarik. "Bunganya rendah. Saya tidak bisa mengatakan persisnya berapa. Yang jelas murah, kan kredit ekspor," imbuh dia.
Edward menambahkan, kesepakatan antara Lion Air Group dan Bank Exim AS ini bisa berubah dan maskapai singa merah ini bisa berpindah kreditur jika ada yang menawarkan bunga lebih murah. Terpenting, saat ini ada kepastian pendanaan untuk pembelian pesawat keluaran terbaru dari Boeing tersebut.
"Kita bisa ganti (kreditur) kalau ada yang lebih murah itulah negosiasi yang kita sepakati, jadi ada kepastian pendanaan," tandasnya.
(akr)