Industri Pasta dan Ekspor Jadi Solusi Bawang Merah di Brebes

Jum'at, 27 April 2018 - 03:37 WIB
Industri Pasta dan Ekspor Jadi Solusi Bawang Merah di Brebes
Industri Pasta dan Ekspor Jadi Solusi Bawang Merah di Brebes
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya agar pasokan bawang merah mampu memenuhi kebutuhan selama Ramadan hingga Lebaran. Bahkan mendorong pembangunan industri pasta dan ekspor.

Akan hal ini, Direktur Jenderal Hortikultura, Kamis (26/4/2018), mengunjungi Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang merupakan sentra bawang merah dengan kontribusi 21% dari produksi nasional.

"Ini kami pantau pertanaman dan terlihat nanti akan panen raya yakni Juni 4.000 hektare dan Juli 3.500 hektare. Bulan Juni-Agustus panen raya di Brebes, hasilnya mampu memasok kebutuhan kota-kota besar bahkan sampai luar Jawa," kata Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertaniaan Suwandi dalam rilis, Kamis (26/4/2018).

Suwandi menerangkan, untuk menjamin kelancaran pasokan bawang merah, tata kelola bawang merah terus diperbaiki secara utuh mencakup hulu hingga hilir. Aspek hulu seperti meningkatkan kesuburan lahan, budidaya ramah lingkungan, hingga pada tata niaganya.

"Pada aspek hilir ini sedang dibangun industri pasta bawang merah dengan kapasitas 1 ton per hari. Direncanakaan beroperasi empat bulan ke depan," terangnya.

Sementara pada tata niaga, disamping dijual ke dalam negeri, juga sedang mempersiapkan eskpor ke Thailand 3.000 ton pada Juli-Agustus nanti. Penanganan hulu-hilir pendekatan kawasan dengan mendorong ekspor.

"Mendorong ekspor ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Dengan ekspor, kesejahteraan petani meningkat dan pendapatan nasional pun naik," ujar Suwandi.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, Budhiarso mengatakan setiap tahun Brebes menanam bawang merah sebanyak 30 hingga 35 ribu hektare dengan produksi 300 hingga 350 ribu ton. Panen raya besar terjadi pada Juni-Agustus dan panen raya kecil Desember-Januari.

"Panen raya Juni dengan produktivitas 10 ton per hektare menghasilkan 42 ribu ton dan Juli 37 ribu ton," katanya.

Artinya, rata-rata sehari mampu memasok 1.300 ton, untuk melayani ke seluruh wilayah Indonesia. Sebagai contoh DKI Jakarta hanya membutuhkan 90 hingga 100 ton per hari.

"Ini buktinya, baru saja saya mengecek di lapak Desa Banjaratma, Kecamatan Bulakamba, sudah siap truk mengirim ke Sumatra Utara. Harga di sini ukuran besar bawang askip rogol Rp25 ribu per kg dan biaya angkut sampai sampai Medan Rp1.700 per kg," tegasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9594 seconds (0.1#10.140)