Garuda Indonesia Bakal Tambah Tiga Rute Internasional
A
A
A
JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) berencana menambah tuga rute internasional baru, dimana salah satunya yakni Jakarta-Manila. Penambahan rute ini diterangkan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury karena, melihat pangsa pasar ASEAN yang sangat tinggi.
"Tahun ini selain menambah rute Denpasar-Xi’an, Denpasar-Zhengzhou jadi ada tiga salah satunya Manila-Jakarta. Fokus kita meningkatkan negara ASEAN yang hanya tiga sampai enam jam. Domestik ujung pandan selayar dan rute-rute bypass," ujar Pahala di Jakarta, Kamis (3/5/2018).
Lebih lanjut Ia menerangkan, tujuan kawasan Asia masih menjadi rute yang menguntungkan bagi pihak Garuda. Hal itu lantaran, tingginya minat pembeli dalam rute di daerah Asia. "Pokoknya Asia yang masih mendominasi menyumbangkan pendapatan," paparnya.
Seperti diketahui, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) berhasil membukukan operating revenue pada kuartal I tahun 2018 sebesar USD983 juta dengan pertumbuhan sebesar 7,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD910,7 juta. Perseroan juga berhasil menekan kerugian hingga 36,5% pada Q1-2018 dibanding periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan kinerja operasional tersebut juga ditunjang oleh efektifitas program efisiensi yang dilaksanakan, peningkatan jumlah penumpang, peningkatan angkutan kargo, peningkatan utilisasi pesawat serta peningkatan kinerja anak perusahaan.
"Tahun ini selain menambah rute Denpasar-Xi’an, Denpasar-Zhengzhou jadi ada tiga salah satunya Manila-Jakarta. Fokus kita meningkatkan negara ASEAN yang hanya tiga sampai enam jam. Domestik ujung pandan selayar dan rute-rute bypass," ujar Pahala di Jakarta, Kamis (3/5/2018).
Lebih lanjut Ia menerangkan, tujuan kawasan Asia masih menjadi rute yang menguntungkan bagi pihak Garuda. Hal itu lantaran, tingginya minat pembeli dalam rute di daerah Asia. "Pokoknya Asia yang masih mendominasi menyumbangkan pendapatan," paparnya.
Seperti diketahui, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) berhasil membukukan operating revenue pada kuartal I tahun 2018 sebesar USD983 juta dengan pertumbuhan sebesar 7,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD910,7 juta. Perseroan juga berhasil menekan kerugian hingga 36,5% pada Q1-2018 dibanding periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan kinerja operasional tersebut juga ditunjang oleh efektifitas program efisiensi yang dilaksanakan, peningkatan jumlah penumpang, peningkatan angkutan kargo, peningkatan utilisasi pesawat serta peningkatan kinerja anak perusahaan.
(akr)