Pemerintah Incar Generasi Jaman Now Investasi di Surat Berharga Negara
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan melakukan penjualan instrumen surat utang negara (SUN) ritel kepada investor individu, dengan tingkat kupon mengambang yaitu Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR003.
SBR003 rencananya akan diluncurkan pada 14 Mei 2018, dan penjualan dilakukan seara online melalui e-SBN.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luki Alfirman mengatakan, saat ini adalah pertama kalinya pemerintah melakukan penjualan instrumen SUN ritel kepada investor individu secara online. Rencana penerbitan SUN online ini telah disusun sejak tahun lalu.
"Tim kami sudah bekerja sejak 2017, bicara tentang pembuatan sistem, IT, regulasi, kerja sama dengan partner, kita punya mitra distribusi, bekerja sama dengan otoritas lain seperti BI dan OJK. Kita lakukan simulasi, dan Insya Allah semua sudah siap. Kita akan wujudkan Senin tanggal 14 Mei," katanya saat berbincang dengan media di Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Dia mengatakan, penerbitan SBR003 ini akan menyasar investor usia di bawah 40 tahun. Bahkan, pihaknya mendorong generasi jaman now atau generasi milenial untuk membeli kupon SBN yang diterbitkan pemerintah.
"Karena selama ini, pembeli SBN ritel kita itu kebanyakan usia di atas 40 tahun. Kita ingin perluas basis investor base untuk penduduk yang memang di bawah usia 40 tahun. Bukan hanya 40 tahun ke bawah, tapi juga generasi milenial," imbuh dia.
Selain itu, pihaknya juga ingin mempermudah pembelian surat utang negara. Sebab, selama ini pembelian bond dianggap instrumen yang sangat high profile dan harus mendatangi bank. Dengan menjual secara online, maka calon investor akan lebih mudah untuk membelinya.
"Ini bagian upaya kami mendalami pasar, sekaligus untuk financial inclusion. Yang kita sasar adalah generasi muda, bukan hanya 40 tahun ke bawah tapi juga generasi milenial. Mereka sudah bekerja dan punya income, mereka ingin punya instrumen investasi. Itu yang kita sediakan," tuturnya.
Adapun masa penawaran SBR003 adalah pada 14 Mei 2018 hingga 25 Mei 2018. SBR003 ini bisa dipesan dengan batas minimum Rp1 juta dan maksimum Rp3 miliar.
Tingkat kupon untuk periode tiga bulan pertama yaitu 31 Mei 2018 hingga 20 Agustus 2018 adalah sebesar 6,80%, berskala dari suku bunga acuan yang berlaku pada saat penetapan kupon yaitu, 4,25% ditambah spread tetap 255 basis poins (bps) atau 2,55%.
Tingkat kupon berikutnya akan disesuaikan setiap tiga bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo. Penyesuaian tingkat kupon didasarkan pada suku bunga acuan ditambah spread tetap 255 bps.
Menurutnya, masyarakat yang berminat untuk membeli kupon SBR003 ini juga dapat menghubungi sembilan mitra distribusi yang telah ditetapkan pemerintah, untuk pembelian secara langsung maupun secara online.Adapun sembilan mitra distribusi tersebut antara lain Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Permata, BNI, BRI, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT Bareksa Portal Investasi, PT Star Mercato Capitale, dan PT Investree Radhika Jaya.
SBR003 rencananya akan diluncurkan pada 14 Mei 2018, dan penjualan dilakukan seara online melalui e-SBN.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luki Alfirman mengatakan, saat ini adalah pertama kalinya pemerintah melakukan penjualan instrumen SUN ritel kepada investor individu secara online. Rencana penerbitan SUN online ini telah disusun sejak tahun lalu.
"Tim kami sudah bekerja sejak 2017, bicara tentang pembuatan sistem, IT, regulasi, kerja sama dengan partner, kita punya mitra distribusi, bekerja sama dengan otoritas lain seperti BI dan OJK. Kita lakukan simulasi, dan Insya Allah semua sudah siap. Kita akan wujudkan Senin tanggal 14 Mei," katanya saat berbincang dengan media di Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Dia mengatakan, penerbitan SBR003 ini akan menyasar investor usia di bawah 40 tahun. Bahkan, pihaknya mendorong generasi jaman now atau generasi milenial untuk membeli kupon SBN yang diterbitkan pemerintah.
"Karena selama ini, pembeli SBN ritel kita itu kebanyakan usia di atas 40 tahun. Kita ingin perluas basis investor base untuk penduduk yang memang di bawah usia 40 tahun. Bukan hanya 40 tahun ke bawah, tapi juga generasi milenial," imbuh dia.
Selain itu, pihaknya juga ingin mempermudah pembelian surat utang negara. Sebab, selama ini pembelian bond dianggap instrumen yang sangat high profile dan harus mendatangi bank. Dengan menjual secara online, maka calon investor akan lebih mudah untuk membelinya.
"Ini bagian upaya kami mendalami pasar, sekaligus untuk financial inclusion. Yang kita sasar adalah generasi muda, bukan hanya 40 tahun ke bawah tapi juga generasi milenial. Mereka sudah bekerja dan punya income, mereka ingin punya instrumen investasi. Itu yang kita sediakan," tuturnya.
Adapun masa penawaran SBR003 adalah pada 14 Mei 2018 hingga 25 Mei 2018. SBR003 ini bisa dipesan dengan batas minimum Rp1 juta dan maksimum Rp3 miliar.
Tingkat kupon untuk periode tiga bulan pertama yaitu 31 Mei 2018 hingga 20 Agustus 2018 adalah sebesar 6,80%, berskala dari suku bunga acuan yang berlaku pada saat penetapan kupon yaitu, 4,25% ditambah spread tetap 255 basis poins (bps) atau 2,55%.
Tingkat kupon berikutnya akan disesuaikan setiap tiga bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo. Penyesuaian tingkat kupon didasarkan pada suku bunga acuan ditambah spread tetap 255 bps.
Menurutnya, masyarakat yang berminat untuk membeli kupon SBR003 ini juga dapat menghubungi sembilan mitra distribusi yang telah ditetapkan pemerintah, untuk pembelian secara langsung maupun secara online.Adapun sembilan mitra distribusi tersebut antara lain Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Permata, BNI, BRI, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT Bareksa Portal Investasi, PT Star Mercato Capitale, dan PT Investree Radhika Jaya.
(ven)