BI 7-Day Repo Rate Diprediksi Akan Tetap di 4,25%

Kamis, 19 April 2018 - 12:43 WIB
BI 7-Day Repo Rate Diprediksi...
BI 7-Day Repo Rate Diprediksi Akan Tetap di 4,25%
A A A
JAKARTA - Ekonom Indef Bhima Yudhistira memprediksi suku bunga acuan Bank Indonesia alias BI 7-day Repo Rate akan tetap di 4,25%. Ia menambahkan, ada beberapa faktor yang diharapkan menjadi perhatian utama Bank Indonesia.

Pertama, dari faktor eksternal, di mana bulan Mei mendatang diperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps, melanjutkan pengetatan moneter sebelumnya.

"Hal ini berpengaruh terhadap naiknya yield surat utang dan sentimen investor untuk mengalihkan uangnya ke aset dengan return yang lebih besar," ujar saat dihubungi Kamis (19/4/2018). Potensi pelemahan nilai tukar pada bulan Mei harus diantisipasi BI.

Kedua, gejolak geopolitik yakni meningkatnya tensi di Timur Tengah akibat konflik Suriah, serta ketidakpastian perang dagang AS-China dapat menganggu kinerja perekonomian domestik, khususnya sisi ekspor.

Ketiga, harga minyak dunia diperkirakan akan naik hingga USD75 per barel untuk jenis Brent pada bulan Mei. Saat ini, harga minyak ada dikisaran USD70-USD73 per barel. Kenaikan harga minyak mentah memengaruhi inflasi dari sisi administered price, terutama harga BBM non subsidi.

Keempat, inflasi volatile food terutama jelang Ramadan perlu mendapat perhatian utama. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, beberapa komoditas seperti bawang merah mengalami kenaikan harga 32,6% (mtm), daging ayam naik 4,8%, bawang putih naik 1,19% dan daging sapi tercatat naik 0,04%.

Kelima, pada kuartal ke II 2018 terdapat beberapa emiten yang akan membagikan dividen. "Hal ini membuat permintaan dolar meningkat. Pengaruh langsung ke defisit transaksi berjalan yang cenderung melebar mengikuti faktor seasonal," papar dia.

Intermediasi perbankan per data Februari 2018 berjalan melambat terbukti dari penurunan bunga kredit perbankan hanya 5 bps menjadi 11,27%. Sementara untuk bunga KMK hanya turun 3 bps jadi 11,78%.

Adapun kredit konsumsi turun 8 bps jadi 14,5%. Menurut Bhima, BI diperkirakan tidak akan utak-atik bunga acuan sepanjang tahun 2018 ini. BI akan menggunakan cara lain untuk memacu intermediasi perbankan, khususnya dengan pengendalian inflasi dan koordinasi dengan OJK untuk efisiensi operasional perbankan agar bunga kredit bisa turun.
(ven)
Berita Terkait
Jaga Nilai Tukar Rupiah...
Jaga Nilai Tukar Rupiah Stabil, BI Repo Rate Bakal Ditahan
BI-Rate Tetap di Level...
BI-Rate Tetap di Level 6,25 Persen
BI Wanti-wanti Harga...
BI Wanti-wanti Harga Sembako Kian Melejit Jelang Idul Fitri
Demi Menahan Laju Inflasi,...
Demi Menahan Laju Inflasi, Harga Barang Jangan Naik Serentak
BI Perkirakan Tren Inflasi...
BI Perkirakan Tren Inflasi Masih Akan Terus Berlanjut di Januari 2021
BI Jakarta Pantau Harga...
BI Jakarta Pantau Harga Sembako saat Natal dan Tahun Baru
Berita Terkini
10 Organisasi Keagamaan...
10 Organisasi Keagamaan Terkaya di Dunia, Muhammadiyah Jadi Wakil Indonesia
8 menit yang lalu
58 Bulan Beruntun, Neraca...
58 Bulan Beruntun, Neraca Dagang RI Kembali Cetak Surplus per Februari 2025
1 jam yang lalu
Mitra Binaan Bank Jatim...
Mitra Binaan Bank Jatim Ikuti IFEX 2025, Tingkatkan Peluang Ekspor
1 jam yang lalu
Komitmen Jaga Lingkungan,...
Komitmen Jaga Lingkungan, AQUA dan Pandawara Bersihkan Sampah di Laut Labuan Bajo
1 jam yang lalu
Medela Potentia Bersiap...
Medela Potentia Bersiap IPO, Ini Tiga Nakhoda di Balik Visi Perusahaan
2 jam yang lalu
Ekspor Indonesia Naik...
Ekspor Indonesia Naik 2,5% di Februari 2025, Nilainya USD21,98 Miliar
2 jam yang lalu
Infografis
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved