Laba Bersih CIMB Niaga Capai Rp877 Miliar
A
A
A
JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) memperoleh laba bersih konsolidasi (unaudited) sebesar Rp877 miliar pada kuartal I tahun 2018 atau naik 37,0%. Pertumbuhan laba bersih tersebut didukung pendapatan non bunga atau Non-Interest Income sebesar 38,5% menjadi Rp992 miliar, serta penurunan pada biaya pencadangan sebesar 21,2%.
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan, pendapatan operasional juga naik 5,6% menjadi Rp4,0 triliun. Sedangkan biaya meningkat 4,4% menjadi Rp2,0 triliun.
"Perbaikan progresif yang kami lakukan terkait pengelolaan kualitas aset berhasil menurunkan biaya pencadangan sebesar 21,2% yoy," kataTigor di Jakarta, Kamis (26/4/2018). Sementara itu, total aset mencapai Rp257,5 triliun atau naik sebesar 8,7%.
Disisi lain, jumlah kredit bruto yang disalurkan tumbuh 1,8% mencapai Rp179,1 triliun per 31 Maret 2018. Dari total penyaluran kredit tersebut, kredit Konsumer tercatat sebesar Rp48,1 triliun (27%), dan kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mencapai Rp35,1 triliun (20%).
Wholesale banking menyumbang proporsi terbesar dari kredit yang disalurkan, dengan kredit Korporasi sebesar Rp65,2 triliun (36%), dan kredit Komersial sebesar Rp30,7 triliun (17%).
"Strategi yang kami ambil untuk fokus pada kredit pemilikan rumah maupun segmen UKM terus menampakkan hasil, dengan angka pertumbuhan masing-masing 9,9% dan 5,3% Y-o-Y, sementara kredit Korporasi dan Komersial tumbuh masing-masing 7,3% dan 4,9% Y-o-Y," jelas Tigor.
Total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp191,5 triliun per 31 Maret 2018, didorong oleh pertumbuhan CASA sebesar 7,4% Y-o-Y.
Untuk menggarap segmen milenial, CIMB Niaga telah bekerja sama dengan PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) dan PT JCB International Indonesia dengan meluncurkan CIMB Niaga Indosat Ooredoo Card.
Dengan JCB sebagai principal, kartu kredit platinum yang baru ini diharapkan dapat menjawab berbagai kebutuhan nasabah sekaligus membuat transaksi sehari-hari menjadi lebih cepat, sederhana, nyaman, serta memberikan solusi keuangan lewat fasilitas kartu kredit.
Per 31 Maret 2018, 93,0% dari total transaksi nasabah telah dilakukan melalui layanan digital banking seperti CIMB Clicks, Go Mobile, ATM, dan Rekening Ponsel.
Capital Adequacy Ratio (CAR) CIMB Niaga tercatat sebesar 19,13% per 31 Maret 2018, meningkat 67 bps Y-o-Y. CIMB Niaga menjadi bank pertama yang naik kelas ke Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 4, yang merupakan kategori bank tertinggi dari sisi modal inti (Tier-1) berdasarkan aturan Otoritas Jasa Keuangan.
"Ke depan, kami akan terus fokus pada aktivitas cross selling untuk mendorong pendapatan non-bunga, mengoptimalkan CASA melalui digitalisasi Perbankan Konsumer dan UKM, serta memperkuat proposisi bisnis syariah dan penawaran produk syariah," tukas Tigor.
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan, pendapatan operasional juga naik 5,6% menjadi Rp4,0 triliun. Sedangkan biaya meningkat 4,4% menjadi Rp2,0 triliun.
"Perbaikan progresif yang kami lakukan terkait pengelolaan kualitas aset berhasil menurunkan biaya pencadangan sebesar 21,2% yoy," kataTigor di Jakarta, Kamis (26/4/2018). Sementara itu, total aset mencapai Rp257,5 triliun atau naik sebesar 8,7%.
Disisi lain, jumlah kredit bruto yang disalurkan tumbuh 1,8% mencapai Rp179,1 triliun per 31 Maret 2018. Dari total penyaluran kredit tersebut, kredit Konsumer tercatat sebesar Rp48,1 triliun (27%), dan kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mencapai Rp35,1 triliun (20%).
Wholesale banking menyumbang proporsi terbesar dari kredit yang disalurkan, dengan kredit Korporasi sebesar Rp65,2 triliun (36%), dan kredit Komersial sebesar Rp30,7 triliun (17%).
"Strategi yang kami ambil untuk fokus pada kredit pemilikan rumah maupun segmen UKM terus menampakkan hasil, dengan angka pertumbuhan masing-masing 9,9% dan 5,3% Y-o-Y, sementara kredit Korporasi dan Komersial tumbuh masing-masing 7,3% dan 4,9% Y-o-Y," jelas Tigor.
Total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp191,5 triliun per 31 Maret 2018, didorong oleh pertumbuhan CASA sebesar 7,4% Y-o-Y.
Untuk menggarap segmen milenial, CIMB Niaga telah bekerja sama dengan PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) dan PT JCB International Indonesia dengan meluncurkan CIMB Niaga Indosat Ooredoo Card.
Dengan JCB sebagai principal, kartu kredit platinum yang baru ini diharapkan dapat menjawab berbagai kebutuhan nasabah sekaligus membuat transaksi sehari-hari menjadi lebih cepat, sederhana, nyaman, serta memberikan solusi keuangan lewat fasilitas kartu kredit.
Per 31 Maret 2018, 93,0% dari total transaksi nasabah telah dilakukan melalui layanan digital banking seperti CIMB Clicks, Go Mobile, ATM, dan Rekening Ponsel.
Capital Adequacy Ratio (CAR) CIMB Niaga tercatat sebesar 19,13% per 31 Maret 2018, meningkat 67 bps Y-o-Y. CIMB Niaga menjadi bank pertama yang naik kelas ke Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 4, yang merupakan kategori bank tertinggi dari sisi modal inti (Tier-1) berdasarkan aturan Otoritas Jasa Keuangan.
"Ke depan, kami akan terus fokus pada aktivitas cross selling untuk mendorong pendapatan non-bunga, mengoptimalkan CASA melalui digitalisasi Perbankan Konsumer dan UKM, serta memperkuat proposisi bisnis syariah dan penawaran produk syariah," tukas Tigor.
(ven)