Indonesia Masih Mempertimbangkan Diri Bergabung ke TPP
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjelaskan Indonesia masih mempertimbangkan rencana untuk bergabung ke dalam Kemitraan Trans Pasifik (Trans Pacific Partnership/TPP). Pasalnya, Amerika Serikat (AS) sudah mengambil keputusan menarik diri dari kesepakatan perdagangan bebas tersebut.
Pertimbangan ini, kata Enggar, karena pihaknya masih mengevaluasi untung dan rugi bergabung di TPP tanpa Negeri Paman Sam tersebut. Selain TPP, Indonesia pun masih memiliki rencana untuk bergabung dalam kerja sama perdagangan lain di tingkat internasional.
"Ya, kita consider untuk TPP ini. Kita meng-consider untuk itu, tapi kan kita ada prosesnya, progresnya. Pipeline kita masih banyak, mari kita evaluasi TPP minus Amerika, itu dampak dari perdagangannya seperti apa," katanya di Gedung Kemendag, Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Politikus Partai NasDem ini mengaku, pemerintah Indonesia tengah melakukan kajian bersama dengan negara anggota ASEAN lainnya terkait prospek TPP untuk ASEAN. Termasuk kajian agar posisi tawar (bargaining position) negara di ASEAN lebih baik lagi di kancah perdagangan global.
"Kita lagi melakukan kajian. Kita sama-sama dengan negara ASEAN lain, berenam akan duduk bersama. Sehingga posisi tawar tentu akan lebih baik," imbuh dia.
Sejatinya, pemerintah Indonesia dan negara anggota ASEAN lainnya sudah pernah melakukan kajian mengenai TPP. Namun, kajian tersebut masih memasukan AS sebagai salah satu anggotanya. Sedangkan saat ini, AS sudah hengkang dari kerja sama tersebut.
"Pada waktu TPP semua (sudah pernah dilakukan kajian). Minus Amerika kan belum. Kita bersama dengan negara ASEAN lainnya yang belum masuk, akan mendiskusikan," tandasnya.
Pertimbangan ini, kata Enggar, karena pihaknya masih mengevaluasi untung dan rugi bergabung di TPP tanpa Negeri Paman Sam tersebut. Selain TPP, Indonesia pun masih memiliki rencana untuk bergabung dalam kerja sama perdagangan lain di tingkat internasional.
"Ya, kita consider untuk TPP ini. Kita meng-consider untuk itu, tapi kan kita ada prosesnya, progresnya. Pipeline kita masih banyak, mari kita evaluasi TPP minus Amerika, itu dampak dari perdagangannya seperti apa," katanya di Gedung Kemendag, Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Politikus Partai NasDem ini mengaku, pemerintah Indonesia tengah melakukan kajian bersama dengan negara anggota ASEAN lainnya terkait prospek TPP untuk ASEAN. Termasuk kajian agar posisi tawar (bargaining position) negara di ASEAN lebih baik lagi di kancah perdagangan global.
"Kita lagi melakukan kajian. Kita sama-sama dengan negara ASEAN lain, berenam akan duduk bersama. Sehingga posisi tawar tentu akan lebih baik," imbuh dia.
Sejatinya, pemerintah Indonesia dan negara anggota ASEAN lainnya sudah pernah melakukan kajian mengenai TPP. Namun, kajian tersebut masih memasukan AS sebagai salah satu anggotanya. Sedangkan saat ini, AS sudah hengkang dari kerja sama tersebut.
"Pada waktu TPP semua (sudah pernah dilakukan kajian). Minus Amerika kan belum. Kita bersama dengan negara ASEAN lainnya yang belum masuk, akan mendiskusikan," tandasnya.
(ven)