Sektor Properti Paling Potensial Jadi Pilihan Investasi
A
A
A
SURABAYA - Sektor properti menjadi salah satu sektor yang layak menjadi pilihan investasi, lantaran tiap tahun harganya terus mengalami kenaikan seiring dengan peningkatan permintaan. Apalagi dengan kelas menengah yang terus bertambah, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo mengatakan membuat investasi properti masih sangat menjanjikan.
Lebih lanjut Ia menerangkan, peningkatan pendapatan perkapita warga Jatim tahun ini mencapai USD4.275 dan tahun depan diprediksi menyentuh USD4.400. “Tahun depan, kami prediksi jumlah kelas menengah baru di Jatim mencapai 350.000. Ini karena kenaikan pendapatan,” ujar Gubernur Jatim Soekarwo.
Ia menambahkan, selain digunakan untuk berinvestasi, pendapatan masyarakat juga digunakan untuk rekreasi dan konsumsi non makanan lainnya. Investasi di sektor properti tidak hanya menarik untuk di Surabaya saja, tapi daerah-daerah lain yang ada di Jatim.
Satu properti yang kini mulai berkembang adalah bangunan vertikal. Tidak hanya di Surabaya, di Sidoarjo kini juga sudah mulai ada bangunan vertikal. “Tinggal di bangunan vertikal ini diminati karena kebanyakan berada di lokasi yang strategis,” tandasnya.
Sementara itu, Pakuwon Group, Rabu (9/5/2018) menggelar pameran properti langsung huni. Artinya, produk yang ditawarkan pada konsumen sudah siap untuk ditinggali maupun untuk investasi dengan sistem sewa.
“Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk beli properti. Dalam waktu dekat, suku bunga KPR (kredit pemilikan rumah) akan naik. Properti yang kami tawarkan sudah siap untuk ditinggali. Ada dua yang kami tawarkan, apartemen Anderson dan One Icon,” kata Marketing Director Pakuwon Group Sutandi Purnomosidi.
Menurut Sutandi, sebenarnya daya beli masyarakat tidak turun. Hanya saja, saat ini masyarakat sudah sangat cermat dalam membeli sesuatu, terutama properti. Pengembang harus mampu menjawab keinginan masyarakat akan properti yang mereka kehendaki.
Misalnya, memiliki fasilitas yang lengkap, berada di lokasi strategis serta cicilan yang terjangkau. “Investasi di sektor properti paling menarik dibanding investasi disektor pasar modal. Di sektor properti dalam setahun bisa mendapat keuntungan hingga 20%,” tandasnya.
Lebih lanjut Ia menerangkan, peningkatan pendapatan perkapita warga Jatim tahun ini mencapai USD4.275 dan tahun depan diprediksi menyentuh USD4.400. “Tahun depan, kami prediksi jumlah kelas menengah baru di Jatim mencapai 350.000. Ini karena kenaikan pendapatan,” ujar Gubernur Jatim Soekarwo.
Ia menambahkan, selain digunakan untuk berinvestasi, pendapatan masyarakat juga digunakan untuk rekreasi dan konsumsi non makanan lainnya. Investasi di sektor properti tidak hanya menarik untuk di Surabaya saja, tapi daerah-daerah lain yang ada di Jatim.
Satu properti yang kini mulai berkembang adalah bangunan vertikal. Tidak hanya di Surabaya, di Sidoarjo kini juga sudah mulai ada bangunan vertikal. “Tinggal di bangunan vertikal ini diminati karena kebanyakan berada di lokasi yang strategis,” tandasnya.
Sementara itu, Pakuwon Group, Rabu (9/5/2018) menggelar pameran properti langsung huni. Artinya, produk yang ditawarkan pada konsumen sudah siap untuk ditinggali maupun untuk investasi dengan sistem sewa.
“Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk beli properti. Dalam waktu dekat, suku bunga KPR (kredit pemilikan rumah) akan naik. Properti yang kami tawarkan sudah siap untuk ditinggali. Ada dua yang kami tawarkan, apartemen Anderson dan One Icon,” kata Marketing Director Pakuwon Group Sutandi Purnomosidi.
Menurut Sutandi, sebenarnya daya beli masyarakat tidak turun. Hanya saja, saat ini masyarakat sudah sangat cermat dalam membeli sesuatu, terutama properti. Pengembang harus mampu menjawab keinginan masyarakat akan properti yang mereka kehendaki.
Misalnya, memiliki fasilitas yang lengkap, berada di lokasi strategis serta cicilan yang terjangkau. “Investasi di sektor properti paling menarik dibanding investasi disektor pasar modal. Di sektor properti dalam setahun bisa mendapat keuntungan hingga 20%,” tandasnya.
(akr)