Kuartal I, Realisasi Asumsi Makro Masih Banyak yang Meleset
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hari ini mengumumkan realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018 hingga kuartal I/2018, termasuk asumsi makro yang telah ditetapkan dalam APBN 2018.
Dalam rilisnya, pemerintah menyatakan bahwa hingga kuartal I/2018 realisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) sedikit meleset dari target yang ada di APBN 2018.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dalam APBN 2018 pemerintah mengasumsikan nilai tukar mata uang Garuda sebesar Rp13.400 per dolar AS. Namun, hingga Maret 2018 realisasinya lebih tinggi yaitu Rp13.573 per dolar AS.
"Nilai tukar realisasinya RP13.573 per dolar AS, asumsinya (di APBN 2018) Rp13.400. Ini kita harus waspada," katanya di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (16/4/2018).
Sementara itu, untuk pertumbuhan ekonomi realisasinya hingga Maret 2018 adalah 5,2% dari asumsinya sebesar 5,4%. Sedangkan untuk inflasi, asumsi makronya adalah 3,5% sedangkan realisasinya sampai 31 Maret 2018 adalah 3,45%.
"Kita harus terus waspada karena ada beberapa perkembangan harga komoditas yang meningkat," imbuh dia.
Wanita yang akrab disapa Ani ini melanjutkan, untuk asumsi tingkat suku bunga SPN 3 bulan di APBN 2018 adalah 5,2% sementara realisasinya hingga 31 Maret 2018 adalah 4,1%. Sedangkan untuk harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) realisasinya jauh lebih tinggi dari asumsi makro yang ditetapkan, di mana asumsinya hanya USD48 per barel sedangkan realisasinya mencapai USD63 per barel.
"Untuk lifting minyak realisasinya 715.000 barel per hari (bph), asumsinya 800.000 bph. Sementara gas realisasinya 1.136 BOEPD, di bawah asumsi 1.200 BOEPD," tandasnya.
Dalam rilisnya, pemerintah menyatakan bahwa hingga kuartal I/2018 realisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) sedikit meleset dari target yang ada di APBN 2018.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dalam APBN 2018 pemerintah mengasumsikan nilai tukar mata uang Garuda sebesar Rp13.400 per dolar AS. Namun, hingga Maret 2018 realisasinya lebih tinggi yaitu Rp13.573 per dolar AS.
"Nilai tukar realisasinya RP13.573 per dolar AS, asumsinya (di APBN 2018) Rp13.400. Ini kita harus waspada," katanya di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (16/4/2018).
Sementara itu, untuk pertumbuhan ekonomi realisasinya hingga Maret 2018 adalah 5,2% dari asumsinya sebesar 5,4%. Sedangkan untuk inflasi, asumsi makronya adalah 3,5% sedangkan realisasinya sampai 31 Maret 2018 adalah 3,45%.
"Kita harus terus waspada karena ada beberapa perkembangan harga komoditas yang meningkat," imbuh dia.
Wanita yang akrab disapa Ani ini melanjutkan, untuk asumsi tingkat suku bunga SPN 3 bulan di APBN 2018 adalah 5,2% sementara realisasinya hingga 31 Maret 2018 adalah 4,1%. Sedangkan untuk harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) realisasinya jauh lebih tinggi dari asumsi makro yang ditetapkan, di mana asumsinya hanya USD48 per barel sedangkan realisasinya mencapai USD63 per barel.
"Untuk lifting minyak realisasinya 715.000 barel per hari (bph), asumsinya 800.000 bph. Sementara gas realisasinya 1.136 BOEPD, di bawah asumsi 1.200 BOEPD," tandasnya.
(fjo)